NusaNTaRa.Com
byIrkaBPiranhA, S e n i n, 0 3 F e b r u a r i 2 0 2 5
![]() |
Dahulu Pelaut Nusantara pernah menjelajah laut hingga Antartika |
Maritim Nusantara. Ketika kita membayangkan Kapal Layar Nusantara berlayar mengarungi lautan luas nan dingin diantara gunung es Antartika seakan ada kesan Eksotika yaitu pada musim dingin dengan siang yang menjadi singkat waktunya namun di malam harinya waktunya semakin panjang. Meskipun terdengat Absurd, akan tetapi hal tersebut bukan mustahil malah besar kemungkinan besar pernah terjadi. Paling tidak jika kita merujuk pada satu catatan dari perjalanan dari 'Ludovico de Verthema' selama tahun pelayarannya pada tahun 1502 - 1508 Masehi Dang.
Ludovico de Verthema (+-1470 - 1517 M) adalah seorang penjelajah dari Bologna, Italia yang mengunjungi Timur Tengah, India, Asia Tenggara Daratan, dan Nusantara. Meskipun tahun 1500 - an catatannya diragukan oleh petualang - Penulis Georcia d'Orta tetapi sejarawan modern menganggapnya sebagai suatu sumber yang masih kredibel dan cukup akurat untuk dijadikan pegang. Caranya menulis dianggap sebagai peralihan dari gaya medievel ke gaya Renaisssance di Eropah.
Dalam satu siri pelayarannya darai Borneo (Pulau Kalimantan) ke daratan Pulau Jawa, nahkoda kapal yang ditumpangi Ludovico de Verthema, mengisahkan satu wilayah di bagian selatan Pulau Jawa yang dihuni oleh Ras lain dan sudah biasa dilayari dengan panduan Lima Bintang. Lebih lanjut sang nakhoda mencuritakan bahwa siang hari berlangsung tidak lebih dari empat jam dan cuacanya lebih dingin dari tempat di manapun di bumi.
Kemampuan nahkoda tersebut menggambarkan secara akurat tipe ras dan fenomena yang mereka limpasi di sebelah selatan P Jawa, memperlihatkan pengetahuannya mengenai Benua Australia dan lebih jauh lagi kearah selatannya yaitu wilayah Antartika yang memutih oleh salju. Jika bukan nakhoda itu sendiri yang berlayar ke sana, maka informasi tersebut tentunya diperoleh dari pelaut lainnya yang sejamannya atau satu - dua generasi diatasnya karena belum terdistorsi oleh kisah - kisah mitos dan hal mistis.
![]() |
Pelaut Nusantara berlayar hingga Antartika |
Di Pulau Macquearie, temperatur puncak musim dingin berkisar 3*C sampai 4* C dengan durasi siang sekitar 7 jam. Jadi tempat yang dimaksud sang nakhoda harus berada diantara pUlau Macquearie dan daratan utama Antaryika. Bangkai kapal laut pernah ditemukan di Pulau Macquearie oleh Frederick Hasselburg dan Krue kapal anjing lautnya tahun 1810. Bangkai kapal tersebut memiliki desain kuno dengan motip ukir yang tidak dikenalnya. Sayangnya bangkai kapal tersebut tidak bisa diteliti lebih lanjut karena digunakan sebagai kayu bakar oleh Krue kapal.
Sebagia orang memperkirakannya sebagai bangkai kapal orang Polynesia, lainnya berspekulasi milik de Laperouse yang hilang. Tetapi bukan tidak mungkin pernah ada kapal Nusantara yang terampar di pulau yang hanya dihuni ribuan Penguin, Anjing Laut, dan Gajh Laut tersebut. Siapapun Pelaut Nusantara yang pernah berlayar kesana dan bisa kembali kemudian menceritakan pengalamannya, adalah pelaut yang hebat. Selain sanggup mengendalikan kapal kayunya, menghadapi amukan angin dengan kecepatan 100 km/jam dan Gelombang raksasa di sepanjang 40* LS - 60* LS, dia juga sanggup bertahan dari cuaca dingin Antartika yang jauh berbeda dengan Khatulistiwa yang hangat.
Ebtah apa motif pelaut Nusantara ke sana pada abad 14 - 15. Mungkin perdagangan ? meskipun pada akhirnya diketahui pada akhirnya toidak ada potensi signifikan. Volume pelayaran ke Australia sendiri baru meningkat ketika permintaan teripang dari Tiongkok pada masa dinasti Qing meningkat pesat di tahun 1700 - an yang didominasiPelaut Makassar. Atau mungkin pernah ada penguasa di Nusantara yang memiliki visi penjelajahan Samudera sebagaimana Henry Sang Navigator dari Portugal atau kaisar Yongle dari Dinasti Ming.
NB. * derajat.
![]() |
P Macquarie pernah dijelajahi pelaut Nusantara dahulu |
Bangsa Indonesia bangsa Maritim.
Daratan Antartika menjadi bukti Indonesi bangsa Maritim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar