Kamis, 03 Desember 2020

ORMAS DAYAK KALTENG TOLAK KEHADIRAN FPI & ORMAS RADIKAL DI BUMI TAMBUN BUNGAI.

 NusaNTaRa.Com                                                                                            byAsnISamandaK,                                                                  Jum'at,   04    D e s e m b e r     2020

Penolakan tegas masuknya  organisasi  FPI dan  Ormas yang berpaham radikal diwilayah  Kalimantan Tengah,  bagi mewujutkan satu kepastian  situasi keamanan dan kedamaian di Bumi Tambun Bungai Provinsi Kalimantan Tengah,   telah dinyatakan  sejumlah Organisasi Masyarakat Dayak dari berbagai penjuru daerah di Kalimantan Tengah.    Ketua Harian Wilayah Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah, Dr Mambang I Tubil, SH., MAP. mengatakan bahwa pihaknya juga menolak kehadiran setiap ormas yang menganut paham radikal dan intoleransi ini.

  Saya atas nama perwakilan Pengurus DAD Kalimantan Tengah  menyatakan secara tegas menolak organisasi yang memiliki paham radikalisme dan intoleransi di bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila, Provinsi Kalimantan Tengah yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa  ”,  Ujar  SiDin Dr.  Mambang  I Tubil SG  di Aula Betang Hapakat  Palangka Raya, Rabu (25/11/2020) pagi.

Penolakan ini disampaikan secara terbuka oleh masing-masing pengurus organisasi masyarakat dayak yang ada di seluruh Kabupaten se Kalimantan Tengah guna mengantisipasi terjadinya gesekan di tengah masyarakat yang bisa menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa  serta merusak rasa toleransi antar umat beragama di Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila apabila organisasi FPI dan Organisasi yang berpaham radikal masuk di Wilayah Kalimantan Tengah.

Adapun Organisasi Masyarakat Dayak yang telah menyampaikan sikapnya dengan tegas yaitu Forum Pemuda Dayak (FORDAYAK),   Pasukan Borneo Bersatu (PBB)  “ Banama ”,   Perkumpulan Pemuda Dayak (PEPERDAYAK),   Gerakan Pemuda Asli Kalimantan  (GEPAK)  Kalteng,   Persatuan Dayak Metal Kalteng  dan   Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak  (BATAMAD)  Kalteng.

Mereka beranggapan bahwa   sikap ormas tersebut  tidak akan pernah  bisa sejalan dengan budaya masyarakat dayak di Kalimantan Tengah yang menjunjung tinggi falsafah Huma Betang.     Aksi penolakan dari sejumlah organisasi masyarakat dayak terhadap ormas FPI dan  Organisasi berpaham radikal ini tentunya dilatarbelakangi atas rentetan peristiwa yang  telah  terjadi  dimana mereka  menentang aturan pemerintah yang  sah hingga mengakibatkan berbagai macam kegaduhan serta kerusakan di tengah masyarakat.

Sementara itu, tokoh muda adat Dayak Daerah Aliran Sungai Barito, Ingkit Djaper mengatakan, dalam pernyataan sikap yang disampaikan melalui orasi, pihaknya  memberikan pesan agar ormas seperti FPI dan ormas berpaham radikal jangan berani-berani hadir di Kalteng, karena secara tegas sudah ditolak.   "  Kita tegaskan, jangan berani-berani memecah belah di Kalteng.   Kami menolak FPI bahkan paham radikal lainnya. Kalteng aman dan damai  jangan diusik  oleh segelintir orang berpaham radikal  ",  Ujar SiDin Ingkit Djaper.

Sejumlah ormas dayak dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah ini juga berkomitmen untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta mendukung tugas TNI-Polri dalam memerangi segala bentuk ancaman dalam menjaga keutuhan NKRI.   Menjelang Pilkada serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang, para tokoh dan pengurus organisasi masyarakat dayak yang ada di Kalimantan Tengah ini juga menyatakan siap mendukung jalannya gelaran pesta demokrasi yang aman dan damai serta menentang adanya isu  SARA dan berita hoax.

Huma Betang  di pinggir kali,

Ormas Dayak Kalteng  menolak kehadiran FPI.

2 komentar:

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...