NusanTaRa.Com
byDjusdiman Arch, 23/Januari/2019
byDjusdiman Arch, 23/Januari/2019
(Tulisan bagus dari seorang asing
yang memandang Indonesia dari luar)
Selamat pagi, Sahabat ….
Musim dingin, ketika salju turun, di
Eropa atau Amerika Utara, suhu bisa mencapai minus 40 derajat Celsius. Artinya,
kulkasmu masih lebih hangat. Itulah saat semua tetumbuhan “mati”, kecuali pohon
cemara. Itulah saatnya darahmu bisa berhenti menjadi es ketika kamu keluar
rumah tanpa pakaian khusus.
Musim salju adalah ketika manusia
bertahan hidup dan beraktivitas yang mungkin, tanpa bisa berjalan jika tak ada
bantuan peralatan atau teknologi. Tanpa itu, mati kedinginan. Dan ada satu
periode dimana salju berbentuk badai. Badai salju. Terbayang apa yang bisa
dilakukan selain bertahan hidup di ruangan berpemanas.
Padang pasir. Begitu keringnya sampai
semua manusia yang berdiam di sana membayangkan sungai-sungai yang mengalir
sebagai surga. Hanya ada beberapa jenis pohon yang bisa hidup dalam suhu di
atas 40 derajat Celsius. Keringatmu bisa langsung menguap bersama cairan
tubuhmu. Dan persoalan air adalah persoalan hidup-mati. Sungguh bukan minyak.
Saya sungguh tidak mengerti ketika
ada orang yang masih belum percaya bahwa Indonesia itu serpihan sorga.
Cobalah kamu bercelana pendek, pakai
kaos dan sandal jepit jalan di Kanada ketika musim dingin. Atau jalan kaki di
padang pasir. Dijamin mati.
Di sini, di negaramu, kapan saja, mau
siang mau malam kamu bisa jalan-jalan kaosan tanpa alas kaki. Mau hujan, mau
panas, selamat.
Di Eropa paling banter kamu akan
ketemu buah-buahan yang sering kamu pamer-pamerin: apel, anggur, sunkist, pier,
dan semacamnya.
Di Timur Tengah kamu ketemu kurma,
kismis, kacang arab, buah zaitun, buah tin.
Di Indonesia, kamu tidak akan sanggup
menyebut semua jenis buah dan sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan,
bunga-bunga, rempah-rempah, saking banyaknya.
Di Amerika dan Eropa kamu akan ketemu
makanan lagi-lagi sanwich, hot dog, hamburger. Itu-itu saja yang divariasi.
Paling banter steak, es krim, keju.
Di Timur Tengah? Roti. Daging dan
daging dan daging lagi.
Di Indonesia? Dari Sabang sampai
Merauke mungkin ada ratusan ribu varian makanan. Ada puluhan jenis soto, varian
sambal, olahan daging, ikan dan ayam, tak terhitung macamnya.
Setiap wilayah ada jenisnya. Kue
basah kue kering ada ribuan jenis. Varian bakso saja sudah sedemikian banyak.
Belum lagi singkong, ketan, gula, kelapa, bisa menjadi puluhan jenis makanan.
Dan tepian jalan dari Sabang sampai
Merauke adalah garis penjual makanan terpanjang di dunia. Saya tidak berhasil
menghitung penjual makanan bahkan hanya dari Kemayoran ke Cempaka Putih.
Di Indonesia kamu bebas mendengar
pengajian, sholawatan, dangdut koplo, konser rock, jazz, gamelan dan
ecrek-ecrek orang ngamen.
Di Eropa, Amerika, Timur Tengah,
belum tentu kamu bisa menikmati kecuali pakai headset.
Saya ingin menulis betapa sorganya
Indonesia dari segala sisi. Hasil buminya, cuacanya, orang-orangnya yang
cerdas-cerdas, kreatif dan bersahabat, budayanya, toleransinya, guyonannya.
Keindahan tempat-tempat wisatanya, dan seterusnya. Saya tidak mungkin mampu
menulis itu semua meskipun jika air laut menjadi tintanya. Saking tak
terhingganya kenikmatan anugerah Allah SWT pada bangsa Indonesia.
Indonesia ini negara kesayangan
Tuhan.
Kamu tidak bisa mensyukuri itu semua?
Jiwamu sudah mati.
MARI KITA JAGA NEGERI INI JANGAN
SAMPAI TERGADAIKAN.
Berbanjar sepanjang Khatulistiwa,
Keindahan Nusantara memukau Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar