NusanTaRa.Com
byAsnISamandaK, 8/9/2017
Orang Sangir pelaut sejati menuju Utara,
Gensen Kota penghasil Ikan Tuna terbesar di Filipina.
byAsnISamandaK, 8/9/2017
Ketika
kebijakan CowBoy Ibu Susi Pudjiastuti di Kementeri Kelautan dan Perikanan
penenggelaman kapal Illegal Fishing dan kebijakan tentang penangkapan lainnya, sejak
awal tentu saja secara keseluruhan berdampak positip bagi dunia perikanan
Tanah air namun kebijakan tersebut juga berpengaruh bagi dunia perikanan Negara tetangga seperti di Gensen
pusat kota General Santos City Flipina Selatan. Dengan Julukan Kota " IKAN TUNA " dan pelabuhan
perikanan di Filipina kebijakan Ibu Susi memberi dampak penurunan produksi perikanan, Produksi Tuna tahun 2014 = 140,245 metrik ton dan 2015 = 80.794 metrik ton dengan Nilai Produksi Ekspor Tuna 2014 = 90,7 juta US$, 2015 = 36,6 juta US$ dan 2016 = 23,7 juta US$.
Data perikanan di Gensen menunjukkan sejak tahun 2008 hingga 2014, hampir 89 persen
dari total 1.012.488 metrik ton ikan di Gensan adalah jenis ikan tuna, Produksi Tuna tahun 2014 sebagai tahun keemasan dengan produksi mencapai 101.480 metrik ton
sebagai rekor tertinggi selama 12 tahun terakhir. Dari poduksi Ikan Tuna di Gensen 47 persennya merupakan tuna beku
serta 70 persen produksinya
dari kapal asing. Kekalutan di Gensan berawal ketika Susi meneken
kebijakan larangan transhipment (alih muatan) di tengah laut dalam Peraturan
Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan Nomor 57/2014, yang berlaku 12 November
dan Penenggelaman Kapal penangkap ikan Illegal termasuk beberapa kapal
Perikanan yang berbendera Filipina.
Data statistic
milik otoritas lembaga Budidaya Perikanan Filipina PFDA mencatat penurunan
tajam ikan tuna di Gensan periode
2014-2015, ikan cakalang anjlok 76 persen dari 50,417
metrik ton = 2014 menjadi 28,658 metrik
ton = 2015 dan begitu juga untuk ikan tuna sirip kuning pasar
domestik turun -43 persen dari 8.289 metrik ton = 2014 menjadi 5.794 metrik ton = 2015 bahkan dari Februari hingga Maret 2015 ikan tuna sirip kuning kelas A tidak masuk
dalam 10 ikan yang diperjualbelikan di Pelabuhan Ikan Gensan.
Sebagai kota
sentra tuna, industri pengolahan tuna di Gensan amat tumbuh pesat. Ada delapan
perusahaan besar yang beroperasi di Gensan: Amadeo Fishing, Atlantis Fishing
Industries, Citra Mina Group of Companies, Frabelle Fishing Corporation,
General Tuna Canning Corporation, Philbest Canning Corporation, RD Tuna
Ventures Inc, dan San Andres Fishing Industries Inc, dengan perkiraan menyerap
tenaga kerja 200.000 orang. Pekerja
Atlantis Fishing , Marcelo, 24 tahun, merasakan getir perusahaan di Gensen
ketika perusahaannya harus merumahkan lebih dari 1.000 karyawan pada
2015-2016. “ Jika tidak ada ikan, lalu apa yang mesti kami
kerjakan?, ”, Ujar SiDin Marcelo dan lanjutnya, “ Sejak Indonesia memperketat urusan di laut,
nelayan kami tidak ada lagi yang berani melaut. Perusahaan pun tidak berani
nekat karena takut kapal mereka ditenggelamkan
”
Seorang TNI
pemantau perdamaian disana ketika berjalan di
Dermaga General Santos City menemukan nelayan yang menggerutu
padanya, “ Selama di penjara, tentara Indonesia
menyiksanya, mungkin karena itu dia kesal kepada Anda ”, Ujar SiDin Marcos seorang nelayan
Calumpang seraya tertawa. Sampai Juni
2017, setidaknya sudah ada 200-an nelayan Filipina yang ditangkap dan
direpatriasi oleh otoritas Indonesia. Banyak dari mereka ditahan di Ternate,
Maluku, atau Bitung, Sulawesi Utara.
Manajer
Pelabuhan Ikan Gensan, Luisito Romeo M. Correa mengatakan, meski produksi ikan
mereka sempat terpukul, kini semua telah kembali berjalan normal meski tidak
sebesar dulu. Ketika ditanya dari mana
sumber-sumber ikan itu, dan apakah tetap dari Indonesia, Correa menjawab, “ Tentu
saja tidak. Kami sudah mendapatkan tempat eksploitasi baru di laut lepas Davao
Oriental ”. Relatip sekitar tahun 2016 produksi perikanan kembali membaik mendekati
hasil produksi tahun 2014. Untuk Ikan
cakalang Tren positif terjadi tahun
2017 hingga semester pertama, Juni 2017,
tangkapan ikan cakalang dari kapal asing
mencapai 48.569 metrik ton hampir menyamai data tahun2014.
Sebagai
Pusat Tuna atau perikanan di Filipina Selatan yang di kelola di Pelabuhan Ikan General Santos
City di sebelah selatan pusat kota
Gensen yaitu Barangay Tambler di pinggir
jalan Nasional Sarangani-CotaBato selatan, luas pelabuhan mencapai 32
hektar. Untuk menuju ke sana, kita
bisa menumpang becak motor dari pusat kota, cukup membayar 30 peso atau Rp 9
ribu. Pelabuhan ini menghadap ke Teluk Sarangani. Ombaknya relatif tenang
tetapi lautnya agak dalam. Wajar jika banyak kapal dari bermacam ukuran,
termasuk kapal kontainer, bisa berlabuh di dermaga Pelabuhan Gensan. Lokasi Gensan memang strategis. Ia dekat
dengan lokasi yang kaya ikan di Teluk Moro, Laut Sulu, Mindanao, dan Sulawesi.
Filipina saat ini didapuk sebagai produsen terbesar tuna kalengan kedua di Asia
setelah Thailand.
Kemerosotan
Produksi perikanan Pelabuhan di
General Santos City berakibat terjadinya
banyak pengurangan tenaga kerja dari perusahaan perikanan yang beroperasi
disana. Gensen menurut data kedutaan besar Republik Indonesia
ternyata menjadi daerah pemukiman bagi pendatang WNI terbesar yang datang ke
Filipina diperkirakan 22.000 jiwa dan kebanyakan bekerja sebagai nelayan
75 % terutama kapal-kapal perikanan yang
akan beroperasi ke perairan
Indonesia.
Data resmi
Konjen RI Davao menyebutkan ada 15.000-22.000 WNI di Pulau Mindanao. Sebagian
besar tinggal di Provinsi Sarangani, terletak di ujung selatan pulau di sekitar
Kota General Santos, Cotabato, dan Pulau Balud. Kampung Quilantang di Gensan sering disebut
kampung Indonesia ada sekitar 700 kepala
keluarga bermukim di sana nenek moyang
mereka berasal dari Talaud dan Sangir. Josapath Layang, Ketua Diaspora Indonesia di
Filipina selatan, menyebut bahwa sebelum kebijakan Susi mengenai ABK, hampir 75
persen WNI di Gensan bekerja sebagai buruh nelayan, “ Hidup
mereka cukup lumayan jika dibandingkan dengan penduduk lokal Filipina di
sini. Tapi setelah peraturan Susi
dibuat, semuanya jadi kacau ”, Ujar SiDin Josapath Layang.
Orang Sangir pelaut sejati menuju Utara,
Gensen Kota penghasil Ikan Tuna terbesar di Filipina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar