NusanTaRa.Com
byMcDonalDBakuI,30/9/2017
byMcDonalDBakuI,30/9/2017
Universitas
Gadjah Mada (UGM) sebagai satu lembaga pendidikan dan Riset yang menggelar
pemberian penghargaan diantaranya bagi peningkatan kinerja keuangan Negara dan
daerah, telah memberikan dua penghargaan
kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta menyabet peringkat terbaik pertama dalam Indeks
Kondisi Keuangan Daerah dan Indeks Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pemberian penghargaan ini diberikan berdasarkan riset dari Program Studi
Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM.
Bersamaan
dengan itu 81 Pemeritah Daerah (Pemda) juga mendapat penghargaan indeks
transparansi dan kondisi keuangan daerah terbaik dari Universitas Gadjah Mada.
Pemberian penghargaan tersebut meliputi 28 pemda yang mendapat penghargaan
indeks transparansi keuangan daerah terbaik serta 53 pemda yang mendapat
penghargaan indeks kondisi keuangan daerah terbaik. Beberapa kepala daerah yang hadir menerima
penghargaan tersebut, diantanya Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany,
dan Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, yang mendapat
penghargaan untuk kategori indeks kondisi keuangan daerah terbaik dan Walikota
Jayapura, Benhur Tomi Mano, yang mendapat penghargaan pengelolaan transparansi
keuangan daerah terbaik.
Prof.
Dr. Abdul Halim MBa Fakar Akuntansi FEB UGM mengatakan
pengelolaan keuangan daerah sudah saatnya
mengutamakan prinsip transpransi, akuntabel dan sehat. Namun, kenyataannya
APBD yang dianggarkan defisit tapi pada kenyataannya selalu surplus. “ Akibatnya SiLPA (Sisa lebih Pembiayaan
Anggaran) menjadi masalah nasional ”,
Ujar. Kepala SKPD beserta anggota
legislataif lebih memahami secara mendalam terkait pembiayaan pemnbangunan
daerah serta mampu menerapkan teknologi informasi untuk penggunaan teknologi
e-government system, e-planning dan e-budgeting agar pengelolaan keuangan lebih
transparan dan untuk mencapai pengelolaan keuangan yang
dapat menyejahterakan masyarakat, semua prosedur dan aturan yang berlaku harus
berjalan dan sesuai dengan kriteria pengelolaan keuangan negara dan daerah.
Kepala Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Michael Rolandi mengatakan,
penghargaan diberikan karena inovasi dalam akuntabilitas, efektivitas dan
efisiensi anggaran. “ Kami publish semua. Nggak ada yang kami
tutupi, mulai dari perencanaan, penganggaran dan alokasi penyerapan ”, Ujar Michael Rolandi, Jumat, 8 September
2017.
Penghargaan
ini diberikan atas keberhasilan Pemprov DKI melakukan berbagai inovasi
pengelolaan keuangan yang transparan, efektif, efisien, dan akuntabel. "
Kami berkomitmen melakukan pembenahan pengelolaan keuangan ", Ujar SiDin Michael, Kamis (8/9). Michael menjelaskan, Indeks Kondisi
Keuangan Daerah dalam penelitian ini meliputi tujuh dimensi, diantaranya
kemandirian keuangan dan fleksibilitas anggaran yang tersaji dalam anggaran
pembangunan DKI selama setahun. Sementara
Indeks Transparansi Keuangan Daerah meliputi empat dimensi, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan sampai pertanggungjawaban.
Staf ahli
Kemendagri Hamdani, mengatakan pemahaman
daerah dalam memahami peraturan dan implementasi pengelolaan keuangan masih
sangat rendah. “ Pemahaman peraturan masih rendah dan masih
banyak yang ragu dengan impelementasi peraturannya. Banyak sekali teman daerah berkonsultasi
terkait regulasi yang ada ”, Ujar SiDin
Hamdani. Penghargaan tersebut diberikan
oleh Rektor UGM Panut Mulyono dan Staf Ahli Kementerian Dalam Negeri di Graha
Sabha Pramana (GSP) UGM, Yogyakarta, pada Kamis, 7 September 2017. Pemberian
penghargaan ini bersamaan dengan Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM
ke-62 dan Dies Natalis Magister Akuntansi ke-15.
Michael
menyatakan, masih seputar latar pemberian penghargaan, semua proses
penganggaran dapat dilihat masyarakat melalui website pemerintah provinsi.
Selain itu, DKI Jakarta juga memiliki pelbagai sistem informasi berbasis
teknologi dalam proses penganggaran seperti e-budgeting dan Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD).
Pemerintahan satu pelayan publik,
Transparansi meningkatkan kepercayaan Publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar