Kamis, 09 Mei 2019

RENDANG MAKANAN MINANG SEJAK DULU TELAH HADIR DI NUSANTARA TERMASUK MALAYSIA.

NusanTaRa.Com
byAsnISamandaK, 01/05/2019



Rendang dan Nasi Goreng dua ikon kuliner Tanah Air didaulat sebagai makanan terenak di dunia nomor satu dan nomor dua 2017 versi CNN.   "  Rendang dan nasi goreng adalah dua dari lima kuliner yang tengah dipromosikan Kemenpar sebagai ikon kuliner Indonesia, selain soto, sate dan gado-gado  ",  Ujar SiDin Arief Yahya Menpar, Sabtu (15/7/2017).

Daging Sapi diiris agak tipis dan dipotong agak segi empat kemudian dimasak dengan bumbu-bumbu atau gulai agak banyak di kuali,  kuliner  ini biasa disebut RENDANG yang merupakan kuliner khas Orang Minang atau Padang.   Dunia  telah mengakui  rendang berasal dari Minangkabau yang telah popular di Nusantara.   Lalu, bagaimana rendang menyebar dari Sumatera Barat hingga menjadi makanan yang begitu akrab di lidah warga Nusantara  ?,   bahkan rendang menyebar hingga ke Negeri Jiran seperti Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Pilifina dan lainnya.

Bagaimana Rendang Bisa Menyebar Hingga ke Malaysia  ?,   Menurut sejarawan dari Universitas Andalas, Gusti Asnan, orang Minang memiliki tradisi merantau. Beberapa dokumen sejarah, lanjutnya, menyebutkan para perantau membawa bekal makanan yang diawetkan. “Orang (sejarawan) perkirakan sebagai dendeng dan rendang ini. Diperkirakan orang-orang Minang merantau ke luar daerah persebarannya pada abad antara 16 dan 17,” jelasnya.    Beberapa catatan orang Belanda menyebutkan bahwa orang Minang merantau dari Minangkabau ke Melaka dan membawa bekal Makanan yang dibawa untuk perjalanan adalah rendang dan dendeng.

Ia menambahkan beberapa sumber tertulis menyebutkan bahwa persebaran orang Minang ke negara-negara tetangga yang sekarang adalah Malaysia dan Singapura telah berlangsung pada abad ke-16. “Sumber paling tua itu menyebutkan abad ke-15. Walaupun ada yang menyanggah, ketika Kesultanan Melaka berdiri, orang Minang sudah ke sana. Melaka tahun 1511 sudah ‘dihancurkan’ Portugis, jadi orang-orang Minang sudah sebelumnya ke sana,” tambahnya.


Menurut Fadly Rahman Sejarawan Kuliner, popularitas rendang baru meningkat di abad ke-20 dan mulai abad pertengahan hingga abad ke-19 ia tidak menemukan resep rending pada literatur buku masak di Indonesia pada abad pertengahan sampai akhir abad ke-19.     Karena memang saat itu popularitas rendang belum semasif penyebarannya dan diaspora periode abad ke-20. Namun, berkat para perantau yang melalukan perantauan ke berbagai wilayah di Jawa dan wilayah Indonesia dan Malaysia juga, akhirnya rendang mengalami diaspora  ”, Ujar SiDin Fadly laji.

  Awalnya, pelanggan warung minang itu orang Minang saja. Pemiliknya sudah pasti orang Minang sebab warung sekaligus jadi tempat menampung sesama perantau. Lama-kelamaan, warung minang berkembang seperti sekarang  ”, Ujar SiDin Muhammad Nur Sejarawan Universitas Andalas.  Sebagian rumah makan minang di luar negeri juga berkembang seiring membesarnya jumlah perantau Indonesia.   ….......  Salah satu kedai penjual masakan Minang di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Orang-orang Minang perantauan ketika menetap di salah satu wilayah, salah satu trennya adalah membuat rumah makan Minang atau lepau (kedai nasi).     Catatan atau dokumentasi tertulis dibuat para sejarawan, bahwa di Batavia banyak rumah makan Minang yang sudah sangat khas sekali jadi bagian dari kawasan urban di Batavia dan kota-kota lain termasuk juga di Bandung  ”, Ujar SiDin Fadly.

Asnan  memperkirakan rendang mudah menyebar karena laki-laki Minang yang kebanyakan jadi perantau juga umumnya piawai dalam memasak.     Semua orang laki-laki Minang itu pandai memasak dan umumnya perantau itu kan laki-laki semuanya dan mereka pandai memasak. Jadi kalau di Minang, ada kenduri yang masak laki-laki. kalau anak-anak muda yang tinggal di surau, biasanya setelah akil baliq itu tinggal di surau,  itu rata-rata pandai masak semua  ”, Ujar SiDin Asnan.

Resep rendang hadir di buku masak berbahasa Melayu dan buku masak daerah lainnya seperti Sunda dan Jawa, bahkan juga buku berbahasa Belanda. Seperti buku masak karya S. Noer Zainoe’ddin Moro yang terbit pada tahun 1939 bertajuk Lingkoengan Dapoer  :  Boekoe Masak bagi Meisjes-Vervolgsholen jang Berbahasa Melajoe.   Dalam buku masak itu terdapat resep dari Padang, salah satunya adalah resep rendang Padang.


Tari Piring tari Minang,

Makanan Nusantara terenak juga Rendang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...