NusanTaRa.Com
byKariTaLa LA, 15/07/2019
byKariTaLa LA, 15/07/2019
Memiliki
kekayaan alam yang banyak khususnya
perairan yang begitu melimpah, Kabupaten Banggai tak ingin melewatkannya begitu
saja untuk mengeksplorenya bagi kemajuan daerah. Maka dari itu, Kabupaten ini pun
memanfaatkannya semaksimal mungkin potensi tersebut salah satunya dengan mempromosikan wilayahnya
sebagai destinasi wisata mancing kelas dunia.
Berkat
dukungan program percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata
dan kerja sama Pemprov Sulteng dan tiga Pemda Banggai sejak pertengahan tahun
2018 maka terwujutlah kegiatan Banggai International Tuna Fishing Tournament
(BITFT) 2019. Ketiga kabupaten Banggai yang
berada di Sulawesi Tengah itu siap menjadi tuan rumah turnamen bertaraf
internasional., berupa kompetisi mancing internasional yang akan berlangsung selama tiga hari, mulai
27 hingga 29 September 2019.
Travelling
ke daerah Banggai Sulawesi Tengah, rasanya kok belum lengkap tanpa menikmati
keindahan alam lautnya, apalagi
bagi pememilik hobi memancing. Banggai kabupaten kaya dengan panorama tersebut dan
segera akan menyelenggarakan turnamen
mancing kelas dunia “ Banggai International Tuna Fishing Tournament
(BITFT) 2019 “, sekitar akhir September
2019 serta ada jackpot Rp 100 juta
sebagai daya tarik peserta dan wisatawan.
“ Tournament ini akan diikuti
ratusan peserta dari berbagai Negara “,
Ujar SiDin Indroyono Soesilo.
Setiap
daerah perairan laut di Indonesia memiliki ke khasan tersendiri sehingga akan
dikembangkan sesuai keunggulannya agar menjadi daya pikat wisatawan yang
menarik. " Wilayah di Indonesia punya ciri khas
masing-masing. Kalau bicara free diving kita ambil Sabang, sail kita ambil
Maluku berlayar melintasi Nusantara berakhir di Bintan, kalau bicara selancar
di pantai barat Sumatera dan Jawa ",
Ujar SiDin Dwisuryo Indroyono, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari
Kementerian Pariwisata, dalam Konferensi Pers Banggai International Tuna
Fishing Tournament 2019, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (24/6).
" Kalau bicara diving wilayah nomor satu di dunia
ada Bunaken, Wakatobi, Raja Ampat, (namun) ada satu destinasi yang belum kita
garap secara internasional, yaitu mincing ", Ujarnya Laji, sehingga tepat kalau Banggai dipilih sebagai tuan rumah bagi
destinasi wisata mincing, Indro, menambahkan
selain kaya diperairan dengan berbagai
keindhan dan biotanya ke tiga daerah Banggai juga kaya dengan sejarah yang bisa
jadi destinasi tambahan para wisatawan.
" Kita putuskan (event)
mancing internasional, karena (Banggai) itu jalur migrasi tuna, ya tuna sirip
kuning, tuna sirip biru, tuna mata besar
", Ujar SiDin Indro.
Selama
tiga hari digelar, mekanisme turnamen sendiri akan mengajak peserta berlayar
sambil memancing. Peserta akan berlayar menggunakan kapal pajala atau kapal
nelayan dan dalam satu kapal akan diisi lima peserta. Hari pertama pelayaran akan dimulai pada
pukul 08.00 WITA dari Pelabuhan Tangkian,
kemudian finish di Desa Bonepuso pukul 18.00 WITA, hari selanjutnya, peserta akan kembali dan
memulai perjalanan dari Pelabuhan Bonepuso pukul 08.00 WITA dan tiba di Pelabuhan
Tangkian pukul 17.00 WITA dan pada hari ketiga akan dihabiskan dengan wisata di
Tanjung Pamali Banggai Kepulauan.
Selama
perjalanan, peserta akan bebas memancing ikan tuna dan beberapa jenis ikan
lainnya, seperti ikan marlin, ikan kuek, ikan eskola, ikan kakap, ikan
lemadang, ikan barakuda, ikan ambarjack, hingga ikan tenggiri. Kemudian pada
sore hari, para juri akan menimbang hasil tangkapan peserta, tetapi hanya tiga
ikan terbesar saja yang akan dinilai. Serunya
lagi, peserta berkesempatan mendapatkan total hadiah hingga Rp 500 juta. Bagi
peserta yang berhasil mendapatkan tuna sirip kuning dengan berat di atas 100 kg
akan mendapat Rp 100 juta.
Sarah
Kuris kurang Apa ?,
Ada
Tournamen mancing Banggai, ayo tunggu
Apa ?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar