NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 24/03/2019
Dengan suksesnya ekspor perdana beras organik ke Italia Pemkab Banyuwangi berharap ke depan bisa menembus pasar luar negeri lainnya, Seperti China, Jorman, Amerika Serikat (AS) dan Maroko sebagai Negara dengan pasar pertanian organik terbesar di dunia, sebagaimana ungkap Samanhudi bahwa permintaan beras organik Banyuwangi dari China sebesar 60 ton per bulan. Belum lagi dari Amerika Serikat. " Kapasitas kami terbatas. Jadi ini dipenuhi bertahap. Ke depan, kami terus merangkul petani-petani lainnya ", Ujar SiDin Samanhudi.
Anas mengatakan, mengutip data Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik (IFOAM) dan Lembaga Riset Pertanian Organik, pasar produk organik tumbuh cepat. AS adalah pasar organik terbesar di dunia dengan nilai USD 27,04 miliar, diikuti Jerman USD 8,45 miliar, Perancis USD 4,8 miliar, dan Tiongkok USD 2,67 miliar. Kelompok tani yang berhasil ekspor di daerah tersebut mendapat pendampingan dari Pemkab Banyuwangi dan Bank Indonesia (BI). Beras yang diekspor berasal dari tiga varietas padi asli Banyuwangi yang telah didaftarkan di Kementerian Pertanian.
byBambanGBiunG, 24/03/2019
Para
petani binaan Bank Indonesia (BI) dan Pemkab Banyuwangi dengan gembiro
menyaksikan pelepasan ekspor perdana “ Beras
Organik “ produksi Banyuwangi ke Negara
Italia oleh Bapak Difi Johansyah Kepala Bank Indonesia (BI) Jatim. Ekspor perdana tersebut 40 ton berlangsung di
Padepokan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Swadayo (P4S) Sirtanio,
Kecamatan Singojuruh Banyuwangi dengan pelepasan dua truk pengangkutan beras organik, Kamis (21/3).
Beras
diekspor tersebut produksi PT Sirtanio, perusahaan agribisnis
Banyuwangi yang digerakkan anak-anak muda dengan pasokan utama dari petani
Banuwangii. Beras organik yang diekspor
adalah Beras Merah Varietas Segobang A3, Beras Hitam Melik A3 dan Beras Sunrise
of Java. Varietas-varietas itu telah
didaftarkan sebagai padi asli Banyuwangi oleh Dinas Pertanian di Kementerian
Pertanian. " Kami bangga dengan ekspor perdana ini. Ini
prestasi petani Banyuwangi. BI mendukung pertanian organik di beberapa daerah,
tapi yang berhasil tembus ekspor baru Banyuwangi ", Ujar SiDin Difi.
Beras
produksi Banyuwangi dapat menjadi contoh
bagi pertanian organik karena berkat
kegigihan kelompok tani di Banyuwangi Pasar Eropa yang sulit ditembus bisa
jadi peluang pasar dengan kwalitas yang baik dan jaminan jumlah produksi
yang cukup. Produksi beras organik Sirtanio
bersama petani mitranya itu sendiri bisa mencapai 30 ton per bulan di lahan 70
hektar. " Kami mengambil segmen terkecil yaitu Italia.
Kami kirim ke sana 2,8 ton per bulan. Ada tim yang memantau pengelolaan lahan
organik khusus ekspor sembari terus kami tingkatkan lahan organik lainnya agar
bisa standar ekspor ", Ujar SiDin
Samanhudi Ketua Kelompok Tani Mendo Sampurno.
Dengan suksesnya ekspor perdana beras organik ke Italia Pemkab Banyuwangi berharap ke depan bisa menembus pasar luar negeri lainnya, Seperti China, Jorman, Amerika Serikat (AS) dan Maroko sebagai Negara dengan pasar pertanian organik terbesar di dunia, sebagaimana ungkap Samanhudi bahwa permintaan beras organik Banyuwangi dari China sebesar 60 ton per bulan. Belum lagi dari Amerika Serikat. " Kapasitas kami terbatas. Jadi ini dipenuhi bertahap. Ke depan, kami terus merangkul petani-petani lainnya ", Ujar SiDin Samanhudi.
" Produk beras organik Banyuwangi kian
diminati, baik di dalam maupun luar negeri. Semoga dengan pengenalan yang luas,
tahun depan bisa ekspor ke negara lain, seperti Jerman atau AS. Kita ikhtiarkan
bareng-bareng, selain tentu garap pasar dalam negeri yang juga besar ", Ujar SiDin Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di
pusat produksi beras organik, Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh, Jumat
(22/3/2019).
Anas mengatakan, mengutip data Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik (IFOAM) dan Lembaga Riset Pertanian Organik, pasar produk organik tumbuh cepat. AS adalah pasar organik terbesar di dunia dengan nilai USD 27,04 miliar, diikuti Jerman USD 8,45 miliar, Perancis USD 4,8 miliar, dan Tiongkok USD 2,67 miliar. Kelompok tani yang berhasil ekspor di daerah tersebut mendapat pendampingan dari Pemkab Banyuwangi dan Bank Indonesia (BI). Beras yang diekspor berasal dari tiga varietas padi asli Banyuwangi yang telah didaftarkan di Kementerian Pertanian.
Ketua
Kelompok Tani Mendo Sampurno (produsen beras organik) Samanhudi menjelaskan,
penjualannya terus meningkat. Per bulan, mereka mengirim hingga 200 kilogram
beras organik ke Australia dan 20 kilogram ke Taiwan. Juga ada pesanan berkala
dari China dan Amerika Serikat. Kelompok tani itu bermitra dengan PT Sirtanio,
perusahaan agribisnis yang digerakkan anak-anak muda Banyuwangi. Di luar pesanan itu, tiap bulan mereka
mengirim hingga 30 ton per bulan ke produsen makanan nasional.
Pengembangan
beras organik dilakukan di 9 kecamatan seluas 81,49 hektar dengan produksi
515,5 ton per tahun. " Lewat APBD, kita akan kembangkan tambahan
sekitar 120 hektar lahan padi organik bersama petani, sehingga pertengahan
tahun depan sudah ada 200 hektar lahan padi organik untuk memenuhi permintaan
ekspor yang tinggi ", Lanjut SiDin
Anas. Sebanyak tujuh kecamatan telah
mendapatkan sertifikat pertanian organik Standar Nasional Indonesia (SNI).
Tahun ini dua kecamatan dalam proses SNI, kata Anas.
Burung
pipit di bulir Padi tua,
Beras
Organik Banyuwangi di Ekspor ke Italia.
Petani Indonesia pasti bisa ........
BalasHapus