Sabtu, 27 April 2019

FESTIVAL BORDERFEST NUNUKAN 2019, MENGUATKAN KUNJUNGAN WISATA DAN EKONOMI KERAKYATAN.

NusanTaRa.Com
byLaSikUAgaY, 28/04/2019



Dengan mengucap    Bismillah hirrahmanirrahim, Festival Bordefest Nunukan  27 – 28 April 2019  saya nyatakan resmi dibuka  “, Ujar SiDin Drs, Servianus Sekda Kabupaten Nunukan mewakili Bupati Nunukan.    Pembukaan Festival BorderFest Nunukan 2019 yang dipusatkan di Stadion Dwi Kora SeiSembilang Nunukan dihadiri  Bapak Prof. I Gede Pitana MSi dari staff ahli Kementerian Pariwisata dan Budaya RI, Majelis Perbandaran Tawau Malaysia, Staf Konsulat RI Tawau, Kepala Dinas Pariwisata Prov. Kalimantan Utara, Kepala Dinas Pariwisata Kab. Nunukan, Kepala Dinas SKPD Nunukan dan dihadiri sekitar 1.500 orang warga Nunukan.

Festival BorderFest  Nunukan 2019 bagian dari Program “ Wonderfull Indonesia “ yang dikelola Kementerian Pariwisata RI bertujuan untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan manca Negara dan Wisata Domistik yang mengunjungi objek wisata di daerah dan Indonesia bagi peningkatan pendapatan Negara.     Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan yang terkait wisata dan mengukuhkan ekonomi rakyat   “, Ujar SiDin I Gede Pitana dalam sambutannya.


Fitria Caroline
Penyelenggaraan Festival BorderFest Nunukan 2019 mengangkat ekonomi kreatif dan Budaya masyarakat Nunukan sebagai sarana pengembangan ekonomi masyarakat yang disajikan dalam pameran dan pementasan yang diikuti dari berbagai etnis dan kelompok masyarakat.   Dalam acara ini diselenggarakan Kesenian daerah, Pameran berbagai kerajinan, Pertandingan Olah raga (Putsal, Basket), Pentas Hiburan, Pertunjukan musik daerah dan Kuliner-kuliner Daerah.

Pemerintah Kabupaten Nunukan melalui Sekda,  mengucapkan terima kasih pada pihak Kementerian Pariwisata dan Budaya RI yang telah mempercayakannya untuk menyelenggarakan Festival ini yang kedua kalinya, karena kegiatan ini bagian dari kegiatan Wonderfull Indonesia yang dilaksanakan di beberapa titik di Indonesia, dengan harapan kegiatan ini dapat meningkatkan pendapatan daerah dan mengukuhkan ekonomi kerakyatan khususnya ekonomi kreatip.   Penyelenggaraan didaerah perbatasan di anggap sangat startegis dalam menggali potensi Wisatawan dari negeri Jiran dan Wisatawan Domistik yang ada diwilayah perbatasan serta Nunukan mememiliki banyak titik perbatasan yang strategis.

Kementerian Pariwisata dan Budaya RI dalam penyelenggaraan  “ Wonderfull Indonesia “ diseluru Indonesia sekitar 146 titik dan sebagian berada di wilayah perbatasan yang dianggap potensi dalam menggali devisa Negara dan mengukuhan kesatuan Negara Indonesia dengan meningkatkan rasa cinta pada NKRI.   Beberapa daerah peratasan Indonesia yang turut memeriahkan penyelenggaraan Wonderfull Indonesia Kota Sabang, Pangkal Pinang, Natuna, Sambas, Entikong, Nunukan, Sangihe, Skow, Merauke, Atambua dan lain-lainnya.

 Festival selama dua hari ini menyelenggarakan Panggung gembira yang diadakan di Stadion Dwi Kora Nunukan dengan di hibur artis ibukota Fitria Carolina dan Lilis Darawangi yang didatangkan langsung Pihak Keementerian.   Malam 27 April 2019 semalam Panggung gembira dihibur artis Fitria Carolina yang sempat nyanyi bareng dengan segenap jajaran Penyelenggara dari Kementerian dan Pemkab Nunukan, hal menjadi sangat semarak ketika Goyang dua jari dan Maumere menghentak pentas di ikuti para penonton yang turut berjoget.

Sejatinya acara ini hanya berjalan dua hari yaitu 27 – 28 April 2019, tapi sebelumnya sejak tanggal 20 April 2019 acara ini telah berjalan yang dirangkaikan dengan beberapa kegiatan diantaranya ;  -Festival Musik Rock se Kaltara piala Kapolres, -NTT Night perform,  -Turnamen Futsal  CrossBorder Nunukan 2019,  -Turnamen Bola Basket Crossborde Nunukan 2019,  -Festifall panggung hiburan,  - Jalan sehat (Hardiknas 2 mei 2019),  -Pentas Musik Daerah 2019,  -Zumba Dance,  -Bazzar food and Clothing UMKM Nunukan,  -Stand Kuliner Nunukan,  -Tarian Daerah  dan  -PUSAKA NIGHT Perform.




Sampe dipetik anak Lembudut,

BorderFest Nunukan 2019 memajukan wisata ekonomi rakyat.

Jumat, 26 April 2019

MEMANFAATKAN KECERDASAN BUATAN UNTUK MENERJEMAHKAN PIKIRAN SESEORANG

NusanTaRa.Com
byNathaniAKinantI, 15/02/2019


Komunikasi sangat diperlukan dalam sehari-hari. Namun, bagaimana jika seseorang tidak bisa berkomunikasi dengan baik?

Sejumlah insinyur dari Universitas Columbia menciptakan sebuah teknologi yang dapat membantu seseorang dengan masalah komunikasi, seperti penderita stroke dan Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).

Mereka menggunakan teknologi artificial intelligence (kecerdasan buatan) dan Vocoder. Nantinya, kedua alat tersebut dapat menerjemahkan hasil pemikiran seseorang berdasarkan aktivitas otak mereka.

Vocoder, sebuah sistem algoritma komputer, digunakan untuk menyatukan berbagai macam cara berbicara yang telah direkam dengan orang lain.

Anda pasti tidak asing dengan Vocoder jika mengenal Siri. Sebab, Vocoder digunakan agar dapat memberikan balasan jawaban secara langsung. 

Pasien akan diminta untuk mendengarkan suara yang membacakan angka dari 0–9. Ketika mereka mendengarkan suara, aktivitas sinyal dalam otak mereka akan dikirimkan ke Vocoder.

Melalui vocoder, akan muncul hasil sinyal otak dalam bentuk suara yang akan dilanjutkan ke teknologi kecerdasan buatan.

AI digunakan untuk dapat menirukan kinerja saraf otak manusia pada umumnya sehingga tetap sesuai dengan cara pikir manusia walaupun dihasilkan dengan suara robot. 
 drNGI, 05Februari2019.



Keunggulan manusia punya pikiran,

Vocoder menterjemahkan Aktipitas otak manusia berupa pikiran. 


Minggu, 21 April 2019

SEPUTAR PENYELENGGARAAN PEMILU 2019 DI LUAR NEGERI.

NusanTaRa.Com
byPakeLee, 20/04/2019

Situasi pemilu 2019 di Selangor Malaysia

Pesta demokrasi tentunya tidak saja dirasakan warga Negara Indonesia yang ada di dalam negeri,  untuk menentukan Presiden dan wakil Presiden 2019-2024 tapi juga  dirasakan warga Indonesia yang ada di luar negeri yang tentunya pengelolaannya di bawah Kedutaan Besar RI di negara masing-masing.    Kronik persoalan seputar pemungutan suara di luar negeri diwarnai sejumlah persoalan, sperti,  ratusan orang tak bisa ikut Pemilu di Sydney, Australia,  Kertas pemilu yang telah tercoblos sebelum pemilu di Selangor, Malaysia,  Ahok marah-marah di Osaka, hingga pengurangan TPS di Malaysia.

Pemungutan suara di luar negeri ditetapkan mulai 8 – 14 April 2019  lebih cepat dari pemungutan suara di Indonesia pada 17 April 2019 sebagaimana ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pemungutan suara di luar negeri dihelat sejak 8-14 April 2019.  Tapi penyelenggaraan  penghitungan suara hasil pemilu di luar negeri tetap dilakukan serentak pada 17 April 2019.

Pemilu 2019 yang di selenggarakan di Luar Negeri diikuti 2.086.285 pemilih berdasarkan Daftar Pemilih Tetap hasil perbaikan tahap 3 (DPThp 3) yang disusun KPU.   Penyelenggaraan pemilu 2019 di luar negeri diselenggarakan di 98 negara dan pihak KPU telah membentuk 130 Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan PPLN menyediakan tiga opsi pemungutan suara yaitu ;   Pertama lewat 789 TPS luar negeri yang dibuka satu hari saja. Kedua, melalui 2.326 Kotak Suara Keliling (KSK). Ketiga, pemungutan suara lewat 426 jalur pos,  yaitu setelah dicoblos pemilih bisa mengirimkan surat suara ke alamat PPLN di negara masing-masing.


SBY memilih di Singapura
 Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo- Ma'ruf Amin unggul di 35 negara dari  98 negara yang menyelenggarakan Pemilu 2019 RI,  data tersebut diungkapkan Ketua Kelompok  Kerja Pemilu Luar Negeri  (Pokja PLN) Wajid Fauzi namun masih berupa data sementoro.    "  Data ini belum termasuk hasil kotak suara keliling (ksk) dan pos  ", Ujar SiDin Wajid, Rabu (17/4/2019) dan ia merinci secara rinci  angka  sebagai Jokowi meraup 14.550 suara  sementara  Prabowo 4.376 suara.

Ke 35 negara penyelenggara yang  di rekab tersebut adalah ;  Addis Ababa, Beijing, Cape Town, Ho Chi Minh, Moskow, Mumbai, Osaka, San Francisko USA, Paris, Oslo, Melbourne, Pyong Yang, Roma, Iran, Malaysia, Taiwan dan lainnya.  Di TPS Melbourne, Australia  Jokowi-Ma’ruf Amin berhasil meraih kemenangan telak dengan berhasil mengumpulkan 6573 suara sementara saingannya Nomor 02 hanya sukses meraih  802 suara.


Pemungutan suara di Malaysia diwarnai beberapa peristiwa,  Pertama soal ditemukannya surat suara tercoblos di  rumah toko (ruko) kosong di Selangor, Malaysia.   KPU memastikan surat suara itu tidak akan dihitung,   "  Dianggap tidak ada. Sampai sekarang (surat suara) tidak dihitung. Itu saja. Itu juga tidak tahu surat suara siapa. Kami tidak diberi akses oleh Polis Diraja Malaysia  ",  Ujar SiDin Ilham Saputra  komisioner KPU.  


Kedua pengurangan jumlah TPS karena persoalan izin berakibat antrean panjang saat pemilu.   Semula ada 255 TPS di Malaysia, KPU lalu menguranginya menjadi 89 lokasi dan sehari sebelum pemungutan suara KPU merubahnya menjadi hanya tiga yaitu  di KBRI Kuala Lumpur, Wisma Duta, dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).   "  Pembuatan TPS di luar negeri itu tidak segampang di Indonesia. Di LN (luar negeri) kita membuat TPS di perwakilan Indonesia dan tempat lain yang bisa mendapatkan izin dari pemerintah setempat di LN  ", Ujar SiDin Evi Novida anggota KPU, Evi Novida.

WNI di San Fransisco bahkan mengikuti pemilu sampai 100 persen,   "  Hingga selesainya pemilihan, jumlah pemilih yang telah memilih melalui TPS di KJRI San Francisco berjumlah 423 orang dengan rincian DPT sebanyak 199 orang; DPTbLN sebanyak 87 orang dan DPK sebanyak 137 orang. Pemungutan suara oleh DPK dilaksanakan dari pukul 17.30 hingga surat suara habis. Sehingga surat suara terpakai 100%  ", Ujar Susapto Anggoro Broto Kepala Sekretariat PPLN San Francisco.

Di Osaka Japang, Ahok sudah tercatat dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), sempat terjadi insiden beliau dikabarkan marah-marah di TPS, menurut ketua PPLN Osaka, Anung Wibowo, itu lantaran salah paham.  Mantan Presiden RI,  Susilo Bambang Yudhoyono melaksanakan pemilihan 2019 di Sangapura setelah terdaftar sebagai peserta pemilih tambahan, keberadaan beliau disana tentunya sehubungan dengan kesehatan isteri beliau ibu Ani Yudoyono yang lagi berobat disana.   "  Ibu telah melakukan pemilihan di rumah sakit dengan didatangi petugas pemilu di Singapura  ", Ujar SiDin SB Yudoyono.

Untuk daerah pemilihan IRAN pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin meraup 90,91 persen suara, unggul telak atas paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang hanya memperoleh 9,09 persen dari total suara sah, Rabu 17/4/2019 pukul 11.30 Waktu setempat or 13.30 WIB.  Partisipasi WNI di Iran dalam mengikuti Pemilu 20119 sangat tinggi,     Tingkat partisipasinya 97,7 persen yaitu 259 daftar pemilih tetap (DPT) yang menggunakan hak pilihnya dari total 265 pemilih  ”, Ujar SiDin  Herry Supryono Ketua PPLN  Teheran. 
  
Markonah jadi  TKI  Pembantu,

WNI di Luar Negeri tahun 2019 ikut Pemilu.

PEMANTAU PEMILU 2019 DARI LUAR NEGERI TERCENGANG DAN MEMBERI PUJIAN “ INONESIA HARUS BANGGA “.

NusanTaRa.Com
byAsnISamandaK, 21/04/2019



Luar biasa, Pemilu 2019  untuk memilih presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD,   semuanya dilakukan hanya dalam satu hari (17/4/2019).    Meski terbilang pemilu 2019 bukan pesta demokrasi terbesar di dunia, tapi tetap paling mencengangkan  dan menurut pemantau asing, seluruh proses pemungutan suara hanya berjalan dalam sehari dengan fantastis serta seharusnya menjadi sesuatu sejarah yang membanggakan bagi Indonesia.

World Economic Forum (WEF), Rabu (17/4) mengungkapkan bahwa, Pemilu 2019 paling mencengangkan di dunia karena baru kali ini ada pemilihan presiden dan parlemen dilakukan dalam satu hari.   "  Bila melihat jumlah pemilih, ini adalah pesta demokrasi terbesar ketiga di dunia.  Skalanya sungguh mencengangkan  ",  tulis WEF.  India merupakan  Negara penyelenggara pemilu terbesar di dunia  bila ditengo dari jumlah peserta pemilu yang melibatkan 834 juta pemilih pada tahun 2014,     tapi penyelenggaraan pemilu di India  tahun 2014 tidak dilakukan dalam satu hari  namun selama 39 hari.

Pemerintah pun mengklaim Pemilu 2019 berjalan sukses. Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, atas Pemilu 2019 bahwa  pemilu berjalan sukses dengan  partisipasi pemilih mencapai 80,90 persen dari target 77,5 persen dengan biaya lebih membengkak disbanding pemilu 2014.

Pemilu 2019 ternyata meninggalkan beberapa persoalan yang berjalan tidak sebagaimana mestinya, diantaranya,  sebagian pemungutan suara di luar negeri kisruh dan 2.249 tempat pemungutan suara (TPS) di dalam negeri urung melaksanakan hajat pada Rabu (17/4/2019) sehingga akan menggelar pemilu susulan.  Masih ditemukannya kertas pemilu yang telah tercoblos dibeberapa daerah sebelum pencoblosan dan terlambatnya prasarana pemilu sampai di TPS karena keadaab medan yang terponcil.

Pagu anggaran penyelenggaraan Pemilu 2019 meningkat 61 persen menjadi Rp25,59 triliun dari Rp15,62 triliun untuk Pemilu 2014. Menurut catatan Kementerian Keuangan, alokasi anggaran paling besar digunakan untuk membiayai kegiatan badan adhoc (termasuk panitia) yang dibentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) ;  yakni 63,6 persen (Rp10,04 trilun) dari pagu total anggaran KPU.

Lonjakan anggaran tak lepas dari  membengkaknya  jumlah panitia pemilu  yang berujung naiknya anggaran honorarium panitia,  kenaikan jumlah daerah peserta pemilu baik Provinsi (Kalimantan Utara)  maupun penambahan 17 kabupaten/kota di Indonesia, pihak terlibat bertambah, poses penghitungan suara memakan waktu agak lama (TPS tertentu berlangsung hingga pagi Kamis 18/04/2019) dan  pemantau bertambah 138 lembaga.   Menurut anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin, ini adalah jumlah terbanyak dalam sejarah pemilu di Indonesia,   "  Semua lembaga pemantau itu yang mendaftar dan sudah diakreditasi oleh Bawaslu  ", Ujar SiDin  Afifuddin, Selasa (16/4/2019).

"  ...seharusnya (masyarakat Indonesia) bangga terhadap praktik demokrasi yang sukses dan damai  ", Ujar SiDin  Nickell dalam jumpa pers Election Visit Program yang digelar KPU di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (17/4).  Nickell lebih lanjut menyatakan kagum melihat Indonesia bisa menggelar lima jenis pemilu (kecuali di Jakarta hanya empat jenis) cuma dalam satu hari, sebuah tantangan besar  dan Indonesia berhasil menjawabnya.   "  India menyelenggarakannya sebulan, Indonesia melakukannya dalam enam jam. Jadi, ini hal yang sangat luar biasa  ", Ujar SiDin Nickell.

"  Dari pengamatan saya, semua hal berjalan baik, enggak ada kekerasan, enggak ada konflik. Semua lancar saja dan senang melihatnya  ", Ujar SiGaluh Seung dikutip wartawan NusanTaRa.Com saat meninjau penghitungan suara di TPS 10 Kelurahan Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).   Sedangkan pemantau dari Myanmar, U Hla Tein, menilai pemilu di Indonesia memiliki tingkat transparansi yang tinggi,   "  Menurut saya sangat transparan dan asumsi saya pemilu di Indonesia itu kredibel  ", Ujar SiDin U Hla Tein.

Hal cukup mengejutkan para pemantau  luar negeri adalah bagaimana pemilu 2019 dijalankan secara inklusif,  karena  pemilu 2019 juga diikuti oleh semua kalangan termasuk penyandang disabilitas mental.   "  Saya sangat terkesan. Saya rasa seluruh dunia mempunyai permasalahan yang sama, tetapi ini pertama kalinya saya melihat sebuah negara mempunyai solusi yang baik  ", Ujar SiDin Ahmed Mahmoud Mohamed  jurnalis senior asal Al Ahram Mesir.  


Orang bule ngejar si Juleha,
Pengamat Luar Negeri kagum atas pemilu di Indonesia.   

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...