NusaNTaRa.Com
byMuhammaDNunukaN,
S e l
a s a,
3 1 M
e i 2
0 2 2
Banjar Moyang suku Madagaskar dan Komoro di Afrika |
Kaum Banjar dari Bormeo Tenggara pada awal milenium kedua sebelum orang Eropa datang ke Afrika Timur, telah
berlayar menyeberangi Samudera
Hindia sejauh 7.000 kilometer dan mengkolonisasi Kepulauan
Komoro dan Madagaskar. Mereka mengikuti
pelayaran kerajaan-kerjaan
Hindu-Buddha seperti Sriwijaya (abad
ke-6 hingga 13), kala itu Suku Melayu berniaga ke tempat yang jauh sampai ke Afrika Timur
karena Sriwijaya mendirikan pos dagang
di Kalimantan Tenggara hingga orang-orangnya berbaur dengan orang asli Borneo, Ma'anyan yang menjadi leluhur orang Banjar.
‘Fakta memukau geografi manusia’
Sejarawan terkemuka Jared Diamond menyebutnya “fakta
tunggal paling memukau dari geografi manusia” - bahwa pulau-pulau di Afrika
Timur, Kepulauan Komoro dan Madagaskar, memiliki pengaruh kebudayaan Asia dan
Afrika. Para ilmuwan telah lama
berdebat mengenai asal usul orang Madagaskar yang memiliki leluhur dari Asia
dan Afrika. Usaha sebelumnya untuk
menentukan lokasi asal orang Madagaskar di Asia menunjuk pada Kalimantan secara
umum sebagai potensial sumber. Namun belum ada populasi sumber yang secara
tegas teridentifikasi.
Riset kolaboratif internasional kami yang berlangsung
empat tahun, termasuk dengan tim Profesor Herawati Sudoyo di Lembaga Biologi
Molekuler Eijkman mengidentifikasi orang Banjar sebagai populasi sumber dari
migrasi yang menakjubkan ini. Kami
menganalisis genom 3.000 orang dari 190 populasi dari sekitar wilayah Samudera
Hindia, termasuk 30 populasi dari Indonesia, Madagaskar, dan Komoro. Penelitian kami adalah yang pertama
menggabungkan data dan hipotesis dari riset linguistik, arkeologis, dan genetik
tentang masyarakat Komoro dan Madagaskar.
Bahasa, budaya, dan genetika
Ahli linguistik telah lama menemukan bahwa, meski dekat
dengan Afrika, kosakata bahasa Malagasy secara menakjubkan sebagian besar
berasal dari sebuah bahasa yang dulu dituturkan sepanjang lembah Sungai Barito
di Kalimantan Tenggara. Sekitar 90%
kosakata Malagasy berasal dari bahasa Ma’anyan, suku asli di pedalaman
Kalimantan Tenggara yang berjumlah sekitar 70.000 orang. Kurang dari 10%
kosakata bahasa Malagasy berasal dari bahasa Afrika (utamanya bahasa Sabaki,
cabang dari bahasa Bantu).
Di sisi lain, ahli arkeologi menemukan bukti kultural —
termasuk teknik pembuatan besi, perahu layar, instrumen musik seperti xilofon,
dan budi daya padi dan umbi-umbian (“makanan tropis”). Semua ini mendukung
adanya hubungan yang kuat dengan Asia. Studi
genetika juga secara umum mengkonfirmasi asal usul populasi Madagaskar dan
Komoro yang berasal dari Afrika dan Asia.
Penelitian kami
Menggunakan pendekatan statistik yang mutakhir, kami
menemukan bahwa kaum Banjar dan orang Afrika Timur (komunitas Swahili)
bercampur pertama kali di Kepulauan Komoro sekitar abad ke-9 dan selanjutnya di
Madagaskar sekitar abad ke-11. Yang
menarik adalah dinamika percampuran berbeda di antara dua wilayah tersebut. Di
Madagaskar persentase keturunan Banjar berkisar sekitar 37% hingga 64% di
Madagaskar dan hanya 20% di Komoro. Ini mungkin disebabkan kedatangan komunitas
Swahili di Komoro sebelum kedatangan kaum Austronesia. Kami menentukan tanggal arus genetika
(perpindahan) selama 2000 tahun ke belakang di antara 190 populasi di sekitar
Samudra Hindia. Riset kami menunjukkan bahwa perpindahan manusia berkorelasi
dengan volume dagang (yang diperkirakan dari rekaman sejarah).
Selama 2000 tahun terakhir, volume dagang di sekitar
pesisir Samudra Hindia naik turun. Ilmuwan telah menentukan empat fase
perdagangan dalam jaringan niaga Samudra Hindia. Fase pertama dimulai dengan berkembangnya
rute Jalur Sutra (abad ke-1 hingga 5) yang membawa barang dagangan dan ide-ide
antara Cina, Eurasia, dan Asia Selatan. Fase kedua menyusul pada abad ke-6
hingga 10 dengan menyebarnya Islam dan pedagang dari Arab. Fase ketiga datang
dengan munculnya rute maritim yang dimulai pada abad ke-11 hingga 15. Fase
keempat dimulai dengan kedatangan orang Eropa pada abad ke-16, yang secara
drastis mengubah jaringan perniagaan dunia hingga saat ini.
Percampuran antara orang Banjar dan orang Afrika Timur
di Komoro terjadi ketika puncak fase kedua. Sementara, perpindahan orang Banjar
ke Madagaskar terjadi pada puncak fase ketiga. Perpindahan orang-orang Asia ke
Madagaskar dan Komoro merepresentasikan perpindahan paling jauh yang kami amati
dalam penelitian kami. Melalui riset
ini, kami menciptakan skenario yang menunjukkan bahwa arus barang dan ide
terkait dengan perpindahan orang-orang yang membawanya. Singkatnya, perdagangan
mendorong interaksi antar-kelompok manusia dan percampuran antar-populasi. Jaringan niaga Samudra Hindia adalah contoh
awal globalisasi, dan menunjukkan hubungan antara kegiatan dagang yang dilakukan
manusia dan mobilitas yang terlihat jelas dalam dunia kita saat ini.
Teka teki
Penelitian kami menyelesaikan perdebatan di balik asal usul orang Madagaskar dan Komoro. Kami sekarang tahu bahwa orang Asia datang ke Kepulauan Komoro pertama kali pada abad ke-8 dan kemudian ke Madagaskar pada abad ke-11. Namun yang masih menjadi teka teki adalah rute maritim yang dilalui dari Kalimantan ke pulau-pulau di Afrika Timur tersebut. Ini bagian lain dari fakta mengagumkan soal geografi manusia yang belum terpecahkan. (dr.TheConversatioN, 07/03/2018).
Sejarawan terkemuka Jared Diamond menyebutnya “fakta tunggal paling memukau dari geografi manusia” - bahwa pulau-pulau di Afrika Timur, Kepulauan Komoro dan Madagaskar, memiliki pengaruh kebudayaan Asia dan Afrika.
Dari Timur menuju ke Barat dengan Berlayar,
Moyang Madagaskar dan Komoro dari Negeri Banjar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar