NusanTaRa.Com Tol
Laut, merupakan satu program kemaritiman dari Kabinet Kerja 2014-2019
dengan meningkatkan fungsi dan peranan pelayaran sebagai sarana
pengangkutan dan pendistribusian barang keseantero Nusantara dan Luar
negeri agar dapat meningkatkan nilai ekonomis dan kemudahan ekonomis
buat semua kota. Pengembangan Program Tol Laut dalam hal ini mencakup
pembenahan alur trayek pelayaran agar merata dan menyentuh bagi semua
kepentingan transportasi, Pengembangan Armada pelayaran mencapai
kwalitas dan kwantitas perkapalan yang yang sesuai dalam melayari
Nusantara dan Pengembangan Kapasitas Kepelabuhanan yang meliputi
pelayanan transportasi lanjutan kesejumlah kota pengguna pelabuhan
tersebut, Kemudahan sarana Logistik pelayaran dan Industri Kemaritiman.
Dalam hal pembangunan sarana dan prasarana Kemaritiman berupa Pelabuhan
di Era Presiden ini untuk Lima tahun kedepan akan di bangun 24
pelabuhan bertarap Internasional dan Penambahan kapal-kapal yang akan
melayari destinasi kepelabuhan Nusantara tersebut dalam
mendukung program poros maritim sebnyak 609 kapal dalam berbagai type
sehingga. Total investasi yang dibutuhkan sekitar
Rp 53,15 triliun. Ini tentunya belum termasuk dengan pengembangan
Industri Kemaritiman dan pengembangan penataan kawasan kepelabuhan dan
masyarakat pesisir yang terkait dengan pengembangan tersebut.
Pengembangan kapasitas kepelabuhan di Nusantara yang meliputi 24 kota
kepabuhan tentunya juga akan membutuhkan biaya dan kerja keras yang
tinggi terutama dalam mendukung konektipitas transportasi tersebut ke
daerah sekitarnya yang menjadikannya sebagai Transportation Port Center
seperti pengangkutan darat dan sarana jalan yang memadai. Dari data
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional yang dikutip Rabu
(19/11/2014), dari tahun 2015 hingga tahun 2019, Jokowi bakal melakukan
pengadaan kapal baik ukuran besar hingga kapal pelayaran rakyat serta
penataan jalan dan kereta-api kesejumlah titik sekitar kepelabuhan
tersebut.
Untuk pengembangan tersebut pada Meeting CEO APEC di Baijing Nopember
2014, Pressiden Joko Widodo telah menjual program tersebut pada semua pengusaha manca negara
yang hadir di pertemuan dan berhasil mendapat simpatik dan kepercayaan
para pengusaha yang ditandai dengan kesedian para pengusaha untuk
berinvestasi dalam program Kemaritiman Joko Widodo tersebut dan beliau
pulang dengan mengantongi dana Investasi sebesar Rp 230 trilliun.
Mencermati Alur Tol Laut tersebut terasa ada daerah yang tidak tersentuh dengan jalur pelayanan utama sementara banyak daerah diwilayah tersebut merupakan daerah pelayaran dan kawasan industri baru yaitu yang berada di wilayah pelayaran Indonesia bagian Utara seperti Batam, Balikpapan dan Manado, sehingga ada baiknya dibuat alur Tol laut khusus setidaknya ia merupakan trayek kilasa balik dari trayek Pertama. Alternatip trayek tersebut adalah Belawan - Batam - Pontianak - Jakarta - Surabaya - Makassar - Malaoy - Bitung - Halmahera - Jayapura.
Sumber Tabel DetikFinence.Com
byBakriSupian
Joko Widodo prsident Indonesia yang sederhana,
Kesederhanaan akan melahirkan karya besar buat Indonesia.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar