NusanTaRa.Com Kecamatan SeiMenggaris merupakan daerah perbatasan, yang berbatasan langsung
dengan Sabah Malaysia termasuk Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan
Utara. Kecamatan Perbatasan ini terdiri
dari 4 Desa, Desa Srinanti, Desa Tabur Lestari, Desa Semaja dan Desa Kanduangan
dengan populasi penduduki lima ribu
jiwa, sebagian besar diantaranya 40 % petani kelapa sawit (kecamatan penghasil Kelapa
sawit terbesar di Kab. Nunukan), Petani dan Nelayan. Nelayan Kecamatan Seimenggaris merupakan
Nelayan tangkap, Budidaya Tambak dan Nelayan Rumput Laut dengan populasi delapan ratus
Jiwa.
Pembinaan nelayan perbatasan di
Kecamatan SeiMenggaris yang dilaksanakan Bank Indonesia, IPKANI Nunukan dan Pemda Nunukan (Rabu, 12
Nopember 2014) merupakan Pelatihan “ Pengolahan hasil Produksi Perikanan “, bagi ibu-ibu nelayan yang berada di tiga
desa, desa Srinanti dan desa Tabur
Lestari dan Desa Semaja yang berjumlah 35 peserta. Pelatihan dibuka Kabid Kelembagaan dan Usahatani Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluh daerah Kab. Nunukan serta dihadiri Dinas Kelautan
dan perikanan, Kecamatan SeiMenggaris dan Kepala Desa Srinanti.
“
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan keterampilan khusus bagi
ibu-ibu Nelayan dalam mendukung peningkatan kesejahteraan Keluarga nelayan di
daerah perbatasan Nunukan “ Ujar Kabid
Kelembagaan dan Usahatani, selanjutnya, “ Pelatihan Pengolahan Hasil Produksi
Perikanan , diharapkan menjadi suatu
media untuk dapat memberikan nilai tambah hasil produksi perikanan, Membuka
usaha baru bagi petani, Meningkatkan ketahanan pangan daerah, Memberikan satu
diversifikasi pangan baru dan Membuka
lapangan kerja “.
Dinas Kelautan dan Perikanan yang di
wakili Kasubid Pengolahan Ibu Fatriani SPi, pada kesempatan ini menyampaikan “
Pada dasarnya pihak DISKANLA sangat mengafresiasikan kegiatan IPKANI tersebut
dalam rangka mendukung peningkatan Sumberdaya Masyarakat nelayan dan menghimbau
pada ibu-ibu nelayan untuk lebih aktip dalam meningkatkan keterampilan terutama
dalam pengolahan hasil laut untuk mendukung kesejahteran Keluarga Nelayan
“.
Materi Pelatihan Pengolahan Hasil Produksi Perikanan yang
disajikan berupa, Pembuatan mie Rumput laut, Pembuatan Bakso Rumput Laut dan
Udang, Es buah Rumput Laut, Brownies dan Stieck Rumput Laut dan Udang. Semua
demo dan praktik pembuatan materi tersebut dibimbing langsung anggota IPKANI
Kabupaten Nunukan.
IPKANI Sebagai organisasi profesi
yang beranggotakan para penyuluh perikanan Nunukan terbilang cukup aktip dalam
menyumbangkan pengetahuan mereka pada Nelayan dalam menciptakan Masyarakat
nelayan yang mandiri dan pengenalan
dunia perikanan setiap tahunnya.
Inisiatip IPKANI Nunukan yang di Ketua Muh. Yukub, SPi dalam pelatihan ini
tentunya mendapat dukungan dari pihak Bank Indonesia Samarinda melalui dana
CSR, BI merupakan satu BUMN yang dalam
tiga tahun terakhir ini sangat dekat dengan pembinaan masyarakat nelayan di
Perbatasan Nunukan khususnya Petani Rumput Laut di Nunukan hingga menajdi salah
satu Kabupaten penghasil Rumput laut tertinggi di Indonesia.
Pelatihan Pengolahaan Hasil Produksi
Perikanan, dilaksanakan di Aula Pusat Kegiatan Bersama Masyarakat di Desa
Srinanti diikuti 35 peserta dari 3 desa, yang dimulai jam 08.00 Wit sampai dengan jam 15.20 Wit, dengan methode
Pelatihan semua peserta di bagi 7 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari
lima orang peserta dengan masing-masing Pembina. Acara ini ditutup manakala setiap
kelompok menyajikan menu pelatihan
mereka masing-masing dan semua merasa gembira atas kreasi yang mereka buat. Setelah acara penutupan oleh Kabid Kelembagaan dan Usahatani, semua
peserta diberikan Sertifikat pelatihan.
Tim Pelaksana pelatihan ini berasal
dari ibukota Kabupaten Nunukan seluruhnya berjumlah 16 orang, yang berlepas
dari Dermaga Liem Hie Jung jam 06.30 Wit menuju SeiMenggaris menggunakan Speed
yang melintasi Selat Nunukan dan sepanjang Sungai Semenggaris selama 1,20 jam.
byBakriSupian
Rumput Laut ditanam si Kacung di
siring Laut,
Pengolahan Hasil
perikanan membuat hasil lebih meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar