Nusan TaRa.Com
Pulau Enggano dengan luas 400,6 km2
adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudera Hindia dan berbatasan
dengan negara India. Merupakan saatu
kecamatan dari Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Pulau ini berada di sebelah barat daya dari
kota Bengkulu dengan koordinat 05o 23’ 21”
LS, 102o 24’ 40” BT. Secara administratif kecamatan ini memiliki
6 desa yaitu Bajarsari, Meok, Apoho, Melakoni, Kaana dan Kahyapu dengan jumlah
penduduk lebih dari 600 kepala keluarga.
Penempatan Lokasi LAPAS (Lembaga
Pemasyarakatan) selayaknya berada di daerah jauh dari pemukiman masyarakat,
Daerah tenang, Daerah yang mudah ditangani dan daerah terisolasi. Kondisi demikian tentunya akan memudahkan
bagi petugas lapas dalam menjalankan fungsinya untuk menghukum dan menyadarkan
para Narapidana baik berupa 1. pembinaan
moral maupun pembekalan keterampilan agar mereka dapat kembali menjadi
msyarakat yang baik. 2. Tidak mengganggu
kehidupan masyarakat dari hal-hal negatip yang ditimbulkannya dan 3. Tidak memudahkan bagi para Napi untuk melarikan
diri. Pulau Enggano sangat baik untuk
menjadi salah satu daerah LAPAS baik kebutuhan daerah maupun kebutuhan Pusat
karena posisinya ditengah Samudera Hindia dengan jumlah penduduk yang tak
banyak.
Saat ini ada usaha Pemerintah
Kabupaten Bengkulu untuk menyiapkan salah satu
pulau terluarnya di pantai barat Sumatera yang berada di Samudera
Indonesia yaitu Pulau Enggano untuk dijadikan lokasi Rutan atau Lapas
menggantikan Lapas daerah yang sudah tidak layak. Gagasan tersebut sebaiknya di tanggapi
pemerintah pusat mengingat posisinya yang strategis untuk dijadikan Rutan
Pemerintah pusat seperti Pulau Nusakambangan di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Untuk menuju Pulau Enggano saat ini harus menyeberangi Samudera Hindia berjarak 156 km (90 mil) dengan waktu tempuh 12 jam ditambah jalan darat sepanjang 76 km menuju Ibu Kota Kabupaten Bengkulu Utara Arga Makmur. Jarak terdekat lainnya, Kota Manna Bengkulu Selatan 96 km (60 mil). Enggano juga dapat dilayani dengan pesawat kecil berpenumpang 12 orang dari Ibu Kota Provinsi Bengkulu.
Untuk menuju Pulau Enggano saat ini harus menyeberangi Samudera Hindia berjarak 156 km (90 mil) dengan waktu tempuh 12 jam ditambah jalan darat sepanjang 76 km menuju Ibu Kota Kabupaten Bengkulu Utara Arga Makmur. Jarak terdekat lainnya, Kota Manna Bengkulu Selatan 96 km (60 mil). Enggano juga dapat dilayani dengan pesawat kecil berpenumpang 12 orang dari Ibu Kota Provinsi Bengkulu.
Perairan Pulau Enggano yang sering
menjadi perlintasan para imigran gelap utamanya ke Australia bahkan tak jarang
terdampar disana karenna masalah pelayaran, juga dihuni masyarakat dengan tingkat
pelayanan umum yang masih kurang berbaanding daerah lain seperti masih rendahnya fasilitas pelayanan listrik,
Infrastruktur jalan sepanjang 37 km
namun hanya sekitar 15 km yang sudah pengerasan selebih masih tanah dan
Pengadaan Air Bersih masih menjadi masalah bagi masyarakat Enggano karena mutu
air tawarnya yang masih bercampur air laut, meski demikian berkat program dari TNI AL dengan
penggunaan tehnologi mesin inovasi baru memberikan cara untuk mengubah air laut
menjadi air minum.
Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi mengatakan, “ Posisi Enggano yang berada sangat jauh di tengah Samudera sangat memungkinkan jika dijadikan penjara bagi para penjahat di daerah atau penjahat kelas kakap dari pusat “. Di daerah tentulah gagasan ini dapat memenuhi standar penampungan Lapas bagi Narapidana Daerah yang telah over Kapasitas dan situasi Lapas yang kurang layak sebagai mana keadaan di lapas yang ada sekarang.
“ Sangat cocok untuk lokasi penggantian Pulau Nusakambangan yang semakin terbatas, Enggano bahkan lebih besar dan strategis, disana juga sudah ada pelabuhan laut dan bandara perintis untuk saran transportasi “, ujar Imron di Bengkulu, Rrabu (28/1/2015). Melihat strategisnya lokasi dan kondisi masyarakat di pulau tersebut serta keterbatasan daya tampung beberapa lapas khususnya untuk Narapidana Kelas kakap, mungkin saja Kementerian Kehakiman RI mengembangkan rencana tersebut menjadi Lapas Pusat atau Nasioanal seperti Nusakambangan.
Kondisi para Narapidana di Lembaga Pemasyarakat (LP) Arga Makmur Bengkulu Utara saat ini sudah sangat menghawatirkan dan melebihi kapasitas. Sebab di LP tersebut menampung para Napi dri 3 kabupaten yaitu Bengkulu Utara, Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Tengah. “ Kondisi ini harus segera dicarikan solusinya, tawaran kami kepada pemerintah pusat, bangun saja LP di Pelau Enggano seperti di Nusakambangan itu “ pungkas Imron.
Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi mengatakan, “ Posisi Enggano yang berada sangat jauh di tengah Samudera sangat memungkinkan jika dijadikan penjara bagi para penjahat di daerah atau penjahat kelas kakap dari pusat “. Di daerah tentulah gagasan ini dapat memenuhi standar penampungan Lapas bagi Narapidana Daerah yang telah over Kapasitas dan situasi Lapas yang kurang layak sebagai mana keadaan di lapas yang ada sekarang.
“ Sangat cocok untuk lokasi penggantian Pulau Nusakambangan yang semakin terbatas, Enggano bahkan lebih besar dan strategis, disana juga sudah ada pelabuhan laut dan bandara perintis untuk saran transportasi “, ujar Imron di Bengkulu, Rrabu (28/1/2015). Melihat strategisnya lokasi dan kondisi masyarakat di pulau tersebut serta keterbatasan daya tampung beberapa lapas khususnya untuk Narapidana Kelas kakap, mungkin saja Kementerian Kehakiman RI mengembangkan rencana tersebut menjadi Lapas Pusat atau Nasioanal seperti Nusakambangan.
Kondisi para Narapidana di Lembaga Pemasyarakat (LP) Arga Makmur Bengkulu Utara saat ini sudah sangat menghawatirkan dan melebihi kapasitas. Sebab di LP tersebut menampung para Napi dri 3 kabupaten yaitu Bengkulu Utara, Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Tengah. “ Kondisi ini harus segera dicarikan solusinya, tawaran kami kepada pemerintah pusat, bangun saja LP di Pelau Enggano seperti di Nusakambangan itu “ pungkas Imron.
byKariTaLa LA
Pulau Enggano jauh di Samudera
Hindia,
Perjalanan jauh
berkah jika pulang dengan akhlak mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar