NusanTaRa.Com
Konferensi United Nations Human
Settlements Programme (UN Habitat) III, merupakan satu pertemuan negara didunia yang membahas tentang pengembangan pemukiman kota yang diharapkan akan menghasilkan satu pola pembangunan perkotaan yang berkemanusian dan berwawasan lingkungan sebagai satu tempat tinggal semua manusia. Program ini diprakarsai PBB sebagai UN Human Settlements Programme (UN HABITAT) berdiri 1978 dan berpusat di Nairobi, Kenya. Programme yang diselenggarakan 20 tahun sekali ini akan menyelenggarakan UN HABITAT III di Equador 17-20 oktober 2016 dan preConfren UN Habitat ke III 25 -27 Juli 2016 di Surabaya.
Terpilihnya Kota Surabaya sebagai penyelenggara PreCon UN Habitat III (Human Settlements Programme) 2016, tidak terlepas dari keberhasilan Pembangunan Kota Surabaya selama kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang berkonsepkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Serta kesuksesan Ibu Tri Rismaharini dalam mempresentasikan pengembangan Kota Surabaya yang berwawasan Lingkungan di Markas besar PBB, New York pada 16 mei 2016 lalu.
Selain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turut diundang PBB dalam kegiatan tersebut Wali Kota Banda Aceh Illiza
Sa'aduddin Djamal sebagai pembicara dalam Informal Hearing with Representatives of local Authorities atas
pembangunan kota yang mereka pimpin dan terpilihnya Kota Surabaya dan Banda Aceh sebagai kota terbaik tahun 2014. " Pertemuan
ini untuk memberikan pandangan pemerintah daerah mengenai pembangunan
berkelanjutan di kawasan perkotaan. Pandangan-pandangan tersebut akan
menjadi masukan untuk Konferensi Habitat III, yang akan diselenggarakan
di Ekuador, 17-20 Oktober 2016," Ujar Sidin A. Anindityo Adi Primasto (Sekretaris Perutusan Tetap
Republik Indonesia/PTRI untuk PBB).
Risma dalam presentasi tersebut menggarisbawahi pentingnya rasa memiliki dan
keberpihakan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan kota, yang
dihasilkan melalui dialog rutin antara Pemerintah Daerah dengan
elemen-elemen masyarakat. " Dialog ini, menurut Ibu Tri
Rismaharini, diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang
menjadi prioritas masyarakat suatu kota," Jelas sidin Ibu Rismaharini. Pada kesempatan tersebut Ibu Rismaharini mengundang seluruh negara
untuk menghadiri Konferensi Persiapan ke-3 Konferensi Habitat III yang
akan digelar di Surabaya 25-27 Juli 2016. Konferensi ini rencananya
dihadiri oleh perwakilan negara-negara anggota PBB, masyarakat madani,
dan akademis dari berbagai negara.
Sehubungan dengan penyelenggaraan preConpprensi III UN Habitat di
Surabaya pada bulan Juli 2016, berbagai persiapan telah dimatangkan
dianataranya Pengecekan lokasi acara tersebut oleh Perwakilan
Perserikatan Bangsa - Baangsa (PBB) bidang UN Habitat. Perwakilan PBB
yang datang langsung Francisco Vasquez selaku Meetings Coordination
Unit of United National office in Nairobi, Jori Jorgensen dari UN
General Assembly Secretariat dan Perwakilan Sekretariat UN Habitat Ilija
Gubic.
" Maksud kedatangan kami yakni untuk
memastikan venue acara sudah sesuai standar yang diterapkan PBB " ujar
Sidin Vasquez selasa 5/4/2016 yang didampingi rombongan Kementerian
PU&PR serta Pemkot Surabaya, dalam kunjungannya menyidak kesiapan UN
Habitat tersebut di Grand City. Secara keseluruhan sidak yang
dilakukan Vasquez cukup memuaskan beliau, meliputi lokasi acara dan
hotel-hotel disekitar Grand City serta acara pada 25 - 27 Juli 2016
nanti dapat berjalan lancar daan sukses selain itu mereka akan
memberikan penjelasan tentang keadaan hotel disekitar arena pada semua
negara pseserta nantinya.
Wali kota mengajak para pengelola pusat belanja, restoran dan kafe untuk
ikut menyukseskan agenda internasional ini. “ Saya tidak akan bosan
untuk mengingatkan terus
demi kesuksesan acara ini. Kita tidak boleh teledor dalam mempersiapkan.
Sebab, bila kita sukses, Surabaya akan dipercaya lagi menggelar event
internasional yang lebih besar, ” Ujar tegas sidin wali kota Surabaya.
Acara yang mengusung tema terkait Lingkungan dan Pemukiman ini akan
berlangsung 25 - 27 Juli 2016 akan dihadiri sekitar 2.460 peserta dari
136 negara.
Pemerintah Kota Surabaya dalam menggelar acara ini telah menganggarkan
dana Rp 30 miliar untuk
mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Konferensi United Nations Human
Settlements Programme (UN Habitat) III. Sebagian besar anggaran
tersebut 80 % akan digunakan untuk membangun infrastruktur disekitar
area kegiatan. " Acara itu
(konferensi UN Habitat) sangat bagus, dan yang terpenting pula adalah
anggaran itu juga akan digunakan untuk pembangunan ruang untuk pejalan
kaki (pedestrian), ” Ujar Sidin Armuji ketua DPRD Surabaya., Rabu 25/111/2015.
Sementara itu, Dubes Dian
Triansyah Djani, Wakil Tetap RI untuk PBB menambahkan, melalui kerja
sama dengan berbagai kota lain di dunia dan organisasi internasional,
Indonesia siap mendukung penerapan tujuan agenda pembangunan
berkelanjutan nomor 11, yaitu 'making cities inclusive, safe, resilient
and sustainable'.
Anindityo menjelaskan, konferensi Habitat
merupakan pertemuan PBB yang diselenggarakan 20 tahun sekali dengan
tujuan menghasilkan komitmen-komitmen global mengenai pembangunan
perkotaan yang berkelanjutan. Partisipasi pemerintah daerah dalam
pembahasan rekomendasi Konferensi Habitat merupakan yang pertama kalinya
dilakukan di PBB.
byLaSikuAgay
Buaya berenang di muara Sungai,
Pembangunan harus berwawasan kemanusiaan dan Lingkungan terkini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar