NusanTaRa.Com
byDannYAsmorO, 24/4/2018
Malaysia
berhasil mempertahankan posisinya di puncak peringkat pertama dunia sebagai pasar wisata Muslim atau wisata
halal Global 2018 sebagaimana beberapa tahun sebeluumnya. Hasil tersebut berdasarkan penetapan Mastercard-CrescentRating Global Muslim
Travel index (GMTl) 2018 yang merupakan riset tahunan mengenai pasar wisata
Muslim yang mencakup 130 destinasi, sementara
Indonesia yang terus menerus menunjukkan
pertumbuhan membaik dari tahun ke tahun menduduki posisi kedua bersama dengan
United Arab Emirates.
Selain itu
data tersebut juga menunjukkan Indeks
yang meningkat untuk sejumlah negara non-Organisasi Kerja sama
Islam (OKI) di Asia seperti Singapura mempertahankan posisi puncaknya untuk
destinasi non-OKI diikuti Negara Thailand dan Inggris, Sementara posisi Jepang dan Taiwan meningkat
pesat menempati lima destinasi teratas untuk pertama kalinya sejak GMTl
diluncurkan. Trend wisata halal mulai
berkembang seiring dengan meningkatnya populasi Muslim dunia dan penglibatan
mereka dalam dunia wisata, Wisata
halal merupakan konsep wisata yang memudahkan wisatawan Muslim untuk memenuhi
kebutuhan berwisata mereka sejalan dengan prinsp iman yang dipegang dalam
ajaran Islam.
Beberapa tahun terakhir ini GMTI selalu menempatkan Malaysia sebagai peringkat pertama pasar wisata dunia dengan kunjungan wisata terbanyak. Kesuksesan tersebut tidak terlepas dari bahwa Mejoriti penduduk Malaysia adalah muslim yang tentunya sangat mempengaruhi keadaan pengembangan wisata disana hal lain yang tak dapat dilepaskan bahwa budaya Malaysia yang melayu tentunya sangat ramah dengan kaum muslim. Malaysia secara gegrapik berada di lingkaran negara muslim dunia yang cukup besar seperti Asean dan Asia selatan dan Timur tengah sebagai pangsa pasar serta pertumbuhan kemajuan yang digalak kerajaan Maalaysia cukup modern diantara negara muslim yang tentunya sangat menarik untuk dikuunjungi.
CEO
CrescentRating & HalalTrip, Fazal Bahardeen, mengatakan bahwa Studi GMTl
2018, yang diluncurkan secara resmi di Jakarta ini, semakin memperjelas bahwa
pasar wisata halal akan terus tumbuh dengan pesat dan diperkirakan akan
mencapai USD 220 miliar pada tahun 2020,
bahkan pasar ini juga
diproyeksikan akan terus tumbuh hingga USD 80 miliar dan mencapai USD 300
miliar pada tahun 2026. " Kami mulai melihat dampak positif dari
investasi dan komitmen negara-negara destinasi wisata di seluruh dunia terhadap
pasar wisata Muslim, dimana hal ini menghasilkan perubahan peringkat yang
signifikan ", Ujar SiDin
Fazal di Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Pada 2017,
diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan Muslim secara global mencapai
131 juta wisatawan, naik dari 121 juta wisatawan pada 2016 dan angka ini diperkirakan
akan terus meningkat hingga 156 juta wisatawan di tahun 2020, atau mewakili 10
persen dari segmen wisata secara keseluruhan.
“ Untuk meningkatkan kunjungan
pariwisata Muslim kesuatu negara tentunya tidak cukup dengan kemajuan dan pembenahan objek wisata tapi
kita juga harus memberikan lebih banyak kemudahan bagi ummat Islam dalam mencapai tujuan
perjalanannya “, Ujar SiDin
SaniMahLegenD pengamat Tour di Jukarta.
Skor yang
ditetapkan GMTI mengungkapkan Malaysia
mendapat skor 80,6 diikuti Negara Uni Emirat Arab dan Indonesia dengan skor
72,8, Singapura memegang skor tertinggi
untuk destinasi negara non-OKI dengan skor 66,2. Taiwan dan Jepang terus
meningkatkan posisi mereka secara keseluruhan dengan skor rata-rata GMTI
sebagai destinasi wisata di wilayah Asia yang menarik perhatian wisawatan
Muslim dari seluruh dunia, diikuti oleh Eropa. Negara di wilayah ASEAN diperkirakan akan menyambut lebih dari 18 juta
wisatawan Muslim pada tahun 2020, atau mewakili hampir 15 persen dari total
wisawatan yang datang ke wilayah tersebut seiring semakin tingginya jumlah
muslim, pendapatan yang semakin meningkat dan generasi muda dan pengetahuan yang lebih progresi dalam kehidupan.
Wisata halal
merupakan sebuah konsep pariwisata yang berpotensi untuk dikembangkan di
kalangan muslim tentunya untuk mendukung dinamika hidup Islam dan
keimanan, Populasi Muslim dunia
diprediksi akan mencapai 26,5% pada tahun 2030 dan jumlah pengeluaran wisatawan Muslim
diprediksi akan mencapai 200 milyar dollar pada tahun 2020. Saat ini, hampir seluruh negara-negara di
dunia mulai menjaring wisatawan Timur Tengah, seperti Malaysia, Singapura,
Jepang, Korea, Thailand, dan lain-lain yang memiliki minat dan kemampuan dalam
wisata cukup baik. Indonesia dengan
penduduk muslim tertinggi tentunya sangat potensi untuk pengemangan wisata halal selain itu
tingkat dinamika penduduk untuk
bepergian semakin baik, hal lain bahwa
dengan agama dan budaya Islam tentunya daerah Indonesia sangat refresentatip
jadi daerah wisata halal.
Berikut
peringkat pasar wisata muslim dunia hasil Global Muslim Travel Index (GMTI)
untuk 2018:
Kategori destinasi OKI
1. Malaysia dengan nilai 80,6
2. Uni Emirat
Arab dan Indonesia dengan nilai 72,8
3. Turki dengan nilai 69,1
4. Arab Saudi
dengan nilai 68,7
5. Qatar dengan nilai 66,2
6. Bahrain dengan nilai 65,9
7.
Oman dengan nilai 65,1
8. Maroko dengan nilai 61,7
9. Kuwait dengan nilai 60,5.
Kategori destinasi non-OKI
1. Singapura dengan nilai 66,2
2. Thailand dengan
nilai 56,1
3. Inggris dengan nilai 53,8
4. Jepang dengan nilai 51,4
5. Taiwan
dan Hongkong dengan nilai 49,6
6. Afrika Selatan dengan nilai 47,7
7. Jerman
dengan nilai 45,7
8. Perancis dengan nilai 45,2
9. Australia dengan nilai 44,7
" Berdasarkan indeks kami, Indonesia terus
memperkuat posisinya sebagai salah satu destinasi halal utama berkat dukungan
dari Kementerian Pariwisata Indonesia.
Mereka telah bekerja dengan sangat baik dalam meningkatkan lanskap
pariwisata di tanah air, meningkatkan infrastruktur pariwisata, serta
mempromosikan kampanye “Wonderful indonesia" di luar negeri."
Dunia diciptakan Allah untuk khalipah,
Berjalan di muka bumi menambah Iman pada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar