NusanTaRa.Com
byDannYAsmorO.
Ular merupakan mahluk unik diantara
golongan hewan dimuka bumi karena dapat berjalan meski tak memiliki kaki dan
dapat menelan mangsa yang jauh lebih besar dari tubuhnya meski ia hanya
memiliki mulut yang kecil. Mengapa
demikian ? meski tak memiliki kaki tapi dengan pergerakan
tulang rusuknya ia dapat bergerak cepat dan meski mulutnya kecil tapi dengan
tulang rahang bawah dan atas yang dapat dilepaskan membuat ia dapat menelan
mangsa yang Ganal pang ai !!!. Ular
termasuk binatang reptile tak berkaki, bertubuh panjang dan bersisik termasuk
dalam SubOrdo Serpentes, yang diperkirakan merupakan hasil Evolusi dari kadal
terestial sejak zaman Jurassic (174,4 juta tahun yang lalu).
Kemampuannya dalam mematikan manusia
yang cukup akurat baik karena sengatan racunnya yang tersalur dari mulutnya
maupun dengan kemampuannya menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari
tubuhnya seperti manusia membuat ular begitu ditakuti. Indonesia termasuk salah satu habitat kehidupan
berbagai jenis ular termasuk Piton yang mampu menelan manusia, kemampuan ular memangsa dengan cara diam –
diam dan termasuk pemkan Carnivora membuat mahluk unik ini sangat di segani
manusia dan membuat bulu jadi bergidik ketika bertemu dengannya.
Sebagai salah satu wilayah habitat
kehidupan ular di muka bumi, maka masyarakat Indonesia tidak terlalu asing
dengannya dan tidak jarang menjadi satu perbincangan karena ulahnya seperti
memangsa, menakutkan serta keajaibannya.
Sebaran ular hewan beradarh dingin ini hampir ada diseluruh permukaan bumi baik
Gunung, hutan, Gurun, dataran Rendah, lingkungan pemukiman hingga sampai ke
laut terutama daerah Tropis.
Di Indonesia berita tentang ular
sempat menjadi popular di dunia karena
ulah ular yang mampu mematikan manusia seperti kejadian di Mamuju Sulawesi
Barat berakibat meninggalnya Petani bernama Akbar. Di bawah ini kami rangkumkan sebanyak 3 berita
tentang ular yang berujung pada kematian manusia dari beberapa sumber :
1. Di Mamuju Seekor Piton Menelan
Petani.
Awal tahun 2017 terjadi sebuah Insiden
tewasnya seorang petani bernama Akbar yang kemudian ditemukan oleh masyarakat
berada di dalam perut ular piton sepanjang 7 meter di Provinsi Sulawesi Barat
(Sulbar), Sempat menjadi perhatian
publik dunia. Sehari sebelumnya ia
minta izin untuk memanen hasil kebun Sawitnya namun ia tak pulang hingga
sore keesokannya, membuat keluarganya
menyusul mencarinya.
Hampir seharian warga mencari tapi
tak menemukan Akbar. Ketika seorang
menemukan seekor ular yang besar dan tak dapat berjalan iapun memanggil
rekan-rekannya dan mengataka, “ Mungkin
Akbar ada di dalam Perut Ular Piton ini, coba lihat perutnya yang besar
sehingga ia tak bisa berjalan !!! “.
Setelah menemukan mayat Akbar dalam perut Ular Piton tersebut bukan Cuma
masyarakat Mamuju yang kaget tapi juga hampir semua masyarakat Nusantara
khususnya lewat media Cetak, TV dan Sosmed.
Satriawan seorang warga yang menyaksikan langsung
proses pembelahan perut ular tersebut, menjelaskan bahwa Akbar pergi ke kebun kelapa
sawit miliknya sejak Minggu, 26 Maret 2017 pukul 09.00 Wita, namun ia tak
kunjung pulang hingga keesokan harinya. ”
Sekitar pukul 22.00 malam warga menemukan ular piton yang terlihat
kekenyangan setelah menelan benda besar, yang diduga telah menelan Akbar “, Ujar SiDin Satriawan pada media NusaanTaRa.Com.
" Kemungkinan ular tersebut menyerang Akbar
dari belakang ", lanjutnya singkat.
Akhirnya warga sepakat untuk membelah
perut ular tersebut dengan menggunakan peralatan seadanya. Video berdurasi 5
menit 43 detik yang menampilkan detik-detik evakuasi korban langsung viral di
media sosial. “ Indonesian man’s body found inside Python –
Police “ menjadi satu thema ulasan dalam berita BBC, ulasan tersebut melaporkan
sebenarnya piton jarang membunuh dan memangsa manusia meski dalam beberapa
laporan ia memangsa anak-anak.
2. Penyanyi DangDut mati di patuk
Ular.
Seharusnya Seekor ular menjadi
pelengkap sempurnanya tampilan seorang penyanyi dangsut saat manggung, tapi
naas di luar kehendak manusia malah yang terjadi adalah sebaliknya menjadi babak
akhir hidup dari seorang penyanyi dangdut “’ Irma
Bule “.
Ular yang dipakai bukan ular yang
biasa ia pakai saat tampil dan sang pawang ular baru tiba saat penyanyi telah
di rumah sakit, kata seorang keluarga Irma Bule “ Ferlando “. Kemudian ia menambahkan bahwa, “ Irma Bule mati setelah pertunjukkannya itu dan
ia telah terpatuk ular yang dibawanya saat tampil ”.
" Saat pertengahan lagu tanpa sengaja dia
nginjek ekor ular kobra yang dibawanya. Seketika itu, ular langsung matok
dia ", Ujar SiDin Ferlando. Tapi seperti tak ada kejadian yang serius,
Irma tetap melanjutkan penampilannya sampai selesai lagu kedua sebagaimana yang
ia rencanakan. Sang Pawang ular menanyakan keadaannya dan
menawarkan bantuan ketika ia turun panggung, karena saat itu belum ada
tanda-tanda sakit ia belum diobati.
Satu jam setelah kejadian dipatok
ular, Irma merasakan mual-mual dan tiba-tiba sekarat, langsung dibawa ke rumah sakit diKarawang
sekitar pukul 23.00 WIB, Dua jam setelah
dirawat di rumah sakit, ternyata nyawanya tak tertolong.
3. Satpam Tewas Dililit Ular
Mungkin hari Jumat hari yang punya
pamali khusus, anggapan ini mungkin ada benar setidaknya buat Ambar Arianto
Mulyo, satpam sebuah hotel mewah di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, tewas dengan
mengenaskan pada hari itu. Pria berusia
59 tahun itu meregang nyawa setelah lehernya dililit seekor ular -- ada yang
menyebut jenisnya sanca atau piton.
Awalnya Arianto akan menangkap ular sepanjang
empat meter yang melintas jalan akan menuju kawasan Hotel. "
Mereka berusaha menangkap ular tersebut
", Ujar SiDin AKP Gusti
Ngurah Yudistira Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Denpasar Selatan, Jumat 27 Desember 2013. "
Korban sempat berusaha melepaskan lilitan ular. Tapi tenaganya kalah
besar dengan ular ", Ujar SiDin lagi maai.
Tragodi nahas satpam tersebut juga
mengundang perhatian beberapa media asing untuk mempublikasikannya. Media Amerika Serikat, CNN, menuliskannya
dalam “ Python kills security guard in
Bali “.
Disebutkan, seorang penjaga
keamanan tewas dililit ular besar saat ia mencoba menangkapnya.
Ular seharus tidak kita takuti sebagaimana gambaran sekarang dengan membunuhnya, karena ular pada dasarnya tidak terlalu agresip terhadap manusia sebagaimana yang dikatakan orang ia hanya menyerang karena terpaksa seperti bertemu secara mendadak, dalam keadaan terancam atau dalam keadaan lapar. Tapi mengapa banyak Ular saat ini memasuki Desa atau pemukiman petani dan membaham warganya, " Sekarang banyak ular masuk ke Pemukiman petani dan mengancam warganya karena habitat ular seperti hutan sudah tidak ada, sehingga ia berkeliaran ke desa untuk mendapatkan makanan ", Ujar SiDin SiKancil pengamat Lingkungan satwa pada NusanTaRa.Com.
Awas karena Piton kini masih
berkeliaran, terutama di daerah semak belukar dan sepi.
byDannYAsmorO.
Hutan Rimba sangkar satwa,
Ular jadi Ganas karena habitatnya rusak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar