NusanTaRa.Com
byDannYAsmorO, 01/05/2019
dr.Humas, Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 29/04/2019
Sungguh Jauh Jakarta dari Nunukan,
Pemindahan Ibukota Negara Jakarta memudahkan pelayanan.
byDannYAsmorO, 01/05/2019
Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin Rapat Terbatas tentang pemindahan ibu kota, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4) siang. (Foto: Jay/Humas) |
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi
Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin Rapat Terbatas (Ratas) tentang
Tindak Lanjut Rencana Pemindahan Ibu Kota, di Kantor Presiden, Jakarta,
Senin (29/4) siang.
Dalam pengantarnya Presiden menjelaskan,
bahwa gagasan untuk pemindahan ibu kota ini sudah lama sekali muncul,
sejak era Presiden Soekarno, sampai di setiap era presiden pasti muncul
gagasan itu. Tapi wacana ini, menurut Presiden, timbul tenggelam karena
tidak pernah diputuskan dan dijalankan secara terencana dan matang.
Presiden mengingatkan, dalam
membicarakan soal ini tidak boleh hanya berpikir yang sifatnya jangka
pendek maupun dalam lingkup yang sempit. “Tapi kita harus berbicara
tentang kepentingan yang lebih besar untuk bangsa, negara, dan
kepentingan visioner dalam jangka yang panjang sebagai negara besar
dalam menyongsong kompetisi global,” ujarnya.
Ketika semua sepakat akan menuju negara
maju, menurut Presiden, pertanyaan pertama terutama yang harus dijawab
adalah apakah di masa yang akan datang DKI Jakarta sebagai ibu kota
negara mampu memikul dua beban sekaligus, yaitu sebagai pusat
pemerintahan dan layanan publik dan sekaligus sekaligus pusat bisnis.
Beberapa negara, lanjut Presiden, sudah
mengantisipasi perkembangan negaranya di masa yang akan datang dengan
memindahkan pusat pemerintahannya. Ia menyebutkan banyak sekali contoh
seperti Malaysia, Korea Selatan, Brazil, Kazakhstan, dan lain-lain.
“Sekali lagi, kita ingin kita berpikir visioner untuk kemajuan negara ini,” tegas Presiden.
Namun Presiden mengingatkan, memindahkan
ibu kota memerlukan persiapan yang matang, persiapan yang detail, baik
dari sisi pilihan lokasi yang tepat termasuk dengan memperhatikan aspek
geopolitik, geostrategis, kesiapan infrastruktur pendukungnya dan juga
soal pembiayaannya.
“Tapi saya meyakini insyaallah kalau
dari awal kita persiapkan dengan baik, maka gagasan besar ini akan bisa
kita wujudkan,” ucap Presiden meyakinkan.
Rapat terbatas itu dihadiri di antaranya
oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko
Kemaritiman Luhut B. Panjaitan, Menhan Ryamizard Ryacudu, Mensesneg
Pratikno, KSP Moeldoko, Menkeu Sri Mulyani, Menkumham Yasonna Laoly,
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri ATR/Kepala BPN
Sofyan Jalil, Menkominfo Rudiantara, Mendag Enggartiasto Lukita,
Menteri PANRB Syafruddin, Jaksa Agung Prasetyo.
Selain itu, turut dihadiri pula Menteri
PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri LHK Siti
Nurbaya, Menhub Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto,
Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BKPP Ardan Adiperdana, Kepala
BPS Suhariyanto, Gubernur DKI Anies Baswedan, Wagub Jabar Uu Ruzhanul
Ulum, Wagub Banten Andika Hazrumy, Wali Kota Bogor Bima Aria, Wali Kota
Tangerang Selatan Airin Rachma Diamy, Wali Kota Tangerang Arief
Wismansyah, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna, Wakil Wali Kota
Bekasi Tri Adhianto, dan para pejabat eselon satu di lingkungan Lembaga
Kepresidenan.
dr.Humas, Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 29/04/2019
Sungguh Jauh Jakarta dari Nunukan,
Pemindahan Ibukota Negara Jakarta memudahkan pelayanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar