NusaNTaRa.Com
byBambanGNunukaN, M i n g g u, 1 5 O k t o b e r 2 0 2 2
Irjen Teddy Minahasa Putra Kapolda Jatim Baru yang terjerat kasus Narkoba
Irjen Teddy Minahasa Putra, Mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur membantah keterlibatan dirinya sebagai seorang
pengguna atau pun penjual narkoba jenis sabu namun demikian dia menyatakan menghormati proses hukum yang
akan dia jalani. Teddy yang ditahan
oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Polri menyampaikan bantahannya itu melalui
keterangan tertulis pada Jumat malam, 14 Oktober 2022. Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda
Sumatera Barat itu menceritakan bagaimana dirinya bisa dituding positif narkoba
dan menggelapkan sejumlah barang bukti sabu.
Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
menyampaikan kronologi kasus narkoba yang kemudian mengarah ke Irjen Teddy
Minahasa, yang belum lama ini menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur dari jabatan sebelumnya
Kapolda Sumatera Barat. “ Polda Metro Jaya lakukan pengungkapan
peredaran gelap narkoba dan telah diamankan 3 masyarakat sipil. Dalam
pengembangannya, ternyata melibatkan anggota polisi pangkat Bripka dan Kompol
dengan jabatan Kapolsek, saya minta terus dikembangkan ”,
Ujar SiDin Listyo Sigit saat konferensi pers di Mabes Polri, (14/10/2022).
Teddy Minahasa menyatakan bahwa dirinya dinyatakan
positif narkoba pada Kamis, 14 Oktober 2022, dalam pemeriksaan oleh Divisi Propam
Polri, namun menurutnya, hal tersebut terjadi karena dia
sempat mendapatkan perawatan medis. Teddy
menyatakan menjalani tindakan suntik dibagian lutut, spinal, dan engkel di
Vinski Tower pada, Rabu, 12 Oktober 2022,
" Saya menjalani tindakan
suntik lutut, spinal, dan engkel kaki pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2022
jam 19.00 di Vinski Tower, oleh dr. Deby Vinski, dr. Langga, dr. Charles, dr.
Risha, dan anastesi (bius total) oleh dr. Mahardika selama 2 jam ",
Ujar SiDin Teddy Minahasa dengan Plabomoranya (hebatnya).
Dia juga menyatakan menjalani perawatan gigi di
Rumah Sakit Medistra pada Kamis, 13 Oktober 2022, dan juga mendapatkan suntikan
bius selama tiga jam, " Besoknya, hari Kamis tanggal 13 Oktober 2022
jam 10.00 saya menjalani tindakan perawatan akar gigi di RS. Medistra oleh drg. Hilly Gayatri, dan tim dokter oleh RS
Medistra. Juga dibius total selama 3 jam
", Ujar SiDin Teddy
Minahasa dengan gayanya yang Plabomora
(hebatnya).
Teddy Minahasa
juga mendatangi Mabes Polri untuk
mengklarifikasi tuduhan membantu mengedarkan narkoba dengan menyampaikan bahwa ia positif ketika diuji
darah dan urine dengan alasan telah mendapatkan suntikan obat bius yang
mengandung unsur narkoba, " Ya pasti positif karena dalam obat bius (anastesi)
terkandung unsur narkoba ", Ujar SiDin Teddy Minahasa dengan mimiknya yang
soppenger (Jumawa). Iapun membantah
tudingan atas dirinya yang dituding telah
menggelapkan barang bukti narkoba
hasil sitaan Polda Sumatera Barat
atas kasus Perdagangan narkoba jenis sabu sabu seberat 41,1 kg
Dalam hal ini Teddy Minahasa juga menceritakan
soal keterlibatan seorang perempuan bernama Anita alias Linda yang disebut
sebagai pembeli sabu alat bukti Polda Sumbar tersebut dam
menyatakan perempuan tersebut pernah menipu dirinya soal penyelundupan
narkoba sebesar dua ton melalui jalur laut di Laut Cina Selatan dan Selat
Malaka. Alumni Akademi Kepolisian
1993 menyatakan merugi hingga Rp 20
miliar akibat operasi penangkapan yang gagal itu bahkan Teddy Minahasa mengaku merogoh dana dari
kantongnya sendiri untuk membiayai operasi tersebut.
Anita, menurut Teddy, sempat menghubunginya lagi
pada 23 Juni 2022. Saat itu, Anita meminta pertolongan karena dia mau menjual
pusaka kepada Sultan Brunai Darussalam
serta meminta biaya operasional untuk berangkat ke Brunei Darussalam, "
Namun saya tidak berikan dan saya tawarkan untuk berkenalan dengan
Kapolres Kota Bukittinggi karena yang bersangkutan ada barang sitaan
narkoba ", Ujar SiDim Teddy Minahasa dengan Soppengernya
(Jumawanya). Maksud Teddy Minahasa memperkenalkan Anita dengan Kapolres Bukit
Tinggi agar perempuan tersebut bisa
ditangkap dan kekecewaannya terbalaskan serta agar Kapolres
mendapatkan penilaian positif.
Menurut Teddy, dalam implementasinya, Kapolres
ternyata tak melakukan hal yang dia perintahkan sesuai prosedur. Karena itu dia
kemudian dituding memfasilitasi penjualan sabu tersebut kepada Anita. "
Padahal saya tidak pernah tahu yang sesungguhnya atas wujud dari narkoba
yg disisihkan tersebut, tidak pernah melihat barangnya, tidak tahu jumlahnya,
dan tidak tahu disimpan dimana. Sehingga saya juga tidak yakin bahwa Kapolres
Kota Bukittinggi benar-benar telah menyisihkan sebagian dari barang bukti
narkoba tersebut atau tidak ", Ujar SiDim
Teddy M Laji.
Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Jawa Timur yang baru, Irjen Teddy Minahasa Putra, tercatat sebagai polisi terkaya di Indonesia dengan total kekayaannya menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN periode 2021 mencapai Rp 29,974,417,203 miliar. Sebelumnya beliau merupakan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) yang dimutasi untuk menggantikan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta yang dipindahkan sebagai Staf Ahli Bidang Sosial Budaya. Mutasi pejabat Polri itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2134 IX/KEP/2022. Dan, rencananya pekan depan melakukan serah terima jabatan tapi batal semua karena terkuaknya kasus ini.
Irjen Teddy Minahasa terkait kasus Sabu - Sabu
Kekayaan
dan kuasa kadang jadi topeng yang berbau,
Teddy
Minahasa membantah keterlibatannya atas Sabu-sabu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar