NusanTaRa.Com
Kemiskinan dekat dari kejahatan,
Pembajak di laut mengganggu keamanan kemaritiman.
Kementrian
luar negeri Indonesia akhirnya berhasil
melaksanakan misi diplosinya dalam pembebasaan 4 warga Negara Indonesia yang
menjadi sandera kawanan pembajak atau perampok Somalia di
Kepulauan Seychelles. Pembebasan
tersebut dilakukan bersamaan dengan pembebasan 22 sandera lainnya dari Negara China, Filippina, Kamboja, Vietnam dan
Taiwan yang tangani oleh utusan Negara masing – masing, pada 22 Oktober 2016 di
Wilayah Selatan Kepulauan Seychelles.
Ke 26
sandera yang dibebaskan merupakan awak kapal Ikan FV Nahan 3 milik Taiwan yang sedang operasi disana, kemudian disandera Bajak laut Somalia ketika
melewati kawasan perairan Kepulauan Seychelles Samudera Hindia sebelah timur
Benua Afrika pada Maret 2012. Menteri
Luar Negeri RI Retno LP Marsudi bahwa
pembebasan sandera pembajakan ini yang dilakukan setiap Negara yang terkait
melalui proses dan waktu panjang, " Saya
tegaskan pembebasan ini melalui proses pembebasan sangat panjang melalui
pembicaraan dengan negara asal ABK (Anak
Buah Kapal) yang sangat intensif ",
Ujar si Galuh Retno di kantor Kemenlu, Jakarta, Senin 24
Oktober 2016.
Untuk
sementara para sandera berada dalam
keadaan sehat dan bakal menjalani pemeriksaan dan pemulihan fisik pasca pembebasan Ujar Retno menjelaskan pada 24 Oktober 2016
di Jakarta. Selama dalam sekapan perompak sekitar 4 tahun mereka mengalami tekanan yang berat hingga kurang makan, air minum sulit dan wabah Malaria, " Diperlukan beberapa hari untuk pemulihan
sebelum keempat WNI sandera dipulangkan ke Indonesia ", ujar Sigaluh Retno.
Para sandera pada saat ini berada di Kota Nairobi bersama tim
Kementerian Luar Negeri.
Keempat ABK FV Nahan 3 WNI tersebut Sudirman 24 tahun asal Batam, Supardi (34) asal
Cirebon, Adi Manurung (32) asal Medan, dan Elson Pesireron (32) asal Seram. Satu WNI, Nasirin asal Cirebon, meninggal
akibat sakit. Manajer Forum Oceans
Beyond Piracy wilayah Afrika Timur yang turut dalam negosiasi pembebasan
tersebut, John Steed, mengatakan satu
orang di kapal yang sama tewas saat pembajakan terjadi, sementara dua lainnya meninggal karena
penyakit selama ditawan. Di antara 26 orang yang bebas, ada satu yang dirawat
karena luka tembak di kaki.
Pembebasan
Sandera melalui rangkaian yang cukup panjang, dimulai dari wilayah pembajakan di selatan
Kepulauan Seychelles, Samudera Hindia
- Kemudian sandera dibawa kapal ke daerah Hobyo,
berjarak 511 kilometer dari Mogadishu, Ibu Kota Somalia -
Lalu dibawa ke safehouse di Golkayo Town
setelah singgah di Budbud
berjarak 288 km selama enam jam perjalanan darat - Dari Golkayo
Town sandera dibawa menggunakan United Nation
Humanitarian Flight menuju Wajir Airport, perbatasan Somali dan Kenya tiba pukul 15.30 wset4 -
Sandera dibawa ke Bandara Nairobi
Kenya tiba pukul 17.32
wset4. " Akhirnya sandera keluar dari wilayah Somalia,
tim dari semua negara asal menunggu di
Nairobi ", pungkas
si Galuh Retno.
Sejak tahun
1991 kawasan perairan Samudera Hindia di bagian tanduk timur laut Afrika
menjadi tidak aman bagi pelayaran Laut karena sering terjadi pembajakan
atau perampokan oleh kalangan pembajak bersenjata yang kadang berkedok sebagai
nelayan. Pada tahun tersebut di Somalia
terjadi perang saudara yang berdampak pada sebagian pejuang menjadi pembajak kapal di kawasan tersebut untuk memperoleh dana melalui tembusan dan sebagai dasar tuntutan politik, keadaan tersebut didukung kehidupan nelayan dikawasan tersebut yang sangat miskin serta seringnya terjadi Illegal fishing oleh nelayan asing kawasan tersebut, setidak demikian
kata Pengamat militer laut Legendari Lambertmbo.
Pada tahun
sebelumnya 16 Maret 2011 MV Sinar Kudus, kapal milik PT Samudra Indonesia, juga dibajak perompak Somalia untuk digunakan
sebagai kapal induk pembajak yang beroperasi ke utara sampai Teluk Oman. Pada kesempatan ini Pasukan Katak TNI AL yang terbentuk tahun
1960 turut terlibat dalam negosiasi pembebasan ABK dan Kapal MV Sinar Kudus setelah mendapat
perintah dari Presiden RI Susilo Bambang Yudoyonno pada 18 Maret 2011. 1 mei 2011 setelah melalui negosiasi dan
pembayaran tebusan, kapal MV Sinar Kudus berhasil dibebaskan dengan sedikit
eksiden dimana 4 perompak tewas oleh tembakan pasukan katak AL RI yang bertugas dalam
penjemputan dan pengambil alihan kapal.
byMcDonalDBiunGKemiskinan dekat dari kejahatan,
Pembajak di laut mengganggu keamanan kemaritiman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar