Kamis, 26 Mei 2022

RAJA NEGERI SEMBILAN DARUL KHUSUS DAN BRUNEI DARUS SALAM KETURUNAN RAJA PAGARUYUNG

NusaNTaRa.Com

byBambanGNunukaN,      s  a  b  t  u,     3   0       A  p  r  i  l       2  0  2  2

·

Sultan Hassanal Bolkiah dan Tuanku Muhriz ibni Almarhum Tuanku Munawir Keturunan Raja Minangkabau dari Pagaruyung.   Pada tahun 1390, seorang pengelana Minangkabau yang kemudian berjuluk Raja Bagindo, mendirikan Kesultanan Sulu,  tak banyak riwayat  yang menkisahkan mengenai raja yang satu ini, kecuali para keturunannya yang menjadi pelaut ulung.  Kabarnya mereka sangat ditakuti oleh pedagang-pedagang Eropa yang acap melintasi perairan utara Nusantara.

Mohd. Jamil al-Sufri dalam bukunya  “ Tarsilah Brunei :  The Early History of Brunei up to 1432 AD ” menyebutkan, bahwa dari silsilah raja-raja Brunei Darussalam, diketahui bahwa pendiri kerajaan ini  :  Awang Alak Betatar atau yang bergelar Sultan Muhammad Shah, berasal dari Minangkabau.  Selain itu raja-raja Serawak di Kalimantan Utara, juga banyak yang berasal dari Minangkabau,  ini berdasarkan informasi para bangsawan Serawak, yang ditemui Hamka pada tahun 1960. Kamardi Rais Dt. Panjang Simulie dalam bukunya “Mesin Ketik Tua” juga memberikan berita bahwa ketika James Brook dirajakan di Serawak, yang melantiknya adalah datuk-datuk asal Minangkabau.

Sultan Buyong, anak dari raja Indrapura yang bertahta di Pesisir Selatan, pernah berkuasa di Kesultanan Aceh pada tahun 1586-1596.  Buyong (Buyung ?) naik menjadi raja, berkat pengaruh dan kekuatan para pedagang Minang yang berniaga di Kutaraja. Sebelum itu kakak ipar Buyong, Sultan Sri Alam, juga sempat bertahta di Kesultanan Aceh (1575-1576). Sri Alam berkuasa melalui kudeta berdarah hulubalang Minangkabau, yang disebut-sebut telah berkomplot dalam pembunuhan Sultan Muda.

Untuk menyingkirkan pengaruh Minangkabau dari Kerajaan Aceh, sekaligus membalaskan dendam kematian Sultan Muda, pada tahun 1596 ulama-ulama Aceh melakukan pembunuhan berencana terhadap Buyong.  Dengan terbunuhnya Buyong maka berakhirlah pengaruh Indrapura di tanah rencong.   Kesultanan Indrapura yang beribu kota di Indrapura (selatan Painan), merupakan pecahan dari Kerajaan Pagaruyung.  Pada paruh kedua abad ke-16, kesultanan ini memiliki pengaruh yang cukup luas di pesisir barat Sumatra  dengan  wilayahnya menjangkau daratan Aceh di utara hingga Bengkulu di selatan.

Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah I  atau yang dikenal dengan Raja Kecil adalah salah seorang putra Pagaruyung pendiri Kesultanan Siak Sri Indrapura,  sebelum mendirikan Kesultanan Siak pada tahun 1723, Raja Kecil sempat bertahta di Kesultanan Johor (1717-1722).  Namun kekuasaannya tak bertahan lama, karena aksi kudeta yang dilancarkan Bendahara Abdul Jalil dan pasukan Bugis.

Di masa pemerintahannya, Kesultanan Siak melakukan perluasan teritori hingga ke wilayah Rokan, dan berhasil membangun pertahanan armada laut di Bintan. Pada tahun 1740-1745, Siak menaklukkan beberapa kawasan di Semenanjung Malaysia. Dan 40 tahun kemudian, wilayah kekuasaannya telah meliputi Sumatra Timur, Kedah, hingga Sambas di pantai barat Kalimantan.

Di Semenanjung Malaysia, Raja Melewar yang merupakan utusan Pagaruyung, menjadi raja bagi masyarakat setempat. Pada tahun 1773, konfederasi sembilan nagari di Semenanjung Melayu, membentuk sebuah kerajaan yang diberi nama Negeri Sembilan.  Kerajaan ini terbentuk pasca derasnya arus migrasi Minangkabau ke wilayah tersebut. Seperti halnya masyarakat di Sumatra Barat, rakyat Negeri Sembilan juga menggunakan hukum waris matrilineal serta model adat Datuk Perpatih. Pada tahun 1957, Tuanku Abdul Rahman yang merupakan keturunan Raja Melewar, menjadi Yang Dipertuan Agung Malaysia pertama.

Selama seabad, tiga raja pertama Negeri Sembilan didatangkan langsung dari Pagaruyung. Barulah pada masa Raja Lenggang, ia menuturkan keinginannya kepada datuk-datuk undang, dewan kepala suku yang memilih raja agar kelak jika ia mangkat, putranya Tuanku Raden-lah yang akan menggantikannya.   Pada 1824, Tuanku Raden diangkat menjadi Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan ke-4 menggantikan ayahnya,  sejak  sejarah itu’ah Negeri Sembillan dipimpin turun temurun oleh raja yang dipilih kesepakatan datuk undang, harus laki-laki keturunan Raja Raden ibni Raja Lenggang yang sah.

Museum Diraja Istana Lama Seri Menanti 
Negeri Sembilan

 

Raja melayu dari Pagaruyung,  

Raja Negeri Sembilan dan Brunei Darussalam keturunan raja Pagaruyung.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EKSPEDISI PULAU BERHALA BERSAMA MITRATEL, JOGO KEDAULATAN RAKYAT

NusaNTaRa.Com byTarmidIKapundjeN,         J  u  m  a  t,    1   6      A   g   u    s   t   u   s      2   0   2   4   Theodorus Ardi Hartok...