Kamis, 07 Maret 2019

PAK LOYAN ARSAD NELAYAN GORONTALO DALAM SEHARI TANGKAP 4 EKOR TUNA.

NusanTaRa.Com
byLaSikUAgaY, 05/03/2019.



Hanya dalam sehari seorang nelayan di Desa Olele,  Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, menangkap empat ekor ikan tuna sirip kuning (yellowfin tuna), dengan harga yang cukup lumayan  bagi seorang nelayan.   Nelayan bernama Loyan Arsad (36 tahun) ini menangkap tuna hanya dengan menggunakan perahu ketinting dan tidak jauh dari pantai tapi dengan hasil yang lumayan untuk ukuran seorang nelayan  kecil.    

Pada hal untuk menangkap ikan Tuna yang banyak dilakukan para pengusaha Perikanan, mereka menggunakan kapal besar dengan ukuran  250  Gross Ton (GT) menggunakan alat tangkap pancing atau Jaring Lingkar dan berlayar agak jauh kelaut dalam dengan tangkapan  yang besar.   Katinting adalah perahu kecil bercadik dua atau perahu tradisional dengan menggunakan mesin ketinting.   Ikan tuna yang ditangkap Loyan dengan perahu katinting ini memiliki berat 63 kg, 40 kg, 31 kg dan 29 kg  dan lokasinya tidak jauh dari pesisir Olele sesuai dengan daya jelajah ketinting.

  Saya menangkap tuna dengan menggunakan umpan suntung (cumi-cumi)  ”, Ujar SiDin  Loyan pada NusanTaRa.Com,  hasil tangkapan tersebut dalam sehari memberikan Loyan penghasilan penjualan ikan sekitar Rp 6 juta lebih.  Rata-rata dalam sehari  Loyan mendapatkan satu ekor tuna dan  harga jual hasil tangkapan ikan ini bervariasi sesuai berat ikan harga pasaran ikan yang terkadang naik-turun.

Gorontalo berada di perairan Teluk Tomini yang sangat luas meliputi Provinsi Gorontalo, Provinsi  Sulawesi Utara dan Provinsi Sulawesi Tengah, memiliki perairan yang subur sehingga tak heran perairan ini kaya akan sumberdaya Perikanan salah satu Ikan Tuna yang menjadi kawasan ini sebagai satu wilayah survival hidupnya.   Dengan perairan relatip tenang dan arus sedang membawa kesuburan perairan sehingga ikan ukuran besar yang biasanya ditemukan dikedalaman tapi di sini mudah ditemukan dipesisir sekitar 600 mil dari pantai.

Pak Loyan Arsad dalam sekali melaut dengan menggunakan perahu katintingnya membutuhkan modal sebesar  Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu.   Biaya ini untuk membeli bahan bakar gas atau bensin premium dan keperluan lainnya saat sekali  melaut, jika tak tersedia gas ia  akan menggunakan bensin.  Bagi Loyan yang merupakan anak nelayan dipesisir Tomini tersebut,  sudah mulai mengenal dan belajar menangkap ikan sejak kecil dari warga disekitar dan orang tuanya,  namun ia mulai melakoni  Profesi  sebagai satu usaha serius sejak ia berusia 16 tahun.

Pada tahun 2000-an, Loyan pernah menangkap ikan sampai ke perairan Taliabu, Maluku Utara,  dengan menggunakan perahu  bermesin tempel 15 PK, dengan waktu perjalanan untuk sampai ke wilayah penangkapan Taliabu  selama tiga hari, tiga malam.  Di Maluku Utara  Loyan menangkap ikan selama empat hari,  Kemudian balik lagi ke Olele dengan waktu  perjalanan ke lokasi penangkapan dan saat menangkap ikan  hingga balik ke Olele selama 10 hari.

  Lima tahun lalu, sulit mendapatkan ikan tuna didekat perairan Olele hanya dengan menggunakan perahu biasa  ”, Ujar SiDin Loyan.   Kini, dengan menggunakan perahu katinting  lama perjalanan Loyan dan nelayan Olele lainnya ke lokasi penangkapan ikan tuna selama satu jam.    Bila Dang nasib baik Joo adakalanya, hanya setengah jam dari Olele, sudah ada ikan tuna pee kita orang dapat  “, Ujar SiDin laji.


Teluk Tomini tempat nelayan,
Loyan nelayan ketinting dapat 4 Tuna Dan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...