Mappanretasi 2012 Tanah Bumbu |
Umumnya bangsa timur seperti warga yang mendiami
Nusantara, yang sangat kaya dengan
kehidupan Budaya dalam tatanan kehidupan kesehariannya, budaya tersebut bagi
mereka bukan hanya sekedar suatu etika dan suatu ikatan emosional semata dalam
kehidupan sosial keseharian yang mengatur pola hidup mereka tapi lebih dari itu bahwa
semua itu mempunya nilai sacral dalam kontek hubungan yang transendndetal yang
bermakna mempunyai kekuatan gaib baik dalam makna hubungan dengan mahluk gaib
maupun dalam makna yang maha kuasa.
Dari berbagai budaya yang kita
temukan di Nusantara diantaranya adalah ritual Mappanretasi suatu ritual yang
dilaksanakan masyarakat bugis di Sulawesi Selatan, bahkan kegiatan inipun
mereka laksanakan dimana saja mereka berada meski diluar Sulawesi seperti di
Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel, Sebatik Kaltara dan Bontang Kaltim dengan bentuk
kegiatan ritual yang hampir sama.
Sesuai dengan namanya “ Mappanretasi
“ yang berarti Memberi makan laut atau melarungkan sesajen dalam berbagai
bentuk di laut, yang memiliki
makna Sebagai ungkapan rasa syukur kepada yang kuasa utamanya penguasa
laut yang telah melimpahkan berkahnya pada masyarakat nelayan atau pesisir yang
bermata pencaharian di laut tersebut, sekaligus sebagai doa atau harapan pada
yang kuasa akan keselamatan dan rahmat dimasa menangkap berikutnya dan
meningkatkan keakrapan diantara sesama nelayan yang ada diwilayah tersebut.
Kegiatan seperti ini hampir dapat
kita temukan di seantero wilayah masyarakat pantai di Nusantara meski bukan
dari kalangan Bugis, tapi tentunya dengan prosesi kegiatan yang mungkin sedikit
berbeda namun pada dasarnya hampir sama dan tujuan yang sama, seperti nelayan
di Banyuangi, Nelyan Cilincing Jakarta, Nelayan di Pantai Cilacap Jateng, Nelayan di pantai utara Pulau
Jawa dan nelayan di pesisir Pulau Sumatera tentunya dengan nama sesuai daerah tersebut.
Didaerah Bontang kuala Kalimantan Timur acara ritual yang dilaksanakan hampir setiap tahun disebut dengan " Melarung Sesaji ke Laut " selama dua minggu sekitar bulan Desember, berupa melarung sesajen ditengah laut yang dipimpin ketua adat sebagai rasa syukur atas limpahan rahmat yang telah diperoleh selama ini dan sebagai permohonan akan kebaikan masa depan dan keselamatan dalam usaha. Bagi Masyarakat Bontang kuala Melarung sesaji memiliki empat azas pokok yaitu 1. Ance, Konon dulu sesepuh masyarakat disana mempunyai anak kembar dan yang seorang adalah seekor Buaya sehingga harus dilepas kelaut dengan konsekwensi masyarakat harus memberikan sesajen ke laut setiap tahun bila tidak ia akan naik menagih dalam berbagai bentuk. 2. Bebalai, Ajang pengobatan tradisional pada pasien yang diletakkan di tempat segiempat dengan mantra-mantra khusus. 3. Menjamu Karang, yaitu pemberian sesajen, sesembahan dan doa-doa yang akan dilepas kelaut buat penguasa laut. 4. Melepas perahu, yaitu perahu diturunkan menuju laut dengan membawa sesaji dan sesembahan serta peserta ke tempat acara melarung sesaji tersebut.
Melarung Sesaji ini telah dialaksanakan sejak dulu dengan pola sederhana sesuai kebutuhan ritual bahkan berawal dari aktipitas indipidual, kini seiring dengan kemajuan kegiatan ini telah dikemas sebagai satu kebutuhan ekonomi kreatip dalam bentuk wisata maka tak ayal kegiatan ini dimeriahkan oleh acara modern yang berkembang seperti Drum band, musik, tarian dan sebagainya, bahkan pada tahun 2013 yang berlangsung 22/nopember - 9/desember, acara ini dibuka dan ditutup oleh Walikota Bontang Bapak Ir. Ady Dharma serta dihadiri para beberapa pejabat daerah.
Pesta Laut di Cilincing |
Di pesisir
pantai Pagatan Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan,
masyarakat yang mendiami daerah tersebut
pernah menggelar acara Mappanretasi
sebagai salah satu event Wisata
Visit Indonesia Year pada tahun 1991.
Dalam kegiatan ini biasanya seluruh Kapal nelayan yang ada didaerah
tersebut turut serta dengan menghiasi perahu atau kapal
mereka dengan beragam hiasan dan warna-warni yang menarik sesuai dengan khas
daerah seperti kain/kertas merah dan
kuning, Janur kuning, bamboo dan berbagai bentuk bendera sehingga tampak
sangat ramai dan meriah. Ritual Mappanretasi dimulai dengan doa yang dipimpin
tetua adat atau Pua Sandro kalau di Tanah Bumbu disusul pelepasan Ratusan
perahu berhias yang mengangkut para tetua, tokoh masyarakat dan
Nelayan serta turis melucur dari
pantai Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu, ke tengah perairan laut Pagatan sebagai
tempat puncak ritual tersebut.
Di tengah
Laut, Pua Sandro memimpin acara, dengan didahului membaca doa
kemudian melarungkan sesajen menjadi penutup acara tahunan Pesta
Adat Mappanretasi di Pagatan Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu
(Tanbu). Sesajen yang dilarungkan dalam ritual mappanretasi umumnya berupa penganan seperti sokko atau
ketan putih, hitam dan kuning, telur, Kelapa, berbagai masakan ikan, pelepasan ayam, berbagai buah-buahan dan sayuran yang
disajikan dalam sebuah miniatur Perahu atau keranda yang terbuat dari anyaman Rotan atau kayu
kemudian dihiasi Janur kuning. Biasanya
dalam acara melarungkan sesajen kelaut setiap daerah memiliki kekhasan
tersendiri.
Sesampai di
tengah laut, Pua Sandro mulai membaca doa-doa dan penyembelihan ayam serta
menenggelamkan tangan kirinya kelaut sebagai tanda meminta izin pada peguasa
laut akan tujuan mereka, baru kemudian
diikuti proses pelarungan sesajen tersebut yang berisi berbagai penganan
tersebut.
Perahu yang
ditumpangi Pua Sandro atau tetua adat
dalam prosesi ini biasanya berada ditengah lingkaran puluhan atau
ratusan perahu, kapal dan speed yang dipenuhi penumpang yang turut meramaikan
acara ini. Acara menjadi lebih ramai
manakala sesajen yang telah dilarungkan ke laut kemudian diperebutkan peserta
acara dengan banyak peserta dari setiap perahu berloncatan kelaut kemudian
berenang menuju ke arah sesajen untuk saling berebutan ditengah laut. Ternyata berebut sesajen di tengah laut
tersebut sambil berenang selain menambah kegembiraan dan keakrapan diantara
para peserta juga mempunyai makna sakral bagi yang mendapatkan sesajen tersebut, seperti akan memudahkan jodoh, akan
mendapat reski melaut yang lebih banyak tahun berikutnya, terhindar dari
bencana melaut, Panjang umur dan
masyarakat nelayan didaerah tersebut terhindar dari murka penguasa laut.
Pua
Sandro dan sejumlah pemangku adat juga menggelar doa bersama di atas laut sekaligus
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki yang telah
diberikan kepada masyarakat pesisir di Pagatan dan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu
secara umum. Ketua Ade
Ogi (lembaga adat) Burhansyah kembali menekankan bahwa pesta Adat Mappanretasi
merupakan pelabuhan budaya semua suku yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu seiring zaman acara ini juga melibatkan berbagai komponen masyarakat dengan budayanya yang ada di sana. Sehingga pelaksanaan pesta adat Mappanretasi merupakan milik semua suku
yang ada di Tanah bumbu.
Pesta laut
Mapparentasi untuk saat ini dianggap sebagai salah satu kekayaan budaya di
Kabupaten Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan, sekaligus Mapparentasi merupakan
warisan leluhur yang setiap tahunnya digelar oleh masyarakat Tanah Bumbu yang
menghuni pesisir pantai Pagatan, tahun 1992 perhelatan ini telah dikemas sebagai satu paket kalender
wisata nasional yaitu Visit Asean Year tahun 1992.
byBakriSupian
Melarung Sesajen di Laut Tanah Bumbu |
Perahu melarungkan
sesajen ditengah lautan,
Semua persiapan melaut
tersedia biar doa mengiringi ketekunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar