Selasa, 02 Juli 2019

INVESTIGASI TENGGELAMNYA NELAYAN DI LAUT CINA SELATAN DISETUJUI DUTERTE.

NusanTaRa.Com
byLaDollaHBantA,  28/06/2019



Laut China Selatan yang penuh sensasi paska pernyataan militer China atas kekuasaan mereka di sana dengan membangun  pangkalan mliter di Pulau Marchell untuk mengawasi kawasan tersebu.   Terkini Sabtu, 22/06/2019 atas karamnya kapal penangkap ikan nelayan diperairan Barat Filipina dengan 22 orang awak di sana setelah di tabrak kapal China,  Presiden Filipina Rodrigo Duterte dilaporkan menerima usulan China untuk bersama-sama menyelidiki tenggelamnya kapal ikan China di Laut Filipina.

Meski demikian Presiden Duterte tetap berkeinginaan  ada negara ketiga yang turut bersama mereka dalam investigasi kasus tersebut,  dengan tujuan  agar proses tersebut dapat berjalan lebih bijak  dalam menentukan apa yang sebenarnya terjadi di sekitar laut Reed Bank itu.     Kami sama sekali tidak melepaskan satu inci pun dari hak kedaulatan kami  atau membahayakan hak 22 nelayan kami.  Kami menuntut keadilan bagi warga negara kami, dan kami menggunakan semua cara hukum untuk mencapai tujuan itu  ”, Ujar SiDin Salvador Panelo juru cakap Duterte. 

Duterte awalnya meremehkan insiden itu dengan menganggapnya sebagai " kecelakaan kecil ",  sehingga ia menuai kritik karena lebih mengikuti langkah Baijing dan mengabaikan nelayan Negara mereka bahkan ada yang mengatakan bahwa ia berada dalam pengaruh China.   Menteri pertahanan, kepala angkatan laut dan juru bicara Duterte telah secara terbuka mengecam awak kapal Tiongkok tersebut bahkan Menteri luar negerinya, Teodoro Locsin pun telah mengajukan protes ke Beijing dan pada hari Jumat akan menolak gagasan penyelidikan bersama.

Kapal Nelayan tersebut di atas tenggelam pada 9 Juni 2019, di dekat Reed Bank  tempat simpanan gas yang belum dimanfaatkan dan belum beroperasi karena masih dalam proses pengadilan arbitrase internasional sejak 2016 yang memutuskan bahwa Filipina memiliki hak berdaulat untuk mengeksploitasi  meski Beijing masih menolak putusan tersebut.  Kedutaan besar China di Manila mengatakan kru berusaha menyelamatkan para nelayan Filipina tetapi melarikan diri setelah “tiba-tiba dikepung oleh tujuh atau delapan kapal nelayan Filipina”.

Kapal Angkatan Laut Filipina, BRP Ramon Alcaraz, ditugaskan untuk berpatroli di Laut Filipina Barat untuk membantu awak Gimver.    Kami berterima kasih kepada kapten dan awak kapal Vietnam karena menyelamatkan nyawa 22 awak Filipina. Namun kami mengutuk keras tindakan pengecut kapal penangkap ikan China yang telah meninggalkan nelayan Filipina. Ini bukan tindakan orang-orang yang ramah dan bertanggung jawab  ”, Ujar SiDin Lorenzo.


"  Sebuah penyelidikan bersama dan tidak memihak tidak hanya akan mempromosikan penyelesaian masalah yang bijaksana, itu juga akan sesuai dengan hukum internasional ... yang menempatkan penekanan utama pada penggunaan cara damai untuk menyelesaikan sengketa internasional  ". Ujar SiDin Panelo.

Masalah ini dapat memperumit apa yang dipilih oleh Duterte untuk membangun hubungan yang kuat dengan Cina, meskipun ada ketidak percayaan yang mendalam di antara aparat pertahanan sekutu AS-nya, yang tetap waspada tentang militerisasi maritim China dan apa yang dilihatnya sebagai intimidasi dan penolakan akses Manila ke negaranya sendiri.   Filipina sebelumnya mengatakan  investigasi bersama dan tidak memihak tidak hanya akan mempromosikan penyelesaian masalah yang bijaksana, itu juga akan sesuai dengan hukum internasional,  “ Yang menempatkan penekanan utama pada penggunaan cara damai untuk menyelesaikan sengketa internasional ” Ujar SiDin Panelo.

Duterte disebut menerapkan Kebijakan ‘Pasif’ terhadap China. Duterte berpegang teguh pada sikap pro-Chinanya kendati ada seruan dari oposisi, yang dipimpin oleh Wakil Presiden Leni Robredo, untuk mengubah kebijakan China yang “pasif” dengan secara aktif menegaskan hak-hak bangsa di perairan yang disengketakan.      Antara pemerintah Filipina dan pemerintah China kebijakan pertemanan telah ditetapkan, tetapi insiden ini telah terjadi dan meragukan ketulusan dan kebijaksanaan orang Filipina  ”, Ujar SiDin Batongbacal. 
  


Laut dalam perahu berlayar,
Penyelesaian masalah hendaklah jujur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...