NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 04/02/2018
Proper adalah penilaian program peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang memerlukan indikator yang terukur sebagaimana yang telah ditetaapkan. Penilaian Perusahaan pertambangan di lakukan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara dan Kantor Dinas Lingkuungan Hidup Kabupaten Nunukan yang terdiri dari Pak Ir. Edy Suharto ketua, Obet, Fitriani, Rahman, dan dari Nunukan Ir. Bakri dan M Irfan Ahmad. MS.
Hal inilah yang diterapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dengan tujuan meningkatkan peran perusahaan dalam melakukan pengelolaan lingkungan sekaligus menimbulkan efek stimulan dalam pemenuhan peraturan lingkungan dan nilai tambah terhadap pemeliharaan sumber daya alam, konservasi energi, dan pengembangan masyarakat.
Tanah atau bebatuan yang mengandung Emas dan telah dihaancurkan dikumpulkan dalam satu deret undukan yang telah dicampur dengan kapur kemudian dipasangin pipa air dengan jarak tertentu, air yang berasal dari tendon terlebih dahulu di campur Cianida kadar, air ini akan keluar secara rutin dengan memancar di atas dan membasahi gundukan tersebut untuk meluluhkan Biji besi yang tercampur. Air yang membasahi Gundukan tanah kemudian menggunakan pipa dialirkan ke Bak penampungan dan ditambahi Kapur agar emas membentuk endapan dgn unsur lain dan air lainnya disalurkan ke bak penampungan untuk digunakan penyiraman Gundukan tadi.
Kemudian endapan tadi di berikan zat yang mampu menyerap partkel emas dan memisahkan dari unsur lain. Cairan lain dibuang dengan ke waste Pond dan Biji Emas diproses selanjutnya menjadi lempengan emas yang akan di ekspor melalui Jawa. Akhir dari proses tersebut semua air yang terpakai akan ditampung di Waste Pond terakhir setelah diberika perlakuan yang terukur dan kwalitas air cukup baru dilepaskan ke perairan umum dengan aman.
Dipersekitaran kawasan tambang masih di kitari hutan-hutan yang terkesan sudah dirambah artinya hanya ada pohon kecil berdiameter 40 Cm dan tanaman dasar hutan atau perdu-perdu hutan utamanya di sebelah Selatan, barat dan sedikit Timur sementara sebelah utara ditumbuhi hutan bakau dan bakau yang tipis. Untuk daerah Timur dan utara masih ditemukan Satwa Burung bangau, burung enggang, Monyet, Biawak, Buaya, pelanduk, babi dsbnya sementara di Barat ditemukan selain itu ada Burung Enggang, Burung Wow, Burung Murai, Pelanduk, Rusa, Trenggiling dll, semua itu diketahui dari pengamatan sekilas tim Proper, imformasi penduduk sekitar dan informasi perusahaan dengan gambar-gambar dokumentasi mereka.
Hal sangat mengembirakan bahwa di lokasi ini masih ditemukan Pelanduk naduh yang berwarna kekuningan-putih yang khas Kalimantan utara, Kalimantan Timur dan Sabah Malaysia, Enggang masih ditemukan serta pihak perusahaan masih membudidayakan tanaman Kantung semar di perkebunan sekitar perusahaan.
Pelanduk Napuh, Tragulus napuh, sejenis mamalia kecil tergolong ungulate berteracak genap suku Trugulidae Pelanduk napuh (Tragulus napuh) Panjang 430-530 mm, tinggi 70 mm dan beraat 4-6 kg. Termasuk ke dalam suku Tragulidae. Klasifikasi ilmiah : Kingdom : Animalia, Filum : Chordata, Kelas : Mammalia, Ordo : Artiodactyla, Famili : Tragulidae, Genus : Tragulus, Spesies : T. napu dan Nama binomial : Tragulus napu Cuvier, 1822.
byBambanGBiunG, 04/02/2018
Kinerja
Perusahaan Pertambangan Emas PT SAGO PRIMA PRATAMA yang beralokasi produksi di
Sungai Seruyung Sebuku Kabupaten Nunukan Prov. Kalimantan Utara terbilang cukup
baik, semua itu dapat terukur dari poses penangan Limbah Cair, B3, Recoveri
lahan, Proses pengolahan biji emas, Keadaan pertambangan dan keadaan pemukiman
yang ada. Semua hal tersebut tentunya
terukur dalam sistem penilaian kerangka kerja Lingkungan hidup yang sesuai dan
berlaku, sebagai mana diketahui bahwa tahun lalu 2017-2018 PT Sago Prima Pratama mendapat sertifikat
Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Pak Arissandi selaku penanggung jawab operational perusahan tersebut di Seruyung mengatakan, “ Kami selalu memperhatikan dengan serius masalah Lingkungan Hidup karena kami tahu bahwa hal itu sangat terkait dengan kemajuan dan kinerja perusahaan kami “, dalam rapat pertemuan dengan tim Proper Prov. Kaltara. Hasil kerja tersebut membuat kami mendapatkan Cerifikat biru tahun lalu dan ini sebagai jaminan bahwa perusahaan ini telah dikelola dengan baik tambah Arissandi.
Pak Arissandi selaku penanggung jawab operational perusahan tersebut di Seruyung mengatakan, “ Kami selalu memperhatikan dengan serius masalah Lingkungan Hidup karena kami tahu bahwa hal itu sangat terkait dengan kemajuan dan kinerja perusahaan kami “, dalam rapat pertemuan dengan tim Proper Prov. Kaltara. Hasil kerja tersebut membuat kami mendapatkan Cerifikat biru tahun lalu dan ini sebagai jaminan bahwa perusahaan ini telah dikelola dengan baik tambah Arissandi.
Proper adalah penilaian program peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang memerlukan indikator yang terukur sebagaimana yang telah ditetaapkan. Penilaian Perusahaan pertambangan di lakukan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Utara dan Kantor Dinas Lingkuungan Hidup Kabupaten Nunukan yang terdiri dari Pak Ir. Edy Suharto ketua, Obet, Fitriani, Rahman, dan dari Nunukan Ir. Bakri dan M Irfan Ahmad. MS.
Hal inilah yang diterapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dengan tujuan meningkatkan peran perusahaan dalam melakukan pengelolaan lingkungan sekaligus menimbulkan efek stimulan dalam pemenuhan peraturan lingkungan dan nilai tambah terhadap pemeliharaan sumber daya alam, konservasi energi, dan pengembangan masyarakat.
Tanah atau bebatuan yang mengandung Emas dan telah dihaancurkan dikumpulkan dalam satu deret undukan yang telah dicampur dengan kapur kemudian dipasangin pipa air dengan jarak tertentu, air yang berasal dari tendon terlebih dahulu di campur Cianida kadar, air ini akan keluar secara rutin dengan memancar di atas dan membasahi gundukan tersebut untuk meluluhkan Biji besi yang tercampur. Air yang membasahi Gundukan tanah kemudian menggunakan pipa dialirkan ke Bak penampungan dan ditambahi Kapur agar emas membentuk endapan dgn unsur lain dan air lainnya disalurkan ke bak penampungan untuk digunakan penyiraman Gundukan tadi.
Kemudian endapan tadi di berikan zat yang mampu menyerap partkel emas dan memisahkan dari unsur lain. Cairan lain dibuang dengan ke waste Pond dan Biji Emas diproses selanjutnya menjadi lempengan emas yang akan di ekspor melalui Jawa. Akhir dari proses tersebut semua air yang terpakai akan ditampung di Waste Pond terakhir setelah diberika perlakuan yang terukur dan kwalitas air cukup baru dilepaskan ke perairan umum dengan aman.
Dipersekitaran kawasan tambang masih di kitari hutan-hutan yang terkesan sudah dirambah artinya hanya ada pohon kecil berdiameter 40 Cm dan tanaman dasar hutan atau perdu-perdu hutan utamanya di sebelah Selatan, barat dan sedikit Timur sementara sebelah utara ditumbuhi hutan bakau dan bakau yang tipis. Untuk daerah Timur dan utara masih ditemukan Satwa Burung bangau, burung enggang, Monyet, Biawak, Buaya, pelanduk, babi dsbnya sementara di Barat ditemukan selain itu ada Burung Enggang, Burung Wow, Burung Murai, Pelanduk, Rusa, Trenggiling dll, semua itu diketahui dari pengamatan sekilas tim Proper, imformasi penduduk sekitar dan informasi perusahaan dengan gambar-gambar dokumentasi mereka.
Hal sangat mengembirakan bahwa di lokasi ini masih ditemukan Pelanduk naduh yang berwarna kekuningan-putih yang khas Kalimantan utara, Kalimantan Timur dan Sabah Malaysia, Enggang masih ditemukan serta pihak perusahaan masih membudidayakan tanaman Kantung semar di perkebunan sekitar perusahaan.
Pelanduk Napuh, Tragulus napuh, sejenis mamalia kecil tergolong ungulate berteracak genap suku Trugulidae Pelanduk napuh (Tragulus napuh) Panjang 430-530 mm, tinggi 70 mm dan beraat 4-6 kg. Termasuk ke dalam suku Tragulidae. Klasifikasi ilmiah : Kingdom : Animalia, Filum : Chordata, Kelas : Mammalia, Ordo : Artiodactyla, Famili : Tragulidae, Genus : Tragulus, Spesies : T. napu dan Nama binomial : Tragulus napu Cuvier, 1822.
Kantong
semar (Genus Nepenthes, bahasa Inggris: Tropical pitcher plant), yang
termasuk dalam familia monotipik, terdiri dari 130 spesies dan belum termasuk
hibrida alami maupun buatan. Genus ini merupakan tumbuhan karnivora di kawasan
tropis. Tumbuhan ini dapat
mencapai tinggi 15–20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada
beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat
termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk
memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.
Klasifikasi ilmiah : Kingdom: Plantae, Divisi : Magnoliophyta, Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Caryophyllales, Famili : Nepenthaceae Dumort. (1829), Genus : Nepenthes L. (1753), Spesies : Nepenthes edwarsiana sp. Lour. (1790).
Kementerian Lingkungan Hidup telah melaksanakan program lingkungan yang diberi nama PROPER atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. PROPER didesain untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melalui instrumen insentif dan disinsentif.
Insentif dalam bentuk penyebarluasan kepada publik tentang reputasi atau citra baik bagi perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang baik. Ini ditandai dengan label Biru, Hijau dan Emas. Disinsentif dalam bentuk penyebar luasan reputasi atau citra buruk bagi perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang tidak baik. Ini ditandai dengan label Merah dan Hitam.
Klasifikasi ilmiah : Kingdom: Plantae, Divisi : Magnoliophyta, Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Caryophyllales, Famili : Nepenthaceae Dumort. (1829), Genus : Nepenthes L. (1753), Spesies : Nepenthes edwarsiana sp. Lour. (1790).
Kementerian Lingkungan Hidup telah melaksanakan program lingkungan yang diberi nama PROPER atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. PROPER didesain untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melalui instrumen insentif dan disinsentif.
Insentif dalam bentuk penyebarluasan kepada publik tentang reputasi atau citra baik bagi perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang baik. Ini ditandai dengan label Biru, Hijau dan Emas. Disinsentif dalam bentuk penyebar luasan reputasi atau citra buruk bagi perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang tidak baik. Ini ditandai dengan label Merah dan Hitam.
Burung
Enggang mengitar pohon,
Lingkungan
terjaga keanekaragaman satwa terjamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar