NusaNTaRa.Com
byBambanGNunukaN, s a b t u, 3 0 A p r i l 2 0 2 2
·
Sultan Hassanal Bolkiah dan Tuanku Muhriz
ibni Almarhum Tuanku Munawir Keturunan Raja Minangkabau dari Pagaruyung. Pada tahun 1390, seorang pengelana
Minangkabau yang kemudian berjuluk Raja Bagindo, mendirikan Kesultanan
Sulu, tak banyak riwayat yang menkisahkan mengenai raja yang satu ini,
kecuali para keturunannya yang menjadi pelaut ulung. Kabarnya mereka sangat ditakuti oleh
pedagang-pedagang Eropa yang acap melintasi perairan utara Nusantara.
Mohd. Jamil al-Sufri dalam bukunya “ Tarsilah Brunei : The Early History of Brunei up to 1432 AD ”
menyebutkan, bahwa dari silsilah raja-raja Brunei Darussalam, diketahui bahwa
pendiri kerajaan ini : Awang Alak Betatar atau yang bergelar Sultan
Muhammad Shah, berasal dari Minangkabau. Selain itu raja-raja Serawak di Kalimantan
Utara, juga banyak yang berasal dari Minangkabau, ini berdasarkan informasi para bangsawan
Serawak, yang ditemui Hamka pada tahun 1960. Kamardi Rais Dt. Panjang Simulie
dalam bukunya “Mesin Ketik Tua” juga memberikan berita bahwa ketika James Brook
dirajakan di Serawak, yang melantiknya adalah datuk-datuk asal Minangkabau.
Sultan Buyong, anak dari raja Indrapura
yang bertahta di Pesisir Selatan, pernah berkuasa di Kesultanan Aceh pada tahun
1586-1596. Buyong (Buyung ?) naik
menjadi raja, berkat pengaruh dan kekuatan para pedagang Minang yang berniaga
di Kutaraja. Sebelum itu kakak ipar Buyong, Sultan Sri Alam, juga sempat
bertahta di Kesultanan Aceh (1575-1576). Sri Alam berkuasa melalui kudeta
berdarah hulubalang Minangkabau, yang disebut-sebut telah berkomplot dalam
pembunuhan Sultan Muda.
Untuk menyingkirkan pengaruh Minangkabau
dari Kerajaan Aceh, sekaligus membalaskan dendam kematian Sultan Muda, pada
tahun 1596 ulama-ulama Aceh melakukan pembunuhan berencana terhadap Buyong. Dengan terbunuhnya Buyong maka berakhirlah
pengaruh Indrapura di tanah rencong. Kesultanan
Indrapura yang beribu kota di Indrapura (selatan Painan), merupakan pecahan
dari Kerajaan Pagaruyung. Pada paruh
kedua abad ke-16, kesultanan ini memiliki pengaruh yang cukup luas di pesisir
barat Sumatra dengan wilayahnya menjangkau daratan Aceh di utara
hingga Bengkulu di selatan.
Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah I atau yang dikenal dengan Raja Kecil adalah
salah seorang putra Pagaruyung pendiri Kesultanan Siak Sri Indrapura, sebelum mendirikan Kesultanan Siak pada tahun
1723, Raja Kecil sempat bertahta di Kesultanan Johor (1717-1722). Namun kekuasaannya tak bertahan lama, karena
aksi kudeta yang dilancarkan Bendahara Abdul Jalil dan pasukan Bugis.
Di masa pemerintahannya, Kesultanan Siak melakukan perluasan teritori hingga ke wilayah Rokan, dan berhasil membangun pertahanan armada laut di Bintan. Pada tahun 1740-1745, Siak menaklukkan beberapa kawasan di Semenanjung Malaysia. Dan 40 tahun kemudian, wilayah kekuasaannya telah meliputi Sumatra Timur, Kedah, hingga Sambas di pantai barat Kalimantan.
Di Semenanjung Malaysia, Raja Melewar yang
merupakan utusan Pagaruyung, menjadi raja bagi masyarakat setempat. Pada tahun
1773, konfederasi sembilan nagari di Semenanjung Melayu, membentuk sebuah
kerajaan yang diberi nama Negeri Sembilan. Kerajaan ini terbentuk pasca derasnya arus
migrasi Minangkabau ke wilayah tersebut. Seperti halnya masyarakat di Sumatra
Barat, rakyat Negeri Sembilan juga menggunakan hukum waris matrilineal serta
model adat Datuk Perpatih. Pada tahun 1957, Tuanku Abdul Rahman yang merupakan
keturunan Raja Melewar, menjadi Yang Dipertuan Agung Malaysia pertama.
Selama seabad, tiga raja pertama Negeri Sembilan didatangkan langsung dari Pagaruyung. Barulah pada masa Raja Lenggang, ia menuturkan keinginannya kepada datuk-datuk undang, dewan kepala suku yang memilih raja agar kelak jika ia mangkat, putranya Tuanku Raden-lah yang akan menggantikannya. Pada 1824, Tuanku Raden diangkat menjadi Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan ke-4 menggantikan ayahnya, sejak sejarah itu’ah Negeri Sembillan dipimpin turun temurun oleh raja yang dipilih kesepakatan datuk undang, harus laki-laki keturunan Raja Raden ibni Raja Lenggang yang sah.
Museum Diraja Istana Lama Seri Menanti Negeri Sembilan |
Raja melayu dari Pagaruyung,
Raja Negeri Sembilan dan Brunei Darussalam
keturunan raja Pagaruyung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar