NusaNTaRa.Com
byDannYAsmorO, S e l a s a, 2 7 S e p t e m b e r 2 0 2 2
Irjen Ahmad Luthfi Kapolda Jateng Kasus di Asrama Sukoharjo bukan Teror |
Polda Jawa Tengah memastikan tidak ada unsur teror
dalam ledakan yang terjadi di Asrama Polisi Grogol Indah, Sukoharjo, Jawa
Tengah, Minggu (25/09/2022) malam. Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menyatakan
dari hasil olah TKP Tim Gegana Brimob dipastikan ledakan yang terjadi sekitar
pukul 18.00 WIB itu tidak berkaitan dengan teror, namun diduga kelalaian
anggota. " Paketnya itu bahan petasan, untuk pemeriksaan
awal yang menerima mengatakan itu untuk mengusir tikus. Jadi enggak ada itu
teror, enggak ada ", Ujar SiDin Irjen Ahmad Luthfi dalam konferensi pers.
Pihak Tim Gegana menemukan bubuk hitam yang diduga
bahan petasan sebanyak dua kantong plastik ukuran satu ons di TKP ledakan serta Tim Gegana juga mendapati sumbu petasan
dan sisa residu. Adapun paket berisi
bahan peledak itu diketahui dipesan dari sebuah CV di Indramayu, Jawa Barat,
untuk mengusir tikus di Klaten, Jawa Tengah, pada April 2021 lalu, "
Dari pihak penerima membenarkan pernah memesan paket sebanyak dua kali.
Sedangkan dari anggota satintelkam Polresta Surakarta membenarkan telah
melakukan operasi pengamanan barang bukti
", Ujar Irjen Ahmad Luthfi dalam keterangan tertulis, Senin (26/09/2022).
Ia menuturkan paket itu kemudian terkena razia oleh
anggota kepolisian. Menurut Lutfhi, satu
dari pelaksana operasi razia itu merupakan Bripka Dirgantara Pradipta yang
menjadi korban ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo, "
Anggota yang mengamankan operasi, yang sekarang menjadi korban, belum
kita lakukan pemeriksaan ", Ujar SiDin A luthfi dengan Soppenger (Jumawa).
Polda Jawa Tengah (Jateng) kini memeriksa tujuh
orang saksi terkait insiden ledakan yang terjadi di Asrama Polisi Grogol Indah,
Sukoharjo yang berakibat seorang polisi terluka akibat ledakan bahan tersebut. Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan
ketujuh orang yang diperiksa tersebut diantaranya merupakan pengirim dan
penerima paket bubuk mercon, serta anggota sat intelkam Polresta Surakarta.
Irjen A Luthfi mengatakan sejatinya paket tersebut
dikirimkan oleh seorang warga berinisial S dengan nama penerima berinisial A.
Saat ini, keduanya telah diamankan di kantor polisi masing-masing wilayah. Hingga
kini ia mengaku pihaknya masih mendalami ihwal kronologi paket hasil razia
tersebut hingga akhirnya meledak di Asrama Polisi Sukoharjo. Luthfi mengatakan
pihaknya masih terus mendalami kejadian tersebut untuk mendapatkan gambaran
yang lebih jelas.
Apalagi sampai saat ini Bripka Dirgantara masih
dirawat di rumah sakit karena mengalami luka bakar 70 persen, " Entah anggota itu inisiatif dibakar apa
dibuang, saya nggak tahu itu. Nanti kita
dalami kalau dia sudah sadar ", Ujar SiDin A Lutgfi Laji. Kendati demikian, dirinya tak menampik
adanya kemungkinan paket hasil razia tersebut dibawa pulang oleh Bripka Dirgantara
Pradipta ke rumahnya, " Kemungkinan, kemungkinan. Nanti kalau sudah
sadar kita periksa ", Ujar SiDin A Luthfi.
Jenderal bintang dua polisi itu mengatakan paket
bahan peledak atau petasan itu dipesan dari Indramayu, Jawa Barat, secara
daring. Bubuk hitam diduga bahan petasan itu dipesan secara daring dari
Indramayu pada 22 April 2021.
" Masyarakat tidak usah
resah, bahwa Ini tidak ada unsur teror sama sekali. Bahwa Ini benar ada
pemesanan online terkait dengan bahan bubuk hitam dari Indramayu, sudah kita
amankan, penerimanya sudah kita amankan
", Ujar Ahmad Luthfi.
Irjen Ahmad Lufthfi juga mengatakan telah menahan beberapa pihak terkait untuk pemeriksaan lebih lanjut yakni pengirim S dari CV M telah diamankan di Polres Indramayu dan penerimanya yakni A diamankan di Polresta Surakarta. Luthfie mengatakan anggota yang mengalami luka akibat ledakan itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan akan diperiksa pula oleh pihaknya saat sudah pulih, " Kita belum bisa memastikan lalai, karena korban, dalam hal ini anggota kita saat ini masih dalam keadaan sakit di RS. Nanti kalau sudah sembuh kita periksa ", Ujar SiDin Irjen Ahmad Luthfi Plabomoranya (Hebatnya).
Irjen Ahmad Luthfi melakukan jumpa Pers |
Bubuk
Mercon meramaikan malam Akbar,
Ledakan
di Asrama Polisi Sukoharjo bukan Teror.