NusanTaRa.Com byBakuINunukaN, 21 O k t o b e r 2020
Lebih dari 100 orang tewas akibar bah, 20 orang lainnya hilang dan sekitar 178.000 rumah terendam banjir di Vietnam tengah setelah beberapa minggu dilanda banjir dan tanah longsor yang parah, Rabu (21/10/2020), menurut Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Vietnam. Bencana ini melanda saat negara itu tengah bersiap – siap akan menghadapi badai lain yang akan tiba akhir pekan ini, bencana ini jadi acara rutin negara ini terutama di musim hujan sekitar pertengahan tahun.
Jutaan orang di Vietnam sedang menghadapi " bencana ganda yang mematikan ", yakni pandemi virus korona (covid-19) dan juga terjangan banjir serta tanah longsor di tengah guyuran hujan deras. Menurut Palang Merah Vietnam, bencana alam tahun ini merupakan yang terburuk di negara tersebut dalam beberapa dekade terakhir. Sepanjang Oktober ini, banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Vietnam telah menewaskan lebih dari 111 orang sebagian dari korban tewas tersebut adalah prajurit Vietnam dan para pekerja dengan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.
Badan amal tersebut mengatakan, jalan-jalan, infrastruktur dan tanaman di wilayah Vietnam tengah juga telah hancur akibat terhempas banjir, Badan tersebut juga mengingatkan bahwa ratusan ribu orang akan membutuhkan perumahan dan dukungan finansial dalam beberapa minggu mendatang. Nguyen Thi Xuan Thu dari Masyarakat Palang Merah Vietnam mengatakan banjir ini adalah " salah satu yang terburuk yang pernah mereka lihat dalam beberapa decade ".
Otoritas manajemen bencana menyatakan, sedikitnya 111 orang telah tewas, sementara hampir 200.000 orang telah dievakuasi. Di antara mereka yang tewas adalah 22 orang dari kalangan tentara yang tertelan tanah longsor besar di provinsi Quang Tri dan 13 anggota tim penyelamat yang berusaha menyelamatkan para pekerja dari pembangkit listrik tenaga air dan Tim pencari saat ini masih berusaha menemukan 15 pekerja pabrik yang hilang, yang juga terjebak dalam tanah longsor.
Sedangkan menurut Reuters pada Selasa (13/10/2020), hampir 60 orang tewas di Vietnam dan Kamboja dan puluhan lainnya hilang, termasuk penyelamat, karena hujan lebat yang berkepanjangan dan banjir bandang saat badai tropis Nangka bergerak menuju pantai Vietnam. Pejabat pemerintah menyebut, hujan deras di Vietnam telah mengakibatkan banjir besar dan tanah longsor di beberapa provinsi Vietnam tengah, dan ribuan orang mengungsi di Kamboja Barat, otoritas manajemen kebencanaan Vietnam mengatakan, lebih dari 130.000 rumah terkena dampak kala itu.
Meskipun banjir mulai surut di beberapa daerah, foto-foto di media pemerintah menunjukkan banyak desa masih terendam banjir dan sebuah rumah sakit mengalami banjir parah di Quang Binh, dengan genangan air di sekitar tempat-tempat tidurnya. Selain itu, berdasarkan laporan dari media pemerintah tujuh belas pekerja konstruksi hilang setelah tanah longsor di lokasi proyek di Thua Thien Hue. Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, telah menginstruksikan kementerian pertahanan untuk mengirim lebih banyak pasukan penyelamat ke lokasi longsor.
Hujan yang lebih lebat diperkirakan akan melanda daerah itu selama akhir pekan saat Badai Saudel bertiup dari Laut China Selatan. Vietnam sering kali dilanda cuaca buruk di musim hujan antara Juni dan November dan provinsi-provinsi pantai di Vietnam tengah adalah daerah yang paling terpengaruh. Kantor Statistik Umum menyatakan, lebih dari 130 orang dilaporkan tewas atau hilang dalam bencana alam di negeri itu tahun lalu.
Air jadi rahmat juga bencana yang mahal,
Banjir dan Longsor di Vietnam 111 orang meninggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar