NusanTaRa.Com
The Center Mosque termasuk bangunan masjid tertua dan bangunan yang cukup terindah di kota HCMC, dengan arsitektur bangunan tradisionil muslim India dilengkapi dengan menara rampingnya yang tinggi menjulang di empat sudut masjid, bangunan utamanya dilengkapi dengan serambi dan halaman yang cukup luas. Masjid dengan kapasitas mencapai 400 jemaah di ruang utamanya dari lantai batu yang adem tapi tak mampu menampung jemaah saat hari besar seperti hari raya, memiliki tempat berwudhu berupa kolam segi empat yang cukup besar.
Selain menjadi tempat Ibadah warga kota dan pendatang, masjid ini juga menjadi salah satu objek wisata yang menarik di Ho Chii Minh City, pengurus masjid mempersilahkan para pengunjung non muslim sekalipun untuk berkunjung tapi dengan mematuhi aturan dan tatakrama yang berlaku di masjid.
byMuhammaDBakkaranG
Putra Karimun merantau ke Ho Chi Minh,
Ho Chi Minh kota muslim dan melayu masa lalu yang megah.
Ho Chi Minh resmikan digunakan dari nama sebelumnya Saigon tahun 1976, sebagai bentuk
penghormatan kepada Ho Chi Minh seorang tokoh
revolusi dan negarawan Vietnam, mantan perdana menteri (1954) dan
juga mantan presiden Vietnam Utara (1954-1969). Sejak Unifikasi Vietnam 2 Juli 1976 (Vietnam Selatan dan Vietnam utara) dengan kekalahan telak Vietnam Selatan dan Amerika Serikat beserta sekutunya, negara ini secara resmi
menjadi Republik Sosialis Vietnam beraliran Komunis. Meski begitu
negara ini masih toleran dengan keberadaan mesjid seperti yang di jumpai di Ho Chi Minh City dan beberapa kota lainnya di sana.
Ho Chi Minh (HCMC) atau Saigon dahulunya ibukota negara Vietnam Selatan, merupakan bekas wilayah kerajaan Islam Champa yang pernah jaya berkuasa di Vietnam sekaligus sebagai Negara Islam pertama di Asia tenggara atau Nusantara. Peninggalan sangat sedikit karena seringnya terjadi peperangan yang banyak mengorbankan kaum Islam dan meluluh lantakkan berbagai peninggalan, The Center Mosque HCMC sendiri baru dibangun tahun 1935 oleh dan untuk warga muslim India selatan yang menetap disana dulu namun sekarang telah terbuka untuk semua Muslim (Indonesia, Malaysia, Arab dll) selain itu di Kota HCMC terdapat 12 mesjid lainnya. Berita terbaru bahwa tahun 2006 Vietnam meresmikan mesjid terbesar di Vietnam di Kota Xuan Loc Provinsi Dong Nai atas bantuan dana dari Kerajaan Arab Saudi.
The Central Mosque Ho Chi Minh City
66 Dong Du Street, Dist 1
Ho Chi Minh City, Vietnam
Tel: +84 8 3824 2903
Nama asli Masjid
ini " Al-Jami’a Al-Muslimin atau Dong Du Mosque ", tapi lebih dikenal sebagai The Central Mosque Ho Chi Minh City yang berdiri dipusat kota Ho Chi Minh Vietnam. Dibangun tahun 1935 oleh para pedagang India selatan yang banyak bermukim disana sebagai pedagang untuk tempat ibadah dan ikatan uhkuwah islamiah. Ketika perang dunia kedua dilanjutkan perang saudara tersebut berkecamuk yang membuat tidak kondusip bagi kegiatan perdagangannya maka banyak diantara mereka keluar dari Vietnam seperti ke USA.
Sekarang Kawasan mesjid di jalan Dong Du termasuk area metro kota tempat berdirinya bangunan tinggi seperti Hotel Sheraton disampingnya. Bangunan The Center Mosque HCMC sekarang adalah hasil rehab dari bangunan sebelumnya yang menghabiskan biaya sebesar 10.5 juta Dong setara US$ 5.700 dolar atau sekitar Rp 560 juta merupakan dana hibah Karajaan Arab Saudi. Dalam kegiatan kesehariannya keseluruhan dana pengurusan mesjid seperti gaji pegawai, biaya listrik, biaya air dsbg ditanggung pengurus mesjid melalui dana donasi masjid yang ada . Pada saat pembangunan mesjid tahun 1935 negara Vietnam masih berada di bawah jajahan Perancis kemudian pada tahun 1970-an di renovasi kembali Vietnam Selatan dibawah kendali Amerika Serikat.
Sekarang Kawasan mesjid di jalan Dong Du termasuk area metro kota tempat berdirinya bangunan tinggi seperti Hotel Sheraton disampingnya. Bangunan The Center Mosque HCMC sekarang adalah hasil rehab dari bangunan sebelumnya yang menghabiskan biaya sebesar 10.5 juta Dong setara US$ 5.700 dolar atau sekitar Rp 560 juta merupakan dana hibah Karajaan Arab Saudi. Dalam kegiatan kesehariannya keseluruhan dana pengurusan mesjid seperti gaji pegawai, biaya listrik, biaya air dsbg ditanggung pengurus mesjid melalui dana donasi masjid yang ada . Pada saat pembangunan mesjid tahun 1935 negara Vietnam masih berada di bawah jajahan Perancis kemudian pada tahun 1970-an di renovasi kembali Vietnam Selatan dibawah kendali Amerika Serikat.
Lokasi masjid yang berada di pusat kota HCMC membuatnya menjadi tujuan utama bagi ummat Islam yang berada di kota untuk melaksanakan ibadah seperti muslim India, Pakistan dan Indonesia, sebagaimana diketahui bahwa kehadiran muslim Indonesia di HCMC sudah ada sejak zaman kejayaan kerajaan Nusantara dahulu dan saat perang dunia kedua yang diibawa pasukan Jepang untuk membangun pasilitas militer. Mesjid ini bagi ummat Islam kota selain menjadi tempat sholat juga sebagai pusat dakwah dan pendidikan seperti saat Hari Lebaran Idhul Adha 1437 H (12 September 2016) tadi dilaksanakan pemotongan Qurban buat sesama muslim di sana.
Disekitar masjid terdapat beberapa rumah makan halal yang dikelola muslim dari Turki, Malaysia dan India, diantaranya juga terdapat rumah makanan yang menyajikan makanan khas Vietnam yang halal. Bagi muslim dari Indonesia dan Malaysia yang datang kesini tentunya tidak terlalu banyak masaalah selain banyaknya warung makanan halal yang tersaji disekitar Masjid, bahasa Melayu disekitar area ini juga cukup familiar bahkan banyak warga Vietnam asli yang mampu berbahasa Melayu dengan lancar meski sedikit unik dan di beberapa warung banyak menu makanan yang tertulis dengan bahasa Melayu. Imam dan Pengurus ini berujar, " Rata-rata muslim Kamboja dan Vietnam bisa berhasa Melayu karena mereka mempelajarinya sebagai persiapan bila melanjutkan pendidikan ke Malaysia dan Indonesia ".
Disekitar masjid terdapat beberapa rumah makan halal yang dikelola muslim dari Turki, Malaysia dan India, diantaranya juga terdapat rumah makanan yang menyajikan makanan khas Vietnam yang halal. Bagi muslim dari Indonesia dan Malaysia yang datang kesini tentunya tidak terlalu banyak masaalah selain banyaknya warung makanan halal yang tersaji disekitar Masjid, bahasa Melayu disekitar area ini juga cukup familiar bahkan banyak warga Vietnam asli yang mampu berbahasa Melayu dengan lancar meski sedikit unik dan di beberapa warung banyak menu makanan yang tertulis dengan bahasa Melayu. Imam dan Pengurus ini berujar, " Rata-rata muslim Kamboja dan Vietnam bisa berhasa Melayu karena mereka mempelajarinya sebagai persiapan bila melanjutkan pendidikan ke Malaysia dan Indonesia ".
The Center Mosque termasuk bangunan masjid tertua dan bangunan yang cukup terindah di kota HCMC, dengan arsitektur bangunan tradisionil muslim India dilengkapi dengan menara rampingnya yang tinggi menjulang di empat sudut masjid, bangunan utamanya dilengkapi dengan serambi dan halaman yang cukup luas. Masjid dengan kapasitas mencapai 400 jemaah di ruang utamanya dari lantai batu yang adem tapi tak mampu menampung jemaah saat hari besar seperti hari raya, memiliki tempat berwudhu berupa kolam segi empat yang cukup besar.
Selain menjadi tempat Ibadah warga kota dan pendatang, masjid ini juga menjadi salah satu objek wisata yang menarik di Ho Chii Minh City, pengurus masjid mempersilahkan para pengunjung non muslim sekalipun untuk berkunjung tapi dengan mematuhi aturan dan tatakrama yang berlaku di masjid.
byMuhammaDBakkaranG
Putra Karimun merantau ke Ho Chi Minh,
Ho Chi Minh kota muslim dan melayu masa lalu yang megah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar