NusanTaRa.Com
byJoneDPringgoNDandI, 02/02/2019
Menurut Indri Prijatmodjo dari Group Head Space System Group PSN dalam peluncuran Sateli Nusantara Satu akan menggunakan roket Falcon 9 SpaceX mengantarkan ke luar orbit bumi, dan ongkos yang dibutuhkan untuk sekitar US$ 60 juta atau Rp 843 miliar. " Daftar harga SpaceX terbuka di internet. Ada harga SpaceX yang Falcon 9 di situsnya. Falcon 9 itu memakan US$60 juta ", Ujar SiDin Indri saat acara konferensi pers di Kantor PSN, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/2).
byJoneDPringgoNDandI, 02/02/2019
Pasifik Satelit Nusantara (PSN) hari
ini berhasil meluncurkan satelit komunikasi broadband Nusantara 1 pada 08.45
WIB, Jumat (22/2). Nusantara 1 merupakan satelit pertama Indonesia dengan
teknologi High Throughput Satellite (HTS).
Nusantara 1 diluncurkan dari Cape
Canaveral, Amerika Serikat menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Nusantara 1
akan menuju slot orbit 146 derajat Bujur Timur tepat di atas Papua.
" Semalam pada 21 Februari pukul 20.45 waktu
Florida atau pukul 08.45 WIB, satelit Nusantara telah berhasil diluncurkan dari
Cape Carnaveral ", Ujar SiDin Heru Dwikartono Direktur Jaringan PSN saat acara konferensi pers di Kantor PSN,
Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/2).
Satelit Nusantara 1 adalah satelit
High Throughput Satellite (HTS) komunikasi broadband pertama di Indonesia,
biaya pembuatannya sekitar US$250 juta atau sekitar Rp 3,5
triliun. Satelit ini memiliki berat
ketika peluncuran mencapai 4.100 kilogram. Teknologi Next Generation Electric Propulsion
yang disematkan pada Nusantara Satu mampu membuat berat satelit menjadi sangat
ringan dan menjadikan biaya investasi lebih terjangkau.
" Nusantara Satu dirancang sangat
efisien untuk menekan biaya angkut kargo SpaceX satelit ini hanya berbobot
empat ton, sementara kapasitas kargo SpaceX adalah tujuh ton. Jadi biaya
angkutnya bisa lebih murah ", Ujar SiDin Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso
dalam keterangan resmi. Setelah sukses melewati dua fase dan
terlepas dari roket pendorong, Nusantara 1 saat ini sedang melakukan perjalanan
ke slot orbit 146 derajat Bujur Timur. Heru mengatakan satelit membutuhkan
waktu dua minggu untuk sampai di slot orbit. "Semua sesuai dengan yang
direncanakan. Dan sekarang sedang dalam perjalanan orbit slot di 146 derajat di
atas Papua ", Ujar SiDin Heru.
Setelah sampai di sana, satelit akan
melakukan in orbit test . Satelit akan melakukan uji coba selama kurang lebih
tiga minggu sebelum beroperasi untuk memancarkan sinar broadband. "
Kondisi di luar angkasa itu ekstrem, jadi kami lakukan tes untuk lihat
apakah fungsi satelit di luar angkasa sama dengan sebelum diberangkatkan ", Ujar SiDin Heru.
Setelah sampai di sana, satelit akan
melakukan in orbit test . Satelit akan melakukan uji coba selama kurang lebih
tiga minggu sebelum beroperasi untuk memancarkan sinar broadband. "
Kondisi di luar angkasa itu ekstrem, jadi kami lakukan tes untuk lihat
apakah fungsi satelit di luar angkasa sama dengan sebelum diberangkatkan ", Ujar SiDin Heru.
HTS yang dapat memberikan layanan
internet broadband dengan kapasitas lebih besar sampai dengan 15 Gbps atau
sekitar tiga kali lipat kapasitas satelit konvensional. Heru menjelaskan Satelit Nusantara 1
memiliki kapasitas 26 transponder C-band dan 12 transponder Extended C-band
serta 8 spot beam Ku-band dengan total kapasitas bandwidth mencapai 15 Gbps.
Menurut Indri Prijatmodjo dari Group Head Space System Group PSN dalam peluncuran Sateli Nusantara Satu akan menggunakan roket Falcon 9 SpaceX mengantarkan ke luar orbit bumi, dan ongkos yang dibutuhkan untuk sekitar US$ 60 juta atau Rp 843 miliar. " Daftar harga SpaceX terbuka di internet. Ada harga SpaceX yang Falcon 9 di situsnya. Falcon 9 itu memakan US$60 juta ", Ujar SiDin Indri saat acara konferensi pers di Kantor PSN, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/2).
SpaceX yang mengantarkan satelit Nusantara 1 memiliki
teknologi reusable rocket, teknologi
tersebut membuat perusahaan bisa menghemat manufaktur roket dan berpotensi
menurunkan biaya untuk setiap misi peluncuran. Bahkan Indri mengatakan SpaceX
menguasai pangsa pasar jasa pengiriman satelit ke luar angkasa.
" Kompetitif dan reliable
sehingga SpaceX jadi pilihan. Nanti mungkin ke depan ada inovasi yang buat
peluncuran lebih murah ", Ujar
SiDin Indri. Indri juga menilai
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) belum siap untuk membuat
roket yang mampu mengantarkan objek ke luar angkasa dan
mimpi Indonesia untuk memiliki roket buatan dalam negeri sepertinya
masih jauh.
" Karena Lapan belum mempunyai kemampuan
seperti ini. Lapan cuma punya roket kecil untuk 20 kilometer ke 30 kilometer. Jadi
Indonesia masih sangat jauh ", Ujar
SiDin Indri.
1974 mengorbit Palapa 1 satelit
pertama,
Nusantara Satu diluncurkan 2019
posisi Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar