NusanTaRa.Com
Kalau berteman hendaklah sehati dan sejiwa kebaikan.
Buah Keratung dari Kalimantan Utara |
Bentuk buah
bundar berdiameter rata-rata 13 Cm, kulit
berduri agak panjang sekitar 3 Cm, warna Hijau, rasanya sedap dan beraroma
harum sekilas pastilah kita mengenalinya sebagai durian (Durio zibethinus), sebenarnya tak salah tapi belum tepat !!. Sebagaimana di ketahui bahwa Durian di muka
bumi ini diperkirakan memiliki 55 spesies sedang di Indonesia sekitar 28
spesies, maka yang saya maksud ini adalah Durian yang banyak ditemukan di Hutan
Kalimantan sehingga disebut Durian
Hutan nama populernya Keratung atau dalam bahasa Dayak Tidung di Kalimantan
Utara “ Yu’tungon “ dengan spesipikasi buah yang lebih khas adalah rasa dan
aromanya yang lebih sempurna.
Keratung
termasuk salah satu spesies Durian yang banyak ditemukan di Kalimantan mulai
dari daerah pesisir hingga pedalaman 140 km, terutama sekitar lembah, siring sungai hingga ketinggian 500 m
dpl. Kalau di Kalimantan Utara hampir tersebar
di semua daerah kecuali pedalaman tengah, meski beberapa daerah sudah berkurang
karena lahannya tergerus oleh konversi lahan
seperti P Nunukan. Pak Untung Stap
Desa Binusan mengatakan, “ Dulu di Hutan-hutan
Pulau Nunukan ini banyak tumbuh pohon Yu’tungon (Keratung) tapi dengan semakin
banyaknya pembangunan, yang kutahu sekarang tersisa sekitar 6 pohon itupun hanya di Desa
Binusan “.
Secara khusus buah Keratung memiliki perbedaan dengan buah Durian. Keratung dengan nama latinnya Durio
oxleyanus Griff. Memiliki ukuran relatip lebih kecil dengan
rata-rata diameter sekitar 13 Cm, duri
kulit lebih panjang sekitar 4 Cm, Aroma harumnya kuat lebih halus dan sedap, Rasanya lebih gurih (manis legit) dan tekstur isi lebih kasar.
Kalau buah durian mempunyai rongga buah sekitar 4-5 rongga dan setiap
rongga berisi 2-5 biji, maka Keratung hanya mempunyai 3-4 rongga dengan
setiap rongga hanya berisi 1 biji buah dengan isi buah warna kerem dan biji
warna coklat layaknya durian.
Pohon
Keratung memiliki habitat hidup di hutan primer tersebar dari Semenanjung
Malaysia, Thailand, Sumatera dan Kalimantan (Kebler & Sidiyasa, 1994), khususnya di daerah dataran rendah, siring
sungai dengan kadar air yang cukup. Pohonnya
berkayu tinggi (9 m) dan bercabang dengan daun lonjong sebagai mana pohon durian biasa, buah banyak keluar bergantungan dari cabang – cabang pohon dengan jumlah dapat
mencapai 100 buah per pohonnya. Seorang PPL Kab. Nunukan mengatakan bahwa pohon ini layak
dibudidayakan karena memiliki rasa dan aroma yang enak serta
sangat mudah untuk dikembangkan.
Buah
Keratung berwarna Hijau meski telah masak dengan aroma harum tapi halus beda
dengan Durian yang aromanya sangat menusuk.
Jika ingin menemukan buah ini khususnya di P Nunukan dan Tanjung Selor dan sekitarnya anda
bisa menemukannya di bulan Agustus – September dengan harga relatip
menyenangkan sekitar Rp15.000 - Rp
25.000 per buah, buah ini mulai
mengeluarkan bunganya sekitar April
dan menjadi buah siap panen setelah 5 – 6 bulan kemudian.
“ Buah Yu’tungon (keratung) sangat sulit
ditemukan di Pulau Nunukan kalaupun ada hanya tersisa hanya 4-5 pohon, tapi kalau masuk lebih
kepedalaman seperti ke Kecamatan Sebuku, Sembakung, Atulay dan
Lumbis masih banyak karena diperoleh dari hutan utama “, ujar penjual buah di Pasar Liem Hie Jung Nunukan. Keunikan lain buah Keratung, bila durian
dibelah itu mengikuti alur rongga buah tapi buah Keratung di Nunukan bila
membukanya harus membelah melintang meski buah ini juga memiliki garis-garis
alur rongga pada kulit buahnya, karena cara ini akan lebih memudahkan dalam menikmati buahnya.
byDannyAsmoro
Kalau berteman hendaklah sehati dan sejiwa kebaikan.