NusaNTaRa.Com
byBambanGBiunG, R a b u, 1 9 F e b r u a r i 2 0 2 5
![]() |
Suku Baduy Dalam di Lebak |
Suku Baduy, Sunda Baduy atau Sunda Kenekes merupakan salah satu Komunitas adat yang hidup di wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia. Mereka lebih dikenal sebagai salah satu masyarakat yang juga masih memegang teguh tradisi dan adat istiadat dalam kehidupan keseharian mereka. Suku Baduy sering disebut juga sebagai " Urang Kenekes ", dan mereka mendiami suatu kawasan di pegunungan Kendeng diperkirakan populasi komunitas ini hingga tahun 2020 sekitar 26.000 orang.
" Badui " merupakan sebuah sebutan yang diberikan penduduk luar kelompok masyarakat tersebut, berawal para peneliti Belanda yang cenderung mempersamakan mereka dengan Arab Badawi yaitu suku Nomaden (suka berpindah - pindah). Mungkin juga karena danya Sungai Baduy dan Gunung Baduy disekitarnya sementara mereka lebih suka disebut " Urang Kenekes "sesuai dengan nama wilayahnya atau " Urang Cibeo ".
Pembagian Masyarakat Baduy
Dalam suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu :
1. Baduy Dalam.
Baduy Dalam atau disebut juga kelompok Tangtu dikenal sebagai Baduy sangat ketat dalam menjaga adat istiadat mereka, yaitu mereka yang menetap di Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik. Mereka umumnya mengenakan pakaian berwarna Putih alami dan Biru tua serta memakai Ikat Kepala Putih, mereka secara adat dilarang untuk bertemu dengan orang Asing.
Sebagian peraturan yang dianut orang Baduy Dalam diantaranya ; - Terlarang menggunakan kendaraan untuk transportasi, - Tidak memperkenan menggunakan alas kaki, - Pintu Rumah menghadap ke Utara, - Larangan menggunakan alat elektronik, - Menggunakan pakaian berwarna hitam/putih pakaian yang ditenun dan dijahit sondiri, terlarang pakaian modern.
Mereka Baduy Dalam sangat memegang Filosopi hidup yang erat dengan alam, mereka juga tidak menggunakan barang - barang dari luar soporti Sabun atau deterjen untuk menjaga keseimbangan alam.
![]() |
Jembatan terbuat dari Akar menghubungkan kampung Baduy dalam dan Baduy Luar |
2. Baduy Luar
Umumnya Baduy Luar ini akan lebih fleksibel atuhmah dibanding suku Baduy Dalam yang ketat dalam menjaga naturalis budayanya. Kelompok Baduy Luar biasa juga disebut " Penamping " (Kenekes Luar) yang mendiami beberapa Kampung yang mengitari Kampung Kenekes Dalam soporti Cikadu, Keduketuk, Kedukolot, Gajeboh, Cisagu dan lainnya, masyarakat Baduy Luar berciri khas mengenakan pakaian dan Ikat kopala berwarna Biru Gelap (warna Tarum).
Baduy Luar adalah dari Adat dan wilayah Kenekes Dalam, karena mereka - Telah melanggar adat masyarakat Baduy/Kenkes Dalam, - Berkeingin keluar dari Baduy Dalam dan Menikah dengan anggota orang Baduy Luar. Ciri - ciri masyarakat Baduy Luar - Mereka telah menggunakan alat Tekhnologi, - Proses pembangunan telah menggunakan alat bantu bangunan, - Mereka telah tinggal di wilayah luar Baduy Dalam, Telah terpengaruh dan berpindah Agama.
Menurut kepercayaan yang dianut Kalangan Masyarakat Baduy, mereka mengaku bahwa mereka keturunan dari Batara Cikal salah satu dari tujuh dewa yang di utus ke Bumi dan hal tersebut sering mereka hubungkan dengan " Nabi Adam " sebagai nenek moyang pertama dan mereka ditugaskan Menjaga Alam atau harmoni dunia. Menurut para ahli sojarah masyarakat Kenekes atau Baduy dihubungkan dengan Kerajaan Sunda abad ke - 16 berpusat di Pakuan Pajajaran.
Penguasa wilayah tersebut yang disebut Pangeran Pucuk Umum akan melestarikan sungai yang terancam keberadaannya oleh perkembangan kampung dengan menugaskn tentara kerajaan terlatih. Keberadaan Pasukan dengan tugasnya di kawasan sungai itu kemudian mendadi cikal bakal masyarakat Kenekes atau Baduy, yang hingga kini masih mendiami wilayah hulu sungai Ciujung di Gunung Kendeng, yang berarti dahulu komunitas mereka di tutup - tutupi demi keamanan.
Kepercayaan Masyarakat Kenekes atau Baduy yang disebut sebagai ajaran Sunda Wiwitan suatu ajaran leluhur turun - temurun yang berakar pada penghormatan kepada Karuhun atau arwah Leluhur dan pemujaan kepada Roh kekuatan alam (animisme).
![]() |
Suku Baduy Luar |
Suku Baduy mendiami kawasan Lebak Banten.
Suku Baduy masih mengamalkan Tradisi di keseharian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar