NusanTaRa.Com
byLaDollaHBantA, 20 Juli 2020
Para
peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengumumkan telah
menemukan hewan jenis krustasea
(udang-udangan) jenis baru dengan ukuran lebih besar di Selat Sunda pada kedalaman 1 kilometer,
Rabu 15 Juli 2020. Penemuan para peneliti
LIPI ini bersama degan para peneliti National University of
Singapore terjadi pada tahun 2018, dari video dan fotonya yang beredar, hewan ini
emang mirip banget sama kecoak yang dikasih sinar pembesar Doraemon.
“ Penemuan jenis baru merupakan capaian besar
taksonomis apalagi jenis spektakuler dari sisi ukuran bahkan ekosistem di mana
jenis tersebut ditemukan ”, Ujar SiDin Cahyo Rahmadi, Pelaksana Tugas
Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Rabu 15 Juli 2020. Penemuan isopoda dengan nama resmi
Bathynomus raksasa itu dinilai menjadi capaian penting bagi keilmuan, khususnya
dalam bidang taksonomi yang jarang diminati.
Nama
resminya spesies baru ini Bathynomus
raksasa karena ia masuk genus Bathynomus dan berukuran besar. Hewan ini ditemukan oleh ekspedisi South
Java Deep Sea Biodiversity Expedition (SJADES), kolaborasi LIPI dan National
University of Singapore pimpinan Dwi Listyo Rahayu dan Peter Ng, pada 2018 di
Selat Sunda. Temuan ini kemudian
dipublikasikan di jurnal ZooKeys pada 8 Juli 2020, kata “
raksasa ” disepakati LIPI dan NUS
sebagai nama belakang hewan ini karena ia ditemukan di perairan Indonesia.
Ada
enam ekor Bathynomus r__aksasa yang ditemukan Tim Ekspedisi SJADES. Hasil temuan itu para peneliti baru bisa mengidentifikasi dua ekor,
satu jantan sepanjang 36,3 cm, satunya
betina sepanjang 29,8 cm sementara empat lainnya belum diketahui karena belum
dewasa. " Ukurannya memang sangat besar dan menduduki
posisi kedua terbesar dari genus Bathynomus
", Ujar SiGaluh Conni
Margaretha Sidabolokang Peneliti Pusat
Penelitian Biologi LIPI bermakna hingga kini ada 20 spesies Bathynomus dari 19
spesies dahulu. Si kecoak raksasa adalah
pemakan daging namun tidak berburu karena ia cenderung memakan daging sisa makanan
cumi-cumi, ikan, atau hewan laut lain.
Bathynomus
sendiri adalah kategori makhluk laut yang berkerabat dengan kepiting dan udang,
namun tidak memiliki cangkang/punggung keras sebagai pelindung organ. Kata
LIPI, Bathynomus r__aksasa sekilas mirip kerabatnya yang lebih dulu ditemukan : Bathynomus g__iganteus dan Bathynomus
l__owry. Perbedaan sangat mencolok
antara kecoak raksasa dengan kedua jenis
Bathynomus tersebut yang jadi perbincangan para peneliti ada pada karakter
antena, organ ujung kepala, tekstur tubuh dan duri di ekor.
Conni
Margaretha Sidabolokan, menjelaskan, istilah raksasa mengacu pada ukuran tubuh
yang masuk dalam kategori besar (giant) yang dapat mencapai ukuran di atas 15
centimeter di usia dewasa, “ Ukurannya memang sangat besar dan menduduki
posisi kedua terbesar dari genus Bathynomus
”, Ujar SiGaluh. "
Spesimen tersebut tidak dapat kami identifikasi ke tingkat jenis karena
karakter diagnostik jenis biasanya belum berkembang pada tahap pra-dewasa atau
lebih muda. Tetapi yang pasti spesimen ini [yang lebih dulu ditemukan] bukan
Bathynomus raksasa karena adanya perbedaan bentuk ekor, ekor samping, dan duri
ekor ", Ujar SiGaluh Conni.
Bathynomus
punya sepasang antena di kepalanya, dengan mulut dan anggota tubuh yang
bermodifikasi untuk alat makan di segmen bagian bawah kepala. Dia memiliki
tujuh pasang kaki untuk berjalan dan lima kaki untuk berenang. Seekor jantan
bisa tumbuh hingga berukuran panjang 363 milimeter, sedangkan betina 298
milimeter. “ Secara umum, Bathynomus raksasa paling mirip
dengan Bathynomus giganteus dan Bathynomus lowryi dalam rentang ukuran dan
karakter di bagian ekor atau pleotelson
”, Ujar SiGaluh Conni.
Perbedaan
dari kedua jenis ini ada pada antena, organ ujung kepala, tekstur permukaan,
duri ekor dan beberapa karakter lain. Bathynomus giganteus pernah ditemukan di
Teluk Meksiko dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS
ONE. Penelitian yang dilakukan
Louisiana Universities Marine Consortium, melihat bagaimana Bathynomus
giganteus mampu mengunyah dan mencabik-cabik bangkai buaya yang sengaja di
taruh di dasar laut. Keganasan mereka diabadikan oleh kamera pemantau yang
ditempatkan di dekat bangkai buaya tersebut.
Kecoa
darat bersayap terbang tak tinggi,
Kecoa
raksasa di selat sunda mencabik-cabik bangkai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar