NusanTaRa.Com
Deklarasi Pencegahan Terorisme dan Kejahatan Ekstrim menjadi satu produk KTT IORA 2017 menjadi satu barometer bagi kesuksesan Indonesia menjadi penyelenggara IORA 2017 dan kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua IORA periode 2015-2017. Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull memuji keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah pertama Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (IORA). " Deklarasi melawan terorisme sangat penting. Kami mengutuk aksi teroris dan menyadari adanya ancaman ekstremis terhadap kawasan (negara anggota IORA) dan dunia ", Ujar SiDin Malcolm Turnbull Perdana Menteri Australia yang hadir di KTT, Selasa, 7 Maret 2017.
Deklarasi melawan Terorisme serta kekerasan ekstrim yang dihasilkan KTT ini bahwa setiap anggpta IORA bersepakat melawan setiap jenis terorisme dan kekerasan ekstrim. Kerjasam untuk melawan ancaman Terorisme dan Kekerasan ekstrim antara lain diperkuat melaalui dialog dan berbagai informasi, keahlian, pengalaman dan pemantauan pembiayaan terorisme, perlawanan ini juga dilakukan melalui pesan-pesan yang mengutamakan penghargaan toleransi, inklusivitas, keberagaman dan kohesi social serta promosi melalui pendidikan, penguatan masyarakat dann pemberdayaan wanita.
Acara yang digelar 5-7 Maret 2017 bertepatan dengan ulang tahun ke 20 sejak berdirinya tahun 1997, dihadiri seluruh anggota IORA yang berjumlah 21 negara sedang kepla Negara yang hadir diantaranya Jokowi (Presiden Indonesia), Malcolm Turnbull (Perdana Menteri Australia), Jacob Zuma (Presiden Afrika Selatan), Filipe Nyusi (Presiden Mozambik), Maithripala Sirisena (Presiden SriLangka), Dato Nazib Rajak (Perdana Menteri Malaysia), Mohammad Hamid Ansari (Wakil Presiden India) dan Teo Chee Hean (Wakil Perdana Menteri Singapora). IORA merupakan forum kerja sama antarnegara terbesar di Samudra Hindia yang berdiri 7 maret tahun 1997 di Mauritus sekaligus menjadi kantor pusat dan tetap beranggotakan 21 negara, Australia, Afrika Selatan, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Yaman. Adapun tujuh negara mitra dialognya adalah Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Tiongkok, dan Prancis.
KTT IORA yang berlangsung tanggal 5-7 Maret 2017 di Jakarta dengan tema “ Strengthening Maritime Cooperation for a Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean ”. Menurut Retno L Marsudi Menteri Luar Negeri Indonesia dalam KTT ini akan dibahas tiga dokumen penting yaitu IORA Concord, Plan of Action IORA Concord, dan kerjasama Counter Terrorism dan Extremism. Disamping hal tersebut KTT ini juga berhasil mengangkat tiga isu penting lainnya Blue Economy (Ekonomi lIngkungan Laut), Pemberdayaan Perempuan dan Promosi Demokrasi atau Kepemimpinan.
Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) merupakan kegiatan organisasi internasional yang menghimpun negara-negara pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dengan maksud untuk mempererat kerja sama di antara 21 negara anggotanya. Dengan thema Strengthening Maritime Cooperation in a Peaceful and Stable Indian Ocean Hal Sejalan dengan gagasan strategis pemerintahan Jokowi – JK untuk menguatkan Indonesia sebagai poros maritim mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan. “ mencatat bahwa setengah dari perjalanan kontainer adalah lewat Samudra Hindia. Yang kedua, dua pertiga pengapalan tanker energi itu lewat Samudra Hindia. Yang ketiga, 2,7 miliar orang itu tinggal di kawasan IORA. Oleh sebab itu, Samudra Hindia adalah samudra masa depan. Masa depan ekonomi dunia ada di kawasan ini ”, Ujar SiDin Jokowi.
Disepakatinya Jakarta Concord yang
berisi 19 point kesepahaman dalam Konferensi Tingkat Tinggi I IORA, Selasa
07 Maret 2017 di Jakarta oleh ke
21 kepala Negara peserta, menjadi satu indikator
kuat setiap Negara IORA untuk sungguh-sungguh
ingin mengelola kawasan Asosiasi Kerja Sama Lingkar Samudera Hindia
(IORA) sebagai satu wilayah yang stabil,
damai, dan aman. Kondisi tersebut sangat penting sebagai satu persyaratan utama dalam
menjalankan pembangunan dan mngembangkan kerjasama meliputi sector Ekonomi, Kebudayaan, Sosial
dan Politik antar Negara anggota.
Jakarta Concord juga meneguhkan komitmen IORA untuk bekerjasama di enam sector handal Pertama Memajukan keamanan dan Keselamatan Maritim, Kedua Memajukan kerjasama perdagangan dan Investasi, Ketiga Memajukan Pengembangan Perikanan yang berkesinambungan dan bertanggungjawab, Keempat Memperkuat Pengelolaan Risiko Bencana, Kelima Memperkuat kerjasama Akademis dan Ilmu Pengetahuan, Keenam Memajukan kerjasama Pariwisata dan Kebudayaan. " Ini merupakan satu rangkaian leadership yang ingin dimainkan Indonesia dan akan ditunjukkan pada KTT ini ", Ujar SiGaluh Retno Marsudi, Kamis (2/3/2017). Keputusan ini juga menegaskan komitmen ke 21 negara anggota untuk mematuhi Konvensi PBB tentang Hukum LAUT (UNCLOS) tahun 1982, penghormatan pada setiap integritas nasional setiap Negara dan kesetaraan serta satu penegasan deklarasi tentang Samudera Hindia sebagai Zona Damai.
Jakarta Concord juga meneguhkan komitmen IORA untuk bekerjasama di enam sector handal Pertama Memajukan keamanan dan Keselamatan Maritim, Kedua Memajukan kerjasama perdagangan dan Investasi, Ketiga Memajukan Pengembangan Perikanan yang berkesinambungan dan bertanggungjawab, Keempat Memperkuat Pengelolaan Risiko Bencana, Kelima Memperkuat kerjasama Akademis dan Ilmu Pengetahuan, Keenam Memajukan kerjasama Pariwisata dan Kebudayaan. " Ini merupakan satu rangkaian leadership yang ingin dimainkan Indonesia dan akan ditunjukkan pada KTT ini ", Ujar SiGaluh Retno Marsudi, Kamis (2/3/2017). Keputusan ini juga menegaskan komitmen ke 21 negara anggota untuk mematuhi Konvensi PBB tentang Hukum LAUT (UNCLOS) tahun 1982, penghormatan pada setiap integritas nasional setiap Negara dan kesetaraan serta satu penegasan deklarasi tentang Samudera Hindia sebagai Zona Damai.
Deklarasi Pencegahan Terorisme dan Kejahatan Ekstrim menjadi satu produk KTT IORA 2017 menjadi satu barometer bagi kesuksesan Indonesia menjadi penyelenggara IORA 2017 dan kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua IORA periode 2015-2017. Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull memuji keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah pertama Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (IORA). " Deklarasi melawan terorisme sangat penting. Kami mengutuk aksi teroris dan menyadari adanya ancaman ekstremis terhadap kawasan (negara anggota IORA) dan dunia ", Ujar SiDin Malcolm Turnbull Perdana Menteri Australia yang hadir di KTT, Selasa, 7 Maret 2017.
Deklarasi melawan Terorisme serta kekerasan ekstrim yang dihasilkan KTT ini bahwa setiap anggpta IORA bersepakat melawan setiap jenis terorisme dan kekerasan ekstrim. Kerjasam untuk melawan ancaman Terorisme dan Kekerasan ekstrim antara lain diperkuat melaalui dialog dan berbagai informasi, keahlian, pengalaman dan pemantauan pembiayaan terorisme, perlawanan ini juga dilakukan melalui pesan-pesan yang mengutamakan penghargaan toleransi, inklusivitas, keberagaman dan kohesi social serta promosi melalui pendidikan, penguatan masyarakat dann pemberdayaan wanita.
Acara yang digelar 5-7 Maret 2017 bertepatan dengan ulang tahun ke 20 sejak berdirinya tahun 1997, dihadiri seluruh anggota IORA yang berjumlah 21 negara sedang kepla Negara yang hadir diantaranya Jokowi (Presiden Indonesia), Malcolm Turnbull (Perdana Menteri Australia), Jacob Zuma (Presiden Afrika Selatan), Filipe Nyusi (Presiden Mozambik), Maithripala Sirisena (Presiden SriLangka), Dato Nazib Rajak (Perdana Menteri Malaysia), Mohammad Hamid Ansari (Wakil Presiden India) dan Teo Chee Hean (Wakil Perdana Menteri Singapora). IORA merupakan forum kerja sama antarnegara terbesar di Samudra Hindia yang berdiri 7 maret tahun 1997 di Mauritus sekaligus menjadi kantor pusat dan tetap beranggotakan 21 negara, Australia, Afrika Selatan, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Yaman. Adapun tujuh negara mitra dialognya adalah Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Tiongkok, dan Prancis.
KTT IORA yang berlangsung tanggal 5-7 Maret 2017 di Jakarta dengan tema “ Strengthening Maritime Cooperation for a Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean ”. Menurut Retno L Marsudi Menteri Luar Negeri Indonesia dalam KTT ini akan dibahas tiga dokumen penting yaitu IORA Concord, Plan of Action IORA Concord, dan kerjasama Counter Terrorism dan Extremism. Disamping hal tersebut KTT ini juga berhasil mengangkat tiga isu penting lainnya Blue Economy (Ekonomi lIngkungan Laut), Pemberdayaan Perempuan dan Promosi Demokrasi atau Kepemimpinan.
Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) merupakan kegiatan organisasi internasional yang menghimpun negara-negara pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dengan maksud untuk mempererat kerja sama di antara 21 negara anggotanya. Dengan thema Strengthening Maritime Cooperation in a Peaceful and Stable Indian Ocean Hal Sejalan dengan gagasan strategis pemerintahan Jokowi – JK untuk menguatkan Indonesia sebagai poros maritim mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan. “ mencatat bahwa setengah dari perjalanan kontainer adalah lewat Samudra Hindia. Yang kedua, dua pertiga pengapalan tanker energi itu lewat Samudra Hindia. Yang ketiga, 2,7 miliar orang itu tinggal di kawasan IORA. Oleh sebab itu, Samudra Hindia adalah samudra masa depan. Masa depan ekonomi dunia ada di kawasan ini ”, Ujar SiDin Jokowi.
byLasikUAgaY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar