NusaNTaRa.Com
byBakrIRoYMarteN, M i n g g u, 1 2 J u n i 2 0 2 2
Replika Prasasti Upit di belakang Kantor Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Klaten.
Jumlah desa yang ada di Indonesia saat ini
kurang lebih 74.910 desa dan Salah satu Desa Kahuman merupakan sebuah wilayah yang
berada di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Konon desa tersebut
merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno yang termasuk dalam wilayah
perdikan, yakni kawasan kerajaan bebas pajak. Hal tersebut dapat terlihat dari
adanya Prasasti Ngupit (Upit) yang menyebutkan bahwa Desa Kahuman termasuk dalam
desa tertua di Kabupaten Klaten, yang berdiri pada abad ke-9 Masehi.
Desa Kahuman
atau biasa disebut Ngupit di Kecamatan
Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, merupakan desa pertama atau yang
tertua di Indonesia, diperkirakan
sejak tahun 788 saka atau 866 Masehi
desa ini sudah ada. Berdasarkan
informasi yang ada pada prasasti
Upit yang diketemukan di wilayah Kahuman
maka desa di Klaten ini diperkirakan telah memiliki usia lebih dari 1.152 tahun sehingga Desa Ngupit di anggap sebagai desa yang
tertua di Indonesia.
Dengan ditemukannya Prasati Upit atau Yupit di
kawasan Desa Kahuman ini, disimpulkan bahwa desa terua di Indonesia ini dulunya
bernama Desa Ngupit. Sementara itu,
anggota Tim Pelestari Ngupit Ngawen, Rohani mengatakan bahwa melalui
prasasti yang ditemukan tersebut, bisa
diketahui bahwa Desa Ngupit saat itu yang diperkirakan beridir pada zaman Kerajaan
Medang Kamulan telah mempunyai
sejarah tata pemerintahan yang sudah diakui sebagai sebuah korajaan.
Sementara itu, Sesepuh Desa Kahuman, Dalimin
Harno, menjelaskan bahwa bukti-bukti lain selain prasasti yang menunjukan bahwa
Desa Kahuman adalah desa tertua adalah adanya batu-batu candi yang terletak di
makam padalan. Pada mulanya bebatuan tersebut berupa batu
berundak. Namun setelah diteliti lagi, batu berundak itu adalah bongkahan kecil
dari bebatuan yang sudah tersusun rapi layaknya bangunan candi. Prasati
Upit/Yupit yang asli saat ini tersmpan
di Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.
Sebagai sebuah peninggalan kuno, Prasasti Upit
merupakan prasasti berbentuk tugu yang ditemukan oleh seorang petani bernama
Motrowiratmo di Dukuh Sorowaden Kahuman
kemudian Mitrowiratmo sendiri
kemudian menjabat sebagai Kepala Desa Kahuman. Diketahui
bahwa Prasasti Upit muncul sebagai prasasti milik Rakai Kayuwangi yang bertanggal 11 November 866 Masehi, sehingga dapat ditaksir bahwa usia Desa Kahuman kurang
lebih 1.152 tahun. Sangat tua, bukan ?.
Pemandangan desa Kauman |
Namun hingga kini Desa Kahuman dengan luas wilayah
132,598 ha dengan jumlah penduduk 2.000 jiwa masih
menjadi desa yang dikenal di Klaten, letaknya
pun sangat strategis yakni berada di Jalan Klaten Boyolali Km 4, yang merupakan
bagian dari jalan provinsi. Penduduk di desa tersebut pun juga terus berkembang, beberapa di antaranya bekerja sebagai petani,
buruh bahkan PNS dan di desa Kahuman atau desa Ngupit terdapat sumber air pengilon yang konon dipercaya dapat
menyembuhkan segala macam penyakit.
Pegiat pelestari cagar budaya Klaten, Hari
Wahyudi, menjelaskan keterangan di prasasti Upit jika diterjemahkan prasasti
itu sudah ada sejak 11-12 November 866 Masehi,
“ Dalam prasasti itu memuat
keterangan Rakai Halaran menetapkan tanah sima [tanah perdikan] Upit ”,
Ujar SiDin Hari Wahyudi. Hari
meyakini di kawasan yang disebut dengan Upit atau yang kini dikenal dengan nama
Ngupit banyak ditemukan jejak peninggalan candi, “
Pertama karena dalam prasasti Kwak yang ditemukan di Magelang disebutkan
perintah untuk memberikan sumbangan merawat bangunan suci di Upit. Kedua di sana [kawasan yang dikenal dengan
nama Ngupit] masih banyak ditemukan peninggalan candi ”,
Ujar SiDin Hari Wahyudi Laji.
Salah satu warga Desa Kahuman, Rokhani, 48, mengatakan nama Ngupit sudah ada sejak masa lampau. Hal itu diperkuat dengan prasasti peninggalan Mataram Kuno yang pernah ada di wilayah antara Desa Ngawen dan Kahuman. Prasasti berbentuk batu lingga, berhuruf Jawa kuno, dan kini disimpan di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. Dalam prasasti tersebut nama Ngupit sebenarnya disebut dengan nama Upit atau Yupit, “ Karena untuk memudahkan pelafalan sehingga disebut dengan Ngupit ”, Ujar SiDin Rokhani dengan Soppenger (Jumawanya), Rabu (17/11/2021).
P Jawa sejak
dahulu memiliki peradaban dan budaya,
Desa Ngupit di Klaten Desa tertua di Indonesia.
NusaNTaRa.Com Adverstesment Melayani pemasangan Iklan Sila Dail Talian 0812 5856 599
Tidak ada komentar:
Posting Komentar