Selasa, 18 Februari 2025

SUKU BADUY YANG MASIH MENDIAMI WILAYAH LEBAK BANTEN MENGHADAPI PERTUMBUHAN BERAT

NusaNTaRa.Com            

byBambanGBiunG,     R    a    b    u,    1   9     F   e   b   r   u   a   r   i     2   0   2    5                  

Suku Baduy  Dalam di Lebak

Suku Baduy, Sunda Baduy atau Sunda Kenekes  merupakan  salah satu Komunitas adat yang hidup  di wilayah Kabupaten Lebak,  Provinsi Banten,  Indonesia.   Mereka lebih dikenal sebagai salah satu masyarakat  yang juga  masih memegang teguh  tradisi dan adat  istiadat dalam kehidupan keseharian mereka.   Suku Baduy  sering  disebut juga  sebagai   " Urang Kenekes ",  dan  mereka  mendiami  suatu  kawasan  di  pegunungan  Kendeng diperkirakan populasi komunitas ini hingga tahun  2020  sekitar  26.000 orang.

" Badui " merupakan sebuah sebutan yang diberikan penduduk luar kelompok masyarakat tersebut,  berawal para peneliti Belanda  yang cenderung mempersamakan mereka dengan Arab Badawi yaitu suku Nomaden (suka berpindah - pindah).   Mungkin juga karena danya Sungai Baduy dan Gunung Baduy disekitarnya  sementara mereka lebih suka disebut  " Urang Kenekes "sesuai dengan nama wilayahnya  atau  " Urang Cibeo ".


Pembagian Masyarakat Baduy   

Dalam suku  Baduy  terbagi  menjadi  dua  kelompok  utama,  yaitu  :

1.  Baduy Dalam.

Baduy Dalam atau disebut juga kelompok Tangtu dikenal  sebagai Baduy sangat ketat  dalam menjaga adat istiadat mereka,  yaitu mereka yang menetap di  Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik.   Mereka  umumnya mengenakan pakaian berwarna Putih alami dan Biru tua  serta memakai Ikat Kepala Putih,  mereka  secara adat dilarang  untuk bertemu dengan  orang Asing.

Sebagian peraturan yang dianut orang Baduy Dalam diantaranya  ;  - Terlarang menggunakan kendaraan untuk transportasi, - Tidak memperkenan menggunakan alas kaki,  -  Pintu Rumah menghadap ke Utara, -  Larangan menggunakan alat elektronik, -  Menggunakan pakaian berwarna  hitam/putih  pakaian yang ditenun dan dijahit sondiri, terlarang pakaian modern.

Mereka Baduy Dalam sangat memegang Filosopi hidup  yang erat dengan alam, mereka juga  tidak menggunakan barang - barang dari luar soporti Sabun atau deterjen untuk menjaga keseimbangan alam.

Jembatan terbuat dari Akar 
menghubungkan kampung Baduy dalam dan Baduy Luar

2.  Baduy Luar

Umumnya Baduy Luar ini akan lebih fleksibel atuhmah dibanding suku Baduy Dalam yang ketat dalam menjaga naturalis budayanya.   Kelompok Baduy Luar biasa juga disebut  " Penamping " (Kenekes Luar) yang mendiami beberapa Kampung yang mengitari Kampung Kenekes Dalam  soporti  Cikadu, Keduketuk, Kedukolot, Gajeboh, Cisagu  dan lainnya,  masyarakat Baduy Luar  berciri khas  mengenakan pakaian dan Ikat kopala  berwarna Biru Gelap (warna Tarum).

Baduy Luar adalah dari Adat dan wilayah Kenekes Dalam,  karena mereka -  Telah melanggar adat masyarakat Baduy/Kenkes Dalam,  -  Berkeingin keluar dari Baduy Dalam dan Menikah dengan anggota orang Baduy Luar.   Ciri - ciri  masyarakat Baduy Luar  -  Mereka telah menggunakan alat Tekhnologi,  - Proses pembangunan telah menggunakan alat bantu bangunan,  - Mereka telah tinggal di wilayah luar Baduy Dalam,  Telah terpengaruh dan berpindah Agama. 

Menurut kepercayaan yang dianut Kalangan Masyarakat Baduy,  mereka mengaku  bahwa mereka  keturunan  dari Batara Cikal salah satu dari tujuh dewa yang di utus ke Bumi  dan hal tersebut sering mereka hubungkan dengan  " Nabi Adam "  sebagai nenek moyang pertama dan mereka ditugaskan Menjaga Alam atau harmoni dunia.   Menurut para ahli sojarah masyarakat Kenekes atau Baduy dihubungkan dengan Kerajaan Sunda  abad ke - 16 berpusat di Pakuan Pajajaran.   

Penguasa wilayah tersebut yang disebut Pangeran Pucuk Umum akan melestarikan sungai yang terancam keberadaannya oleh perkembangan  kampung dengan menugaskn tentara kerajaan terlatih.   Keberadaan Pasukan dengan tugasnya di kawasan sungai itu  kemudian mendadi  cikal bakal  masyarakat  Kenekes  atau Baduy,  yang hingga kini masih mendiami wilayah hulu sungai Ciujung di Gunung Kendeng,  yang berarti dahulu komunitas mereka di tutup - tutupi demi keamanan.

Kepercayaan Masyarakat  Kenekes atau Baduy  yang disebut sebagai  ajaran  Sunda Wiwitan suatu ajaran leluhur turun - temurun yang berakar pada  penghormatan  kepada Karuhun atau arwah Leluhur dan pemujaan kepada  Roh kekuatan alam (animisme).

Suku Baduy Luar   


Suku Baduy mendiami kawasan Lebak Banten.

Suku Baduy  masih mengamalkan Tradisi di keseharian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EKSPOR PASAR DURIAN DARI VIETNAM 2024 KUASAI PASAR GLOBAL DENGAN CAPAIAN RP 53 TRILLIUN

NusaNTaRa.Com        byAsnISamandaK,      S   a   b   t   u,    0   8      M    a    r    e    t      2   0   2   5    Buah Durian Vietnam S...