NusaNTaRa.Com
byAsnISamandaK, M i n g g u, 0 2 O k t o b e r 2 0 2 2
Memek Simeulue dari Aceh |
Memek makanan khas Pulau Simeuleu, Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam, sekilas
penganan ini terlihat mirip seperti bubur,
namun bahan dasar pembuatan makanan dengan nama unik ini adalah dengan
pisang, beras ketan dan santan. Gak
heran bila kuliner yang berasal dari Pulau Simeulue ini dinobatkan sebagai
salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia 2019. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Simeulue, Abdul Karim mengatakan, memek dapat dengan mudah ditemukan
di berbagai destinasi wisata sekitar Aceh. "Saat ini memek dapat dijumpai
di destinasi-destinasi wisata dalam sajian makanan khas, antara lain menek,
rabaha batok, tabaha longon, sanggal batok, lompong batok, kule tafee, dan
lainnya ".
Masyarakat Simeulue patut berbangga karena memek yang telah ditetapkan sebagai Warisan
Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia 2019 oleh lembaga dunia.
Selain memek, ada juga dua karya lain yang ditetapkan sebagai WBTB.
Yakni Sining dari Aceh Tengah sebagai domain seni pertunjukan dan
Silat Pelintau dari Aceh Tamiang sebagai domain tradisi dan ekspresi
lisan. Penetapan kuliner memek menjadi
Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ini tentu menjadi perlindungan bagi Memek Simeulue dari kepunahan dan klaim budaya dari negara
lain.
Memek nama
Makanan Khas Aceh yang Melegenda ini,
sekarang banyak tersaji
di kafe-kafe yang dibangun di
sekitar destinasi wisata Simeulue. Karim
melanjutkan, memek akan sangat mudah ditemui saat memasuki bulan Ramadhan yang tekah menjadi salah satu sajian khas berbuka puasa. "
Namun masyarakat sekitar sini juga sering sengaja memasak Simeulue jika
ada tamu. Jadi tidak hanya saat bulan Ramadhan saja ",
Ujar SiDin Abdul Karim dengan Soppengernya (Jumawanya). Makanan ini terbuat dari pisang, beras ketan,
dan santan. Pisang matang dihancurkan
hingga teksturnya seperti bubur lalu dicampur santan yang sudah dipanaskan
sebelumnya. Lalu diberi gula dan garam. Terakhir, diberi taburan beras ketan
yang sudah disangrai.
Perpaduan bahan-bahan ini membuat memek memiliki
cita rasa yang sangat unik, Karim mengatakan, harga memek sangat
terjangkau untuk 1 cup plastik memek, kamu
hanya cukup membayar Rp 5.000. Dalam
bahasa Aceh, memek berasal dari kata mamemek yang artinya mengunyah beras. Konon
nenek moyang di Aceh mengunyah-ngunyah beras ketan yang dicampur dengan pisang sehingga muncul istilah mamemek. Kini makanan
yang telah dinobatkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI)
dikenal dengan sebutan memek.
Proses pembuatan memek memakan waktu yang cukup
lama yaitu sekitar satu jam karena kita
akan menggongseng beras terlebih
dulu, menilik namanya terasa agak berkonotasi negatif, tetapi memek tetaplah makanan khas Simeuleu
yang telah diwariskan oleh leluhur.
Neng Aceh memek biasanya
disajikan saat perayaan tertentu seperti bulan Ramadhan untuk disajikan sebagai
hidangan buka puasa. Rasanya manis dan gurih, seporsi memek biasanya dijual
dengan harga Rp 5.000.
Berikut resep membuat memek khas Aceh yang bisa
kamu coba di rumah : Bahan
: 150 gr beras ketan, 10 bh pisang barangan, 200 ml santan encer, 150 gr gula pasir, 30 gr gula merah dam
Garam secukupnya. Cara
membuat : 1. Rendam beras ketan selama 3 jam,
sisihkan, 2. Tumbuk pisang, 3. Sangrai beras ketan hingga gurih
aromanya. Campurkan pisang yang sudah ditumbuk dengan santan, gula pasir, gula
merah dan beras ketan yang sudah disangrai sedikit air 4. Aduk rata dan masak semua hingga tercampur
rata kurang lebih satu jam dam 5. Sajikan memek selagi hangat.
Makanan asli Simeulue Memek biasa disebut juga Bubur Simeulue saat ada dua persi meski banyak yang mengenal penganan ini dari jenis Memek Basah sebagaimana yang tergambar diatas, namun ada juga jenis Memek Kering yang tak kalah sedapnya dari Memek Basah. Perbedaannya juga hanya sedikit yaitu jika Memek Basah menggunakan Santan kelapa maka Memek Kering menggunakan Parut kelapa dan sedikit gula.
Memek Simeulue dan Pombuatannya |
Makanan
tradisi makanan khas bagi setiap
daerah,
Memek
sejenis bubur makanan khas dari Simeulue
Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar