Senin, 26 September 2016

KERATUNG, JENIS BUAH DURIAN YANG LEBIH LEZAT

NusanTaRa.Com     

Buah Keratung dari Kalimantan Utara

Bentuk buah bundar  berdiameter rata-rata 13 Cm, kulit berduri agak panjang sekitar 3 Cm, warna Hijau, rasanya sedap dan beraroma harum sekilas pastilah kita mengenalinya sebagai durian  (Durio  zibethinus),  sebenarnya tak salah tapi belum tepat !!.   Sebagaimana di ketahui bahwa Durian di muka bumi ini diperkirakan memiliki 55 spesies sedang di Indonesia sekitar 28 spesies, maka yang saya maksud ini adalah Durian yang banyak ditemukan di Hutan Kalimantan sehingga disebut   Durian Hutan nama populernya Keratung atau dalam bahasa Dayak Tidung di Kalimantan Utara “ Yu’tungon “ dengan spesipikasi buah yang lebih khas adalah rasa dan aromanya yang lebih sempurna.                                                                                          

Keratung termasuk salah satu spesies Durian yang banyak ditemukan di Kalimantan mulai dari daerah pesisir hingga pedalaman 140 km, terutama sekitar lembah,  siring sungai hingga ketinggian 500 m dpl.   Kalau di Kalimantan Utara hampir tersebar di semua daerah kecuali pedalaman tengah, meski beberapa daerah sudah berkurang karena lahannya tergerus oleh konversi  lahan seperti P Nunukan.    Pak Untung Stap Desa Binusan mengatakan, “  Dulu di Hutan-hutan Pulau Nunukan ini banyak tumbuh pohon Yu’tungon (Keratung) tapi dengan semakin banyaknya pembangunan, yang kutahu sekarang tersisa sekitar 6 pohon itupun hanya di Desa Binusan “.
Secara khusus buah Keratung memiliki perbedaan dengan buah Durian.  Keratung dengan nama latinnya Durio  oxleyanus Griff.   Memiliki ukuran relatip lebih kecil dengan rata-rata diameter sekitar 13 Cm,  duri kulit lebih panjang sekitar 4 Cm, Aroma harumnya kuat lebih halus dan sedap,  Rasanya lebih gurih (manis legit) dan tekstur  isi  lebih  kasar.  Kalau buah durian mempunyai rongga buah sekitar 4-5 rongga dan setiap rongga berisi 2-5 biji,  maka Keratung hanya mempunyai 3-4 rongga dengan setiap rongga hanya berisi 1 biji buah dengan isi buah warna kerem dan biji warna coklat layaknya durian.

Pohon Keratung memiliki habitat hidup di hutan primer tersebar dari Semenanjung Malaysia, Thailand, Sumatera dan Kalimantan (Kebler & Sidiyasa, 1994),  khususnya di daerah dataran rendah, siring sungai dengan kadar air yang cukup.   Pohonnya  berkayu tinggi (9 m) dan bercabang dengan daun lonjong  sebagai mana pohon durian biasa, buah banyak keluar bergantungan dari cabang – cabang pohon dengan jumlah dapat mencapai  100 buah per pohonnya.   Seorang PPL  Kab. Nunukan mengatakan bahwa pohon ini layak dibudidayakan karena memiliki rasa dan aroma yang  enak serta  sangat mudah untuk  dikembangkan.

Buah Keratung berwarna Hijau meski telah masak dengan aroma harum tapi halus beda dengan Durian yang aromanya sangat menusuk.  Jika ingin menemukan buah ini khususnya di P Nunukan dan Tanjung Selor dan sekitarnya anda bisa menemukannya di bulan Agustus – September dengan harga relatip menyenangkan sekitar Rp15.000 -  Rp 25.000 per buah,  buah ini mulai mengeluarkan bunganya sekitar  April dan  menjadi buah siap panen  setelah  5 – 6 bulan kemudian.

  Buah Yu’tungon (keratung) sangat sulit ditemukan di Pulau Nunukan kalaupun ada hanya tersisa hanya   4-5 pohon, tapi kalau masuk lebih kepedalaman seperti  ke  Kecamatan Sebuku, Sembakung, Atulay dan Lumbis  masih banyak karena  diperoleh dari hutan utama  “, ujar penjual  buah di Pasar Liem Hie Jung Nunukan.   Keunikan lain buah Keratung, bila durian dibelah itu mengikuti alur rongga buah tapi buah Keratung di Nunukan bila membukanya harus membelah melintang meski buah ini juga memiliki garis-garis alur rongga pada kulit buahnya, karena cara ini akan lebih  memudahkan dalam menikmati buahnya.        
byDannyAsmoro

Buah Keratung buah Durian,
Kalau berteman hendaklah sehati dan sejiwa  kebaikan.

1 komentar:

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...