NusanTaRa.Com
" Datok Najib Razak perdana menteri
Malaysia yang menggantikan Dato Abdullah Badawi karena mengundurkan diri
terkait korupsi dana pembelian Kapal selam tahun 2009 silam, terlepas dari tuntutan Mundur dari pihak
pembangkang dan pengkritik setelah Kejaksaan Agung Malaysia menyatakan bahwa
Dato Najib Razak bersih dari hal korupsi tersebut 2016.
Korupsi yang ditujukan pada perdana menteri tersebut terkait aliran dana pada perusahan 1MDB (1Malaysia Development Berhad) sebesar USD 681
juta (setara Rp 10 trilliun) sebagai satu pemberian dari keluarga Kerajaan Arab
Saudi dan bukan sebagai Gratifikasi di
Januari 2016 ".
Kasus ini mulai menyeruak kepermukaan
manakala Pengadilan Federal Amerika menemukan adanya aliran dana ke sejumlah
keluarga Dato Nazib Razak yang bersumber dari 1MDB sebesar USD 700 juta yang
dianggap sebagai penyalahgunaan dana yang seharusnya untuk peruntukan
kesejahteraan Rakyat Malaysia. Sebagai
diketahu bahwa 1MDB (1 Malaysia Development Berhad) yang didirikan tahun 2009
oeh Datu Nazib Razak sebagai satu perusahaan kerajaan yang berguna untuk
menghimpun dana dari masyarakat malaysia yang diperuntukan bagi pembangunan di
Malaysia, untuk menaikkan pertumbuhan
ekonomi Malaysia dan perusahaan ini dikendalikan secara langsung oleh perdana
menteri.
Keputusan tersebut masih menimbulkan
ketidak puasan rakyat Malaysia seperti, Presiden
Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, menyerukan Perdana
Menteri Najib Razak mundur setelah Kejaksaan Agung Federal Amerika Serikat
mengajukan tuntutan hukum terkait dugaan skandal mega korupsi 1Malaysia
Development Berhad (1MDB), serta mendorong komisi Independen untuk menyelidiki
klaim korupsi tersebut Rabu 20/Juli/2016.
" Saya percaya kalau
masyarakat Malaysia ingin Dato' Sri Najib mundur sebagai perdana menteri agar
tidak membuat persepsi negatif terhadap penyalahgunaan kekuasaan ", Ujar
Sidin Wan Azizah seperti dikutip Channel News Asia, Kamis (21/7/2016).
Mundurnya Najib akan memudahkan bagi
proses penyelidikan, sementara,
Sekretaris Pers Perdana Menteri Najib Razak, Datuk Seri Tengku Sharifuddin
mengatakan 1MDB tidak melakukan kejahatan seperti yang dituduhkan AS. "
Setelah kajian komprehensif, Jaksa Agung Malaysia tidak menemukan adanya
kejahatan. Saat ini kasus 1MDB masih diselidiki Polisi Malaysia ", Ujar sidin Tengku Sharifuddin.
Menanggapi sorotan kasus 1MDB serta
aliran dana ke Datuk Najib yang berujung memintanya mengundurkan diri, sebelumnya Datuk Najib pada Kamis
9/April/2015 menjawab, " Saya dipilih oleh partai saya, dan oleh
rakyat negeri ini, untuk memimpin mereka. Karena itu, saya hanya dapat menjawab
rakyat, bukan setiap individu
", Ujar Sidin Najib di siaran
stasiun televisi kerajaan. Najib telah
berada dalam sorotan terkait sebuah perusahaan investasi milik negara tersebut
yang berakibat terperosok dalam utang sebesar 11 miliar dollar dan berbagai
tuduhan penipuan serta sejumlah besar uang yang hilang dari perusahaan tersebut.
Dato Najib R mulai merespons kritik itu manakala mantan pemimpin negara itu Dato
Mahathir Mohamad, melancarkan sebuah
kampanye untuk menurunkan Dato Najib R, yang naik ke kekuasaan tahun 2009 dan
menjanjikan pemerintahan yang bersih dan aturan yang lebih lunak pada April
2015 dengan menuntut pertanggung jawab dana Investasi kerajaan di 1 Malaysia
Development Berhad yang telah mengguncang mata uang Ringgit Malaysia. Untuk diketahui bahwa Perdana Menteri
Abdulah Badawi mengundurkan diri juga karena ada desakan dari Dato Mahathir
Mohamad tahun 2009.
Sejak skandal 1MDB mencuat, Najib
telah menempuh berbagai langkah untuk mengamankan posisinya diantaranya
mendepak rivalnya di ranah politik, yaitu
memecat Muhyiddin Yassin dari jabatan wakil perdana menteri dan menggantikannya
dengan Dato Zahidi Hamidi serta menggantikan Jaksa Agung Dato Abdul Gani Patail
atas alas an kesehatan dan menggantikannya dengan Mohamed Apandi Ali yang
kemudian membersihkan namanya dari tuduhan Korupsi per Januari 2016 tadi.
Kasus ini hingga kini bagi sebagian
masyarakt Malaysia masih menjadi tanda Tanya dan ketidak puasan sebagai mana yang
terus di gelorakan Mantan Perdana Menteri Dato Mahathir Mohamad dan Wan Azizah Wan Ismail dari Partai keadilan Malaysia. Kasus ini juga bila dirunut jauh
memiliki kerumitan yang runsing bahkan terkait dengan
Meninggalnya seorang Artis Mongolia dan dapat merembes hingga pada pembelian
sebuah kapal selam dari Pemerintah Prancis ketika itu Dato Nazib Razak selaku
Menteri Pertahanan Malaysia. Akankah ini
berlanjut, atau terdedah kepada isu yang berkembang atau berakhir demikian
dengan kebersihan Dato Najib Razak yang sangat dimuliakan Rakyat Malaysia.
byMcDonalDBiunG
Budak Melayu hidup dengan jati diri,
Marwah menjadikan kehidupan kuat dan dihargai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar