NusanTaRa.Com
Patroli pengawasan TNI AD di P Sangihe |
Pemerintah
RI meningkatkan kesiap siagaan Aparat, TNI dan Polisi dalam menjaga perbatasan di
Perairan dan pulau-pulau terluar di Sulawesi utara yang berbatasan dengan
Filipina dengan menggelar patroli laut
di sepanjang Maluku Utara sampai dengan
Laut Sulawesi, kawasan pelabuhan
daerah daerah terluar untuk mencegah masuknya milisi ISIS asal Filipina ke
Indonesia. Tindakan ini diambil
menyikapi kondisi Negara tetangga pasca serangan militer Filipina atas Militan
Maute yang terapiliasi dengan ISIS di Marawi
agar tidak terjadi pelarian atau
penyusupan militan masuk ke Negara kita. TNI tak akan menurunkan kewaspadaan dalam bertugas
di wilayah perbatasan, namun tak akan ada penambahan pasukan. " Kami waspada di semua jaringan, gelar wilayah
sudah cukup ", Ujar SiDin Mulyono
Kasad TNI.
Komandan
Pangkalan TNI AL (Danlanal) Melonguane, Letkol (Mar) Moh Maftukin mengatakan, sebelum pemberlakuan darurat militer di Marawi
City Filipina, TNI telah mengantisipasi wilayah perbatasan dengan beberapa
operasi dan menempatkan personil intelijen untuk mencegah aktipitas
teroris tersebut merembes masuk. Maftukin menyatakan jika negara tetangga
tersebut merupakan basis ISIS di Asia Tenggara yang perlu diwaspadai, Maftukin sabtu, 27/5/2017 mengatakan,
Intinya kita tetap mengantisipasi hal tersebut. Di sejumlah titik telah
kita tempat personil rahasia. Jika ada orang, kelompok atau aktivitas
mencurigakan akan kami tindak.
Untuk
meningkatkan pengawasan tersebut TNI
AL akan mem-back up tugas kepolisian, kepelabuhanan
dan pos yang rawan juga diawasi,
pihak bandara dan syahbandar terus
berkoordinasi sehingga dengan demikian keamanan dapat terjamin
bahkan di Talaud sudah banyak tim intelijen TNI yang diturunkan, tukas
Miftahudin. Untuk itu, TNI/Polri
mengimbau kepada masyarakat dan semua pihak untuk waspada dan dapat bersinergi
dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Aparat penegak hukum juga senantiasa
siap siaga dalam tugas dan tanggung jawabnya.
Kesiapan Polda Sulut di Perbatasan |
Adapun
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto mengatakan pemerintah telah
mengantisipasi akan kondisi yang tidak
diinginkan tersebut merembes masuk
dengan memperkuat posisi militer
Indonesia termasuk kepolisian Indonesia dan aparat teritorial untuk mewaspadai larinya jaringan teroris Filipina
ke Indonesia pascaserangan militer Filipina.
Selain itu, menurut Wiranto, pemerintah Indonesia dan Filipina
berkomitmen menjaga daerah perbatasan dengan Patroli Maritim Bersama. "
Jadi kita memperkuat patroli di wilayah perbatasan agar tidak ada
kelolosan dari Filipina ke Indonesia
", Ujar SiDin Wiranto.
Pasca
operasi milliter atas militant Maute di
Marawi, Kodam XIII/Merdeka yang memiliki wilayah teritorial tugas di perairan Sulawesi Utara. TNI Angkatan Darat melalui Satuan Tugas
(Satgas) Pengamanan Pengawasan Pulau-pulau Terluar dengan melibatkan ratusan
personel terus melakukan penjagaan berhubungan langsung telah memperketat pengawasan dan pengamanan
pulau-pulau terluar Indonesia, khususnya demi terciptanya kondisi yang kondusip
dan kemanan bagi masyarakat perbatasan.
Waka
Penerangan Kodam XIII/Merdeka, Amuranto Pranoto menjelaskan, perairan Sulawesi
Utara bersama Kalimantan dan Maluku sebelumnya dikenal sebagai tiga tempat
perairan yang paling rawan penyelundupan, baik kegiatan penangkapan ikan ilegal
maupun jalur transit para teroris.
” Hingga kini, situasi masih
kondusif dan terkendali. Tapi TNI tetap meningkatkan pengawasan, terutama bagi
orang-orang yang tidak kita kenal ataupun orang-orang Filipina yang masuk ke
Indonesia ”, Ujar SiDin Pranoto,
kemudian ia melanjutkan, ” Kami imbau masyarakat turut membantu aparat
keamanan agar senantiasa menginformasikan jika melihat ada kegiatan atau orang-orang mencurigakan atau orang tidak dikenal yg masuk ke wilayah
perairan Indonesia ”.
Tindakan
pencegahan masuknya militan teroris Maute juga menjadi kesibukan Pangkalan TNI
AL Nunukan Kalimantan Utara dengan mengerahkan personelnya untuk melakukan
sosialisasi, pemeriksaan kapal resmi dan perahu-perahu nelayan yang ada, serta
penyebaran foto Daftar Pencarian Orang (DOP) Teroris Maute asal Indonesia di
area kepelabuhan Nunukan dan dermaga
penyeberangan Sebatik. Pangkalan TNI
Nunukan dan Personel Satgas AL Sei Pancang melaksanakan sweeping guna mengantisipasi masuknya eksodus teroris
dari Marawi ke wilayah Nunukan, “ Guna bersama-sama menjaga Negara dan bangsa Indonesia dari ancaman teroris, Rasa
Cinta Kepada Tanah Air harus di Wujutkan
“, Ujar SiDin Ary Aryono Komandan
Lanal Nunukan, pada NusanTaRa.Com.
byFarhaMTukirmaN
Penyebaran DPO di P Sebatik Kaltara |
SiDin Limpar mangga di tabok,
Tingkatkan penjagaan agar teroris tak Masuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar