NusanTaRa.Com
Kepala Staff Angkatan Darat TNI (Kasad)
Jenderal Mulyono yang dilantik
pada 15 Juli 2015 oleh
Presiden Joko Widodo di Istana Negara di
damping Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin
Haiti, di ikuti pembacaan Keputusan
Presiden (Keppres) Nomor 54 TNI tahun 2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan
Kepala Staf Angkatan Darat dan Sumpah Jabatan.
Kasad yang baru menjabat selama dua tahun ini baru saja meresmikan
dua Kodam untuk lebih meningkatkan kerja TNI menjaga
kemanan tanah air, Kodam XVIII/Kasuari di Manokwari sebagai pengembangan Kodam
XVII/Cenderawasih Jayapura dan Kodam XIII/Merdeka di Manado sebagai
pengembangan dari Kodam VII/Wirabuana Makassar.
“ Peresmian Markas Komando Daerah Militer
(Makodam) XVIII Kasuari Papua Barat oleh Kasad Jenderal TNI Mulyono tersebut
diikuti dengan alih Kodal Korem 171/PVT dan Denzipur-13/PPA dari Kodam XVII
Cenderawasih kepada Kodam yang baru “,
Ujar SiDin Mayjen TNI Hinsa Siburian Pangdam XVII Cenderawasih. Peresmian
Kodam XVIII tersebut diikuti pelantikan
Mayjen TNI Joppie Onesimus Wayangkau sebagai Pangdam Kasuari dengan
semboyan “ Patriot Pembela Rakyat “ yang
beralamat di Jalan Arfai Manokwari Prov. Papau Barat, senin 19 Desember
2016. “ Upacara peresmian Makodam sekaligus dengan
pelantikan Mayjen TNI Joppie Onesimus Wayangkau sebagai Pangdam XVIII Kasuasi
pertama untuk selanjutnya melakukan tugas dari Mabes AD di wilayah terotorial
Papua Barat ”, Ujar SiDin Mayjen Hinsa Siburian pada awak
media NusanTaRa.Com.
Kasad Jenderal Mulyono pada kesempatan tersebut
menjelaskan, ” Sifat Burung Kasuari Burung khas dari Papua Barat yang memiliki
pesona keindahan luar biasa namun dibalik keindahannya dia akan bersikap
agresif menyerang siapapun lawan yang mengganggunya. Sifat inilah yang mengilhami Kodam
XVIII/Kasuari untuk mempertahankan wilayah Papua Barat dari segala ancaman yang
coba mengganggu dan memisahkan dari NKRI
”. “ Langkah TNI Membentuk Kodam XVIII
Kasuari di Manokwari suatu
kebijakan yang tepat untuk lebih memberikan satu akurasi yang lebih baik bagi
militer mengamankan daerah NKRI, terlebih daerah Papua terbilang aktip gerakan
perlawanan militernya, memiliki wilayah yang cukup luas dan Papua berada di
wilayah perbatasan yang terbilang rawan “,
Ujar SiDin Dominikus Duran Pengamat
keamanan di Papua.
Sementara
Jenderal TNI Mulyono mengatakan, “ Pembentukan Kodam XVIII/Kasuari merupakan
bagian dari program Pembangunan kekuatan dan Gelar TNI AD yang diproyeksikan
agar lebih adaptif terhadap setiap perkembangan lingkungan yang strategis yang
sangat dinamis di tingkat regional maupun internasional. Serta semakin mampu menghadapi ancaman dan
tantangan masa depan yang semakin kompleks
”.
Selang
sehari kemudian Kasad TNI Jenderal TNI
Mulyono meresmikan Kodam XIII Merdeka, di Manado Sulawesi Utara, Selasa 20
Desember 2016. " Kodam XIII Merdeka saya nyatakan
diresmikan ", Ujar SiDin Jenderal Mulyono, pada upacara peresmian dan
pelantikan Pangdam XIII Merdeka serta alih Kodal Satuan dari Kodam VII
Wirabuana kepada Kodam XIII Merdeka.
Dihadapkan pada perkembangan dengan lingkungan strategis serta ancaman
aktual maupun potensial terhadap kedaulatan NKRI, tidak diragukan lagi
eksistensi komando kewilayahan masih sangat relevan dan dibutuhkan dalam
mengatasi keamanan.
Terbentuknya
Kodam XIII Merdeka tidak lepas dari kerja keras dan kerja sama semua pihak,
khususnya pemerintah daerah dan masyarakat Sulawesi Utara yang secara historis
pernah memiliki Kodam XIII Merdeka.
" Memberikan apresiasi
setinggi-tingginya atas semua pihak yang telah membantu, memberikan kontribusi
dalam merencanakan dan mempersiapkan pembentukan Kodam XIII Merdeka ",
Ujar SiDin Mulyono. TNI AD
secara terus menerus menata organisasi di jajaranya dan salah satu diantaranya
pembentukan Kodam XIII Merdeka dengan wilayah pembinaan meliputi Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo,
sebagai bentuk gelar kekuatan TNI
AD yang menjadi bagian pembangunan postur TNI AD.
Secara
geografis Pulau Sulawesi yang selama ini menjadi wilayah binaan Kodam VII
Wirabuana sangat luas dengan kondisi medan bervariasi dengan permasaalahan sosial yang komplek di sulut, berakibat pada panjangnya rentan komando dan
pengendalian oleh Kodam yang berkedudukan di Makassar. "
Dengan pertimbangan tersebut pembentukan Kodam XIII Merdeka ini,
merupakan salah satu solusi untuk mengefektifkan komando dan pengendalian
pengendalian satuan-satuan TNI AD di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah
dan Gorontalo, untuk mengatasi persoalan-persoaln yang terjadi ",
tegasnya lagi Jar.
Upacara itu
ditandai pembukaan selubung pataka Kodam XIII Merdeka Jaya Sakti oleh Kasad
Jenderal TNI Mulyono, Penyerahan pataka
Kodam XIII Merdeka dari Kasad Jenderal TNI Mulyono kepada Pangdam XIII Merdeka
Mayor Jenderal TNI Ganip Warsito. Serta Alih Kodal satuan dari Pangdam VII Wirabauna
Mayjen TNI Agus Surya Bakti kepada Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip
Warsito. Dengan semboyan " Torang Samua Ciptaan Tuhan ", lanjut Warsito, telah memberi motivasi dan
inspirasi seluruh warga sehingga kegiatan apapun yang digelar di daerah ini
berjalan aman dan damai. " Saya melihat masyarakat hidup dalam
persaudaraan yang rukun, damai, saling menghargai dan menghormati perbedaan. Saya
berharap kerukunan ini terus dijaga dan dikembangkan ", Ujar SiDin Ganip Warsito, lulusan
Akmil 1986.
byBambanGBiunG
byBambanGBiunG
Medan Laga Medan Perjuangan,
Jenderal Mulyono Kasad yang penuh disiplin.
Jayakan Kodam untuk kekuatan NKRI
BalasHapus