NusanTaRa.Com
byLaSikUAgaY, 05/03/2019.
Gorontalo berada di perairan Teluk Tomini yang sangat luas meliputi Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Sulawesi Tengah, memiliki perairan yang subur sehingga tak heran perairan ini kaya akan sumberdaya Perikanan salah satu Ikan Tuna yang menjadi kawasan ini sebagai satu wilayah survival hidupnya. Dengan perairan relatip tenang dan arus sedang membawa kesuburan perairan sehingga ikan ukuran besar yang biasanya ditemukan dikedalaman tapi di sini mudah ditemukan dipesisir sekitar 600 mil dari pantai.
byLaSikUAgaY, 05/03/2019.
Hanya dalam sehari seorang nelayan di
Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo,
menangkap empat ekor ikan tuna sirip kuning (yellowfin tuna), dengan harga yang
cukup lumayan bagi seorang nelayan. Nelayan bernama Loyan Arsad (36 tahun) ini
menangkap tuna hanya dengan menggunakan perahu ketinting dan tidak jauh dari
pantai tapi dengan hasil yang lumayan untuk ukuran seorang nelayan kecil.
Pada hal untuk menangkap ikan Tuna
yang banyak dilakukan para pengusaha Perikanan, mereka menggunakan kapal besar
dengan ukuran 250 Gross Ton (GT) menggunakan alat tangkap pancing atau Jaring Lingkar dan berlayar agak jauh kelaut
dalam dengan tangkapan yang besar. Katinting
adalah perahu kecil bercadik dua atau perahu tradisional dengan menggunakan
mesin ketinting. Ikan tuna yang
ditangkap Loyan dengan perahu katinting ini memiliki berat 63 kg, 40 kg, 31 kg
dan 29 kg dan lokasinya tidak jauh dari
pesisir Olele sesuai dengan daya jelajah ketinting.
“
Saya menangkap tuna dengan menggunakan umpan suntung (cumi-cumi) ”, Ujar SiDin
Loyan pada NusanTaRa.Com, hasil
tangkapan tersebut dalam sehari memberikan Loyan penghasilan penjualan ikan
sekitar Rp 6 juta lebih. Rata-rata dalam
sehari Loyan mendapatkan satu ekor tuna
dan harga jual hasil tangkapan ikan ini
bervariasi sesuai berat ikan harga pasaran ikan yang terkadang naik-turun.
Gorontalo berada di perairan Teluk Tomini yang sangat luas meliputi Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Sulawesi Tengah, memiliki perairan yang subur sehingga tak heran perairan ini kaya akan sumberdaya Perikanan salah satu Ikan Tuna yang menjadi kawasan ini sebagai satu wilayah survival hidupnya. Dengan perairan relatip tenang dan arus sedang membawa kesuburan perairan sehingga ikan ukuran besar yang biasanya ditemukan dikedalaman tapi di sini mudah ditemukan dipesisir sekitar 600 mil dari pantai.
Pak Loyan Arsad dalam sekali melaut
dengan menggunakan perahu katintingnya membutuhkan modal sebesar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Biaya ini untuk membeli bahan bakar gas atau
bensin premium dan keperluan lainnya saat sekali melaut, jika tak tersedia gas ia akan menggunakan bensin. Bagi Loyan yang merupakan anak nelayan
dipesisir Tomini tersebut, sudah mulai mengenal
dan belajar menangkap ikan sejak kecil dari warga disekitar dan orang tuanya, namun ia mulai melakoni Profesi sebagai satu usaha serius sejak ia berusia 16
tahun.
Pada tahun 2000-an, Loyan pernah
menangkap ikan sampai ke perairan Taliabu, Maluku Utara, dengan menggunakan perahu bermesin tempel 15 PK, dengan waktu perjalanan
untuk sampai ke wilayah penangkapan Taliabu selama tiga hari, tiga malam. Di Maluku Utara Loyan menangkap ikan selama empat hari, Kemudian balik lagi ke Olele dengan
waktu perjalanan ke lokasi penangkapan
dan saat menangkap ikan hingga balik ke
Olele selama 10 hari.
“
Lima tahun lalu, sulit mendapatkan ikan tuna didekat perairan Olele
hanya dengan menggunakan perahu biasa ”,
Ujar SiDin Loyan. Kini, dengan
menggunakan perahu katinting lama
perjalanan Loyan dan nelayan Olele lainnya ke lokasi penangkapan ikan tuna
selama satu jam. “ Bila Dang nasib baik Joo adakalanya, hanya
setengah jam dari Olele, sudah ada ikan tuna pee kita orang dapat “, Ujar SiDin laji.
Teluk Tomini tempat nelayan,
Loyan nelayan ketinting dapat 4 Tuna Dan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar