NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 9/7/2018.
Suhu dingin di Dataran Dieng,
Bun Upas, Salju yang terbentuk dari udara dingin dan kering.
byBambanGBiunG, 9/7/2018.
Menemukan
fenomena Salju di Indonesia suatu
keanehan kecuali di Puncak Jaya Wijaya Papua dengan ketinggian 5.100 m dpl yang
sudah menjadi khasnya. Namun bagi warga
dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah Kamis (5/7/2018) pagi merasa
kaget dengan fenomena salju yang mendadak menyelimuti pekarangan dan
kebun mereka, sehingga sejauh mata
memandang terdapat hamparan berwarna
putih dengan udara dingin yang diperkirakan mencapai minus 5 derajat celsius.
" Kalau orang sini bilangnya Bun Upas atau
embun yang membeku terhampar tipis dilahan tanah atau menempel ditanaman berupa kristal-kristal es halus. Jadi, sejauh mata
memandang itu ya berwarna putih, embun-embun yang berubah menjadi es menutupi
seluruh tanaman dan daun pepohonan
", Ujar SiDin Imron Rosyadi, warga lereng Pegunungan Dieng, Jumat
(6/7/2018). Menurutnya, sebenarnya
warga disini tidak terlalu asing dengan peristiwa Bun Upas, sebab
kejadian tersebut biasa terjadi
terutama saat memasuki musim kemarau, namun kali ini kedatang
salju sangat dadakan lebih cepat
dari tahun-tahun sebelumnya.
Dulu
biasanya Bun Upas
baru terjadi sekitar bulan
Agustus, tapi kok sekarang maju
menjadi awal Juli, masyarakat Kab. Banjarnegara juga belum tahu kenapa kejadian ini datangnya lebih cepat, aktivitas warga yang umumnya berpropesi sebagai Petani masih
berjalan normal turun berladang untuk memeriksa tanaman kentang yang diselimuti
embun es. " Ya kita tetap berangkat ke ladang. Biasanya
es ini munculnya sejak dini hari dan baru mencair ketika matahari terbit.
Sekira pukul 06.30 WIB, itu tanaman masih tertutup es, makanya warga kalau ke
ladang ya memeriksa kentang ",
Tegas seorang petani di Banjarnegara.
Sutopo Purwo
Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), turut mengabarkan fenomena alam tersebut dalam akun media sosial pribadinya, Sutopo
mengungkapkan bahwa embun es menutup permukaan tanah dan pertanian di
Pegunungan Dieng. " Embun es menutup permukaan tanah dan lahan
pertanian di Pegunungan Dieng. Fenomena dinginnya cuaca saat ini adalah normal
saat kemarau. Cuaca cerah siang hari menyebabkan potensi terjadinya hujan
menjadi minim. Angin dominan dari Australia bersifat kering ",
tulis Sutopo.
Tidak hanya
di Pegunungan Dieng terjadi sushu dingin sebagaimana terlihat foto-foto Bun
Upas, cuaca dingin juga terasa di daerah
Temanggung, Jawa Tengah dan Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/7/2018). Rifqi Choiril, warga Tanurejo, Bansari,
Temanggung, Jawa Tengah, mengatakan, cuaca di daerahnya beberapa hari terakhir
lebih dingin dibandingkan biasanya.
" Biasanya kabut sampai setengah
6 pagi, sekarang sampai jam 7-8 pagi masih kabut. Kalau malam terasa dingin
sekali. Beberapa hari terakhir lebih dingin dibanding biasanya. Mulai ada
angina ", Ujar SiDin Rifqi.
Sutopo
menuliskan, menurut BMKG, cuaca dingin yang melanda Indonesia bukan disebabkan
fenomena aphelion tapi Cuaca dingin ini
lebih doniman karena tidak adanya awan di atmosfer. Ia menambahkan, angin dari Australia yang
dingin dan kering ke Asia melalui Indonesia, sehingga cuaca dingin melanda Indonesia
yang dipagi hari mampu mengkristaalkan/memadatkan uap air atau embun dipermukaan menjadi titik es atau salju. "
Menurut BMKG, cuaca dingin saat bukan disebabkan fenomena aphelion.
Cuaca dingin saat ini lebih dominan karena tidak adanya awan di atmosfer. Angin
dari Australia yang dingin dan kering ke Asia melalui Indonesia sehingga cuaca
menjadi dingin di Indonesia. Jadi bukan Aphelion (Jarak terjauh bumi dalam
orbaitnya mengelilingi matahari, berdampak suhu lebih rendah) ", Ujar SiDin Sutopo.
Kepala BMKG
Kab. Banjarnegara Hary Tirto Djatmiko mengatakan Dieng itu bukan salju, sekali lagi bukan
salju. Dieng itu dataran tinggi. Otomatis suhunya lebih dingin sehingga, "
Begitu ada aliran masa udara yang dingin kuat dari Australia, embunnya,
udara dinginnya lebih rendah lagi. Dan diindikasikan embunnya menjadi beku,
jadi bukan es ", Tegas SiDin Hary. Selain di Dataran Tinggi Dieng negara berikut ini juga pernaah menghebohkan
dunia karena kemunculan bulir putih
tersebut :
1. Gurun Sahara
Salju
dilaporkan turun hingga ketebalan 16 inci (40 cm) di kawasan Gurun Sahara
setelah sebuah anomali musim dingin terjadi di sana, sebagaimana termuat
di laman Daily Mail, Selasa 9 Januari
2018, ini merupakan kali ketiga dalam 37 tahun terakhir wilayah Kota Ain Sefra
di Aljazair mengalami hujan salju di atas pasir gurun.
Suhu gurun
yang lebih dingin sebagai Anomali suhu yang muncul secara tiba-tiba di bulan Januari Minggu pagi 7/1/2018 mengendap cukup tebal Embun Beku atau salju di
gundukan pasirnya. Sementara di pusat kota, salju tampak terlihat hanya
setinggi 1 hingga 2 inci, dan seketika mencari kurang dari 24 jam. "
Kami di sini sangat terkejut melihat salju di pagi hari, dan itu
bertahan hingga sepanjang hari hingga mulai meleleh pada pukul lima sore ", Ujar SiDin Bouchetata seorang
fotographer frofesional yang berada disana kala itu..
2. Salju di Arab Saudi
Memikirkan
negeri Arab Saudi yang panas, penuh
gurun, dan berada dekat khatulistiwa akan
turun salju adalah hal yang mustahil.
Tapi sebuah media Sosial membuat geger dunia karena memuat gambar temuan
SALJU yang turun di Arab Saudi bagian
utara pada Sabtu, 27 Januari 2018.
Salju itu dikhabarkan juga turun di daerah di Lebanon. Salju yang turun di wilayah itupun
dilaporkan menyebabkan tragedi bagi pengungsi Suriah yang berusaha menyeberang
ke Lebanon.
Suhu dingin di Dataran Dieng,
Bun Upas, Salju yang terbentuk dari udara dingin dan kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar