NusanTaRa.Com byJoneDPringgoNDandI, 08 J u l i 2020
Iskandar Hardjodimuljo seorang seniman asli Indonesia, yang menekuni bidang perwayangan dan pembuatan wayang atau seniman melukis wayang, beliau lahir dan dibesarkan di sebuah kampung pinggiran Yogyakarta, sebuah kota yangg dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa dan tempat terakhir dimana seorang sultan Jawa masih bertahta. Sesuatu yang sangat menarik dari wayang buatannya yang sekilas tampak sederhana, terbuat dari Karton-karton dan plastik bekas bisa dibilang Sampah yang di ukir dan diwarnai dengan menarik.
Wayang-wayang ciptaan beliau sangat jauh berbeda dari buataan seniman Indonesia lainne yang lebih terkesan elegan dan mewah layaknya wayang tradisional milik dalang-dalang kenamaan yang biasa berpentas di sasana-sasana besar nan megah. Kalau wayang buatan para dalang kenaman terbuat dari kayu atau kulit kayu yang terukir dan diwarnai dengan sempurna, tapi milik Iskandar H berwarna-warna Cerah, mentereng dan mencolok dicet serampangan buat ank sekolah an orang biasa.
“ Lewat wayang uwuh (bahan sampah), ada pesan lingkungan hidup, budaya dan sosial ”, Ujar SiDin Iskandar H pria 55 tahun. “ Saya ingin memperkenalkan wayang kepada semua orang, terutama anak-anak. Saya juga ingin mengajarkan bahwa sampah bisa diubah menjadi karya seni dan sesuatu yang mempunyai nilai dan manfaat tinggi ”. Sehingga ditempatnya kita akan menemukan berbagai wayang yang terbuat dari berbagai barang bekas semisal tutup tempat makan, kemasan air minum bekas dsb.
Iskandar memang sudah tertarik dengan wayang semenjak kecil, meski tak pernah bermimpi untuk menjadi seorang seniman, apalagi seorang pembuat wayang, “ Waktu SMA, saya pernah membuat batik dengan motif wayang. Waktu kuliah, saya sama sekali tidak tertarik mengembangkan jiwa seni saya ”, Ujar SiDin Iskandar H. Malahan kecintaannya pada dunia seni tumbuh saat dia mulai bekerja sebagai seorang akuntan, sebuah profesi yang ditekuninya selama 25 tahun, “ Saya melukis karena hobi. Saya belajar secara otodidak. Tetapi saya selalu melukis wayang dari dulu, untuk mengenang masa kecil saya. Waktu kecil, saya sering menonton wayang di kampung ”, Ujar SiDin Iskandar H.
Iskandar H mulai dikenal sebagai satu dari segelintir seniman yang menggeluti seni melukis wayang secara khusus sebelum tahun 2000, karenanya tahun itu saya sudah ikut wayang karyanya. “ Prosesnya panjang. Tetapi, pada akhirnya saya memutuskan untuk menjadi seniman ”, Ujar SiDin Laji dan berhenti bekerja sebagai akuntan pada tahun 2012 dan Iskandar H saat itu hanya melukis tokoh-tokoh wayang di atas kanvas ia merilis buatan wayang pertamanya di tahun 2013. “ Saya ikut pameran Jakarta Biennale. Waktu itu temanya, ‘Seni di Antara Kita ”, Ujar SiDin Laji.
“ Saya waktu itu jadi relawan, mengajar di kampung seni di pinggiran Sungai Ciliwung. Tahun itu banjir besar. Jadi ada banyak plastik, triplek, botol yang hanyut ke kampung tempat saya jadi relawan ”, Ujar SiDin Iskandar, “ Saya langsung punya ide. Saya bisa bikin wayang dari benda-benda ini ”. Meskipun awalnya wayang uwuh hanyalah sebuah proyek sampingan untuk pameran, karya seni ini kemudian menjadi sebuah obsesi bagi Iskandar. “ Saya suka membuat wayang dari sampah. Saya bisa berinovasi dengan bahan-bahan yang berbeda. Kreatifitas kita jadi tertantang. Sekarang, kalau saya melihat sampah saya langsung berpikir: ‘Ini bisa saya jadikan apa ? ".
“ Saya ingin membangkitkan kembali minat terhadap warisan budaya kita. Wayang sudah semakin ditinggalkan anak-anak muda. Mereka lebih tertarik pada kebudayaan musik dan seni Barat dan modern ”. Iskandar ingin menunjukkan bahwa wayang tak kalah menarik dengan kesenian dan budaya modern; salah satunya dengan memperkenalkan ratusan tokoh-tokoh dunia perwayangan, masing-masing dengan ciri fisik, watak dan kesaktian yang berbeda.
Menurut Iskandar, wayang uwuh telah membuat dirinya diakui sebagai seorang seniman terkemuka. Seiring upayanya mengubah sampah menjadi wayang, dia pun mendapatkan banyak undangan untuk memamerkan karya seninya dan mengadakan lokakarya di luar negeri, mulai dari Thailand sampai Italia. Ia juga rajin memberikan pelatihan untuk anak-anak dan seniman muda, di mana mereka turut belajar teknik-teknik mengubah sampah menjadi wayang dari sang pelukis ulung.
Seniman wayang uwuh, Iskandar Hardjodimuljo menggantungkan paket makanan gratis untuk yang membutuhkan di dekat pemukimannya jalan Cawang Baru Utara, Jakarta Timur, Sabtu (18/4/2020). Paket bahan makanan yang diberi nama " Wayang Bersedekah " tersebut merupakan inisiatif untuk menyisihkan hasil penjualan wayang uwuh (wayang yang terbuat dari sampah plastik dan kardus bekas) demi membantu warga yang kesulitan akibat dampak pandemi covid-19.
Wayang pengantar pesan kehidupan,
Iskandar Hardjodimuljo dari wayang sampah ke seniman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar