NusanTaRa.Com
byMcDonalDBiuG, 01/10/2018
Torang Manado anak Laut dom,
Aldi di Rakit Rompongnya hanyut ke Guam.
byMcDonalDBiuG, 01/10/2018
Berada
ditengah lautan selama 49 hari dalam
sebuah pondok terapung yang digunakan nelayan sebagai tempat menjala ikan ditengah lautan, begitulah nasig Aldi Novel Aldilang seorang
nelayan Manado penjaga lampu Rompong Manado yang terhanyut hingga ke perairan
Guam. Aldi
hanyut karena Rompong tempatnya berjaga terbawa oleh arus yang sangat kuat hingga keperairan Guam kemudian ia
diselamatkan sebuah kapal kargo Panama
MV Arpeggio pada 09.45 waktu setempat
yang kemudian mengantarkannya ke Pelabuhan Tokuyama, Yamaguchi Jepang
pada 6 September 2018.
Aldi yang bertugas di Rompong sebuah pondok terapung bagi nelayan untuk menjala ikan di laut lepas pantai, biasanya setiap seminggu sekali ada kapal yang datang untuk menjaring ikan di Rompongnya sekaligus juga akan membawakan keperluan makanan untuknya Selama disana. " Aldi dibawakan beras sekitar 3kg, bumbu-bumbu, air tiga drum ", Ujar SiDin Fajar Firdaus, Diplomat KJRI Osaka, Senin (24/9). Selain itu Aldi dalam tugasnya dibekali bahan bakar seperti gas tabung tiga buah dan empat tabung bensin isi 20 liter untuk menyalakan generator.
Karena ada gerakan arus laut yang kuat secara tiba-tiba Aldi dengan kaget menyadari kalau Rompongnya telah terbawa arus tersebut jauh dari tempat semula. Aldi menjadi lebih kaget lagi ketika menyadari bahwa perbekalannya sudah menipis hanya untuk beberapa hari kedepan, karena menurut jadwal dua hari lagi baru ada kapal yang datang mengambil ikan membawa perbekalan Aldi dan perbekalan yang tersisa sudah habis setelah lebih seminggu hanyut.
Menurut Aldi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terlebih setelah pangan perbekalannya habis, ia memancing ikan untuk dijadikan santapannya serta memasak makanannya dengan menggunakan kayu-kayu dari pagar rompong dan untuk menghilankan dahaganya terkadang ia meminum air dari perasan pakaiannya yang telah direndam ke laut.
Aldi yang bertugas di Rompong sebuah pondok terapung bagi nelayan untuk menjala ikan di laut lepas pantai, biasanya setiap seminggu sekali ada kapal yang datang untuk menjaring ikan di Rompongnya sekaligus juga akan membawakan keperluan makanan untuknya Selama disana. " Aldi dibawakan beras sekitar 3kg, bumbu-bumbu, air tiga drum ", Ujar SiDin Fajar Firdaus, Diplomat KJRI Osaka, Senin (24/9). Selain itu Aldi dalam tugasnya dibekali bahan bakar seperti gas tabung tiga buah dan empat tabung bensin isi 20 liter untuk menyalakan generator.
Karena ada gerakan arus laut yang kuat secara tiba-tiba Aldi dengan kaget menyadari kalau Rompongnya telah terbawa arus tersebut jauh dari tempat semula. Aldi menjadi lebih kaget lagi ketika menyadari bahwa perbekalannya sudah menipis hanya untuk beberapa hari kedepan, karena menurut jadwal dua hari lagi baru ada kapal yang datang mengambil ikan membawa perbekalan Aldi dan perbekalan yang tersisa sudah habis setelah lebih seminggu hanyut.
Menurut Aldi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terlebih setelah pangan perbekalannya habis, ia memancing ikan untuk dijadikan santapannya serta memasak makanannya dengan menggunakan kayu-kayu dari pagar rompong dan untuk menghilankan dahaganya terkadang ia meminum air dari perasan pakaiannya yang telah direndam ke laut.
Ketika terombang-ambing di lautan
tersebut terkadang timbul rasa takut di
hati Adldi mana kala menatap laut yang luas dan tak nampak daratan seakan ia tak akan pernah menyentuh daratan
lagi, atau berada ditengah badai ombak
yang besar melebihi ditempat asal Rompongnya.
Aldi berkali-kali mencoba meminta pertolongan
dengan memakai radio panggil yang menggunakan baterai aki meski tak mendapat
jawaban mungkin tak terdengar pengguna radio lain atau memang tak digubris sama
sekali, dia akan mengisi
ulang baterai tersebut bila terasa lemah dengan cara menjemurnya dimatahari.
Ternyata usahanya tidak sia-sia doang ketika sebuah kapal Panama MV Arpeggio melintas disekitar tempaatnya terdampar yaitu perairan Guam ia diselamatkannya, sebagaimana laporan The Guardian, lalu Aldi dibawa ke Jepang. Pada 6 September Aldi diserahterimakan kepada pejabat KJRI Osaka di Tokuyama dan pada 8 September didampingi pejabat KJRI Osaka Aldi telah dipulangkan ke kampung halamannya di Manado.
Kronologi seksi hanyutnya Aldi Novel Aldilang ke perairan Guam :
Ternyata usahanya tidak sia-sia doang ketika sebuah kapal Panama MV Arpeggio melintas disekitar tempaatnya terdampar yaitu perairan Guam ia diselamatkannya, sebagaimana laporan The Guardian, lalu Aldi dibawa ke Jepang. Pada 6 September Aldi diserahterimakan kepada pejabat KJRI Osaka di Tokuyama dan pada 8 September didampingi pejabat KJRI Osaka Aldi telah dipulangkan ke kampung halamannya di Manado.
Kronologi seksi hanyutnya Aldi Novel Aldilang ke perairan Guam :
- 14 Juli 2018
Aldi terhanyut bersama Rakit Rompongnya di laut ke perairan Guam karena disebabkan arus yang datang tiba-tiba deras. Rompong Aldi terletak sekitar 125
km dari pesisir utara Manado, Sulawesi Utara.
- 31 Agustus 2018
Berkat Kapal Panama MV Arpeggio Aldi dapat selamatkan pada 09.45 waktu setempat. Lalu, Aldi dibawa merapat ke
Pelabuhan Tokuyama, Yamaguchi Jepang pada 6 September 2018.
- 8 September 2018
Kemudian KJRI Osaka memfasilitasi kepulangan
Aldi ke tanah air menggunakan GA 0889. Aldi tiba di Manado (daerah asal) pada
tanggal 9 September 2018 pukul 10.20 WITA.
Torang Manado anak Laut dom,
Aldi di Rakit Rompongnya hanyut ke Guam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar