Kamis, 28 November 2024

TITIEK PUSPA SALAH SATU ARTIS TANAH AIR YANG POPULER DAN MENJADI IKON BUDAYA TANAH AIR

NusaNTaRa.Com         

byMapiroHBorrA,      K   a   m   i   s,    2   8     N   o   v   e   m   b   e   r     2   0   2   4       

Titiek Puspa dan Presiden Joko Widodo di Hari Musik Indonesia  2017
Titiek Puspa.     Masih ada yang mengenal  penyanyi legendaris Indonesia yang meraih kesuksesan di tahun 1970-an,  Ya !!  dia dikenal  sebagai "Ratu Pop Indonesia",   TITIEK  PUSPA  seorang Penyanyi, Penulis lagu,  dan artis yang telah melahirkan  karya - karya  yang telah menjadi  bagian  dari budaya  populer Indonesia,  tapi juga dia telah menjadi Ikon budaya yang menginspirasi  banyak musisi  pada  generasi  berikutnya.     Mungkin anda masih mengingat lagu - lagu karyanya  seperti  "Bing",  "Kupu - Kupu Malam",  dan  "Aku dan Dia"  yang tetap menjadi favoriet  di berbagai kalangan  saat ini.    

Titiek terlahir  dengan nama  Sudarwati  di Tanjung,  Tabalong   pada  01 November  1937,  dari pasangan  Tugeno Puspowidjojo  dan Siti Mariam  berdarah Jawa.   Keluarganya  kemudian menggantikan namanya  menjadi  Kadarwati  dan akhirnya menjadi Sumarti,  saat kecil ia   ingin menjadi  guru taman  kanak - kanak,  namun  setelah memenangkan beberapa  kompetisi menyanyi,    memutuskan  untuk berkarier menjadi  seorang penghibur penyanyi,  ia  membuat keputusan tersebut ketika ia berusia sekitar 14 tahun, namun orang tuanya menentang akan keputusanya.   

Dalam satu  kesempatan,  Sumarti terpaksa mengikuti lomba  tanpa sepengetahuan orang  tuanya.   Agar tidak ketahuan,  seorang teman menyarankan padanya untu menggunkan nama samaran "Titiek Puspo" diambil dari Titiek yang merupakan nama panggilannya sehari - hari dan Puspo dari nama bapaknya.   Sumarti setuju dan menerjemahkan Puspo menjadi Puspa.  Sejak itulah ia dikenal  dengan Titiek Puspa dan nama ini juga yang dipakai untuk nama orkes pengiringnya  "PUSPA SARI"  yang dipimpinya sendiri dan mengiringnya nyanyi di awal kariernya.

Tampilan kariernya bernyanyi di mulai di Semarang,  saat itu ia  mengikuti kontes menyanyi  Bintang  Radio.   Tidak hanya sampai dibidang menyanyi saja.   Titiek  juga menunjukkan totalitasnya dalam  menggarap  beberapa operet  yang sempat sangat disukai  para pemirsa TVRI,  seperti operet 'Bawang Merah Bawang Putih', 'Ketupat Lebaran',  'Kartini Manusiawi', dan 'Ronce - ronce'.    Rekaman piring hitam pertaamanya dengan Lebel GEMBIRA,  berisi lagu  'Disudut Bibirmu',  'Esok Malam Kau Kujelang',  dan  duet bersama Tuty Daulay dalam lagu Indada Siririton,  iringan musik Empat Sekawan  Sariman.

Titik Puspa di pertengahan tahu 1960  sempat  menjadi penyanyi tetap di Orkestra Studio Jakarta dan saat  itu  iabanyak mendapat bimbingan dari Iskandar  (pencipta lagu dan Pemimpin Orkes)  dan Zainal Ardi (Suaminya sendiri seorang penyiar Radio Republik Indonesia  Jakarta).   Sebagai penyanyi yang mulai menanjak popularitasnya,  Tiek belum banyak menciptakan lagu dalam albumnya,  lagu - lagunya banyak diciptakan oleh Iskandar,  Mus Mualim,  ada juga by Wadasmara,

Ketika ia mengeluarkan album " Si Hitam " dan " Pita "  (1963)  yang berisi  12  lagu tiap albumnya,  semua lagu - lagunya adalah ciptaanya sendiri  dan menjadi populer,  selain itu juga album  "Doa Ibu"   berisi  12 lagu,  11 lagu  adalah ciptaannya sendiri dengan 1 ciptaan Musmualim .   Dari album  "SiHitam"  album yang semakin mempopulerkan namanya adalah Si Hitam, Tinggalkan, Aku dan Asmara.  Bersam album "Si Hitam" dan  album "Doa Ibu" melahirkan lagu yang melegenda karena berisi  lagu - lagu  seperti  "Minah Gadis Dusun, Pantang Mundur" yang semakin menancapkannya sebagai penyanyi dan pencipta lagu Indonesia yang hebat.  Titiek Puspa meninggalkan Orkes Studio Jakarta  pada 1962 dan nama panggungnya ditetapkan oleh Presiden Soekarno  pada tahun 1950-an.  

Titiek Puspa menikah dengan Zainal Ardi 1957,  seorang karyawan Radio Republik Indonesia  pada tahun 1963 dan mereka memiliki dua anak perempuan.   Selama periode ini Titiek  mulai belajar menulis Lagu, belajar dari Suaminya,  selain menyanyi dan menulis lagu,  Titiek juga berakting  dalam beberapa  film seperti  Kaminem dan Tarmidi,  Inem Pelayan Seksi, dan Apanya Dong.  Titiek kemudian pada tahun 2009  didiagnosa mengidap  Kanker Serviks dan menjalani pengobatan.

Di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura menjalani pengobatan termasuk dua bulan Kemotrapi  dan kala itu ia merlahirkan 61 lagu.   Iapun dinyatakan dinyatakan bebas dari Kanker.   Dia bercakap bahwa " Doa yang ia panjatkan serta trapi di rumah sakit  menjadi faktor keberhasilnnya melawan Kanker.   Titiek Puspa mempunyai kepedulian besar pada dunia anak - anak, dan ini menjadi gagasannya untuk membentuk Group Operet Papiko pada akhir tahun 1990-an ia kembali dikenal saat membawakan lagu Menabung dan Aku Suka Musik barengan Saskia dan Geofany.   

"Dunia Cinta"  sebuah group Vokal yang beranggotakan  10 orang anak - anak dibentuk oleh Titiek Puspa sebagai group terakhir bentukannya  yang beranggotan  dari bebagai Latar Belakang etnis.  

Titiek Puspa  

Titiek Puspa artis Indonesia tahun 1970.an.

Telah tampil dan menyanyi sejak awal TVRI  disiarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KARIER KEPELATIHAN PATRICK KLUIVERT TAK BERKEMBANG SELAMA INI

NusaNTaRa.Com                 byMcDonalDBiunG,      J   u   m   a   t,    2   4      J   a   n   u   a   r   i     2   0   2   5          Pa...