Sabtu, 10 Oktober 2015

PANSER ANOA ALUTISTA MILITER YANG BERKELAS DUNIA





NusanTaRa.Com





Alutista Produk PT Pindad yang mengejutkan dunia internasional kwalitas yang membanggakan diantaranya PANSER ANOA.   Kehebatannya tersebut membuat kendaraan taktis (rantis) ini telah diproduksi atas berbagai pesanan dan tersebar diseantero Nusantara dan diberbagai belahan dunia sebanyak ratusan unit.  Kepuasaan pelanggan dengan kemampuan dan keunggulannya membuat rantis yang terdiri 5 varian yakni Armored Personnel Carrier, Ambulance, Logistic, Recovery dan Remote Control Weapon System selalu dipenuhi oleh permintaan pelanggan untuk kepentingan keamanan negaranya dengan kisaran harga Rp 25 – 30 milliar.



Panser khusus pengangkut personal Pasukan atau Armoured Personnel Carrier atau lebih dikenal dengan Anoa 6 x 6 APC,  dilengkapi sejumlah peralatan seperti alat deret Winch dengan daya deret 6 ton, Pioneer Set atau tombol pengendali, alat pemadam kebakaran, alat penyejuk Udara, toolkit pengemudi, lampu dan peta, jaring kamuflase, hydraulic rear rampdoor system atau sistem pintu hidrolik, smoke grenade dischargers atau alat peluncur granat berkaliber 66 mm yang jumlahnya 3 di kanan dan 3 di kiri kendaraan.
 

Panser ini juga bisa dilengkapi beberapa fitur opsional seperti sistem komunikasi dan pergerakan AM, FM Radio dan Intercom Set, GPS, NVG, Add -on. Kemudian ada keramik lapis baja Armament; sistem remote control RCWS-Cal 7,62/12,7 mm (remote control weapon system), dan senjata di bagian belakang senapan mesin ringan 7,62 mm. Anot 6 x 6 APC ini berjalan naik hingga 45 derajat dan turun 10 derajat, serta memutar 360 derajat.



Spesipik Panser Anoa lain yang sangat canggih dan tak kalah hebatnya dalam operasional tempur adalah Recovery dan Remote Control Weapon System (RCWS) memiliki  Spesifikasinya serupa dengan Anoa APC,  hanya fungsinya berbeda. RCWS memiliki keunggulan dengan sistem remote control, sehingga tentara tidak perlu naik ke atap untuk menembakkan senjata.

Panser Anoa type Ambulance memiliki fungsi khusus mengangkut pasukan yang mengelami kecelakaan atau korban dalam tugas, dengan kapasitas angkut yang lebih banyak dan dilengkapi anti-peluru serta memiliki mobilitas pergerakan dalam situasi tempur yang lebih unggul.    Sedangkan Panser Anoa Logistic untuk mengangkut berbagai macam barang seperti peluru, makanan dan tenda. Panser Anoa Recovery untuk memperbaiki persenjataan yang rusak, termasuk sebagai mobil derek.   Semua kendaraan produksi PT. Pindad tersebut saat ini masih dalam tahap sertipikasi, kata Silmy Karim Direktur Utama PT. Pindad.



Lahirnya produk Panser Anoa tidak terlepas dari satu operasi militer TNI yang dilakukan di daerah Aceh pada tahun 2003, dan untuk keperluan operasi tersebut TNI Angkatn Darat (AD) meminta dibuatkan kendaraan lapis baja untuk transportasi pasukannya yang sesuai di medan.  Pindad pun merespons dan mengembangkan kendaraan angkut personal ringan atau APRV-1V yang berbasis chasis truk komersial pada tahun 2004. Sayangnya proyek 40 unit yang dipesan TNI AD ini terpaksa dibatalkan karena bencana tsunami pada akhir Desember 2004.

Dibantu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi,  PT Pindad terus menyempurnakan keberadaan APR-1V varian 4X4. Akhirnya mereka berhasil mengembangkan panser sesuai tantangan Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto  Panglima TNI saat itu, bernama APS1-V1 atau yang dijuluki “Si Jablay” dikalangan  PT Pindad.  

Pengembangan berbagai varian Panser Anoa pun terus dilakukan, hingga di penghujung tahun 2007 terjadi momen kebangkitan PT Pindad  manakala Jusuf Kalla menjabat sebagai Wakil Presiden.  Pemerintah Indonesia memesan 150 panser ke PT Pindad dengan nilai kontrak Rp 1,1 triliun  ratusan panser itu kemudian masuk dalam jajaran alutista operasional militer  TNI AD,  momen ini semangat dan moment bersejarah karena menjadi order terbesar bagi PT. Pindad  tanggal 29 April 1983,  sebagaimana disampaikan Direktur Teknologi dan Pengembangan Ade Bagdja seperti tertulis di buku "Pijakan untuk Kemandirian Alutsista" 30 Tahun PT Pindad.

PT. Pindad dalam pengembangan persenjataan Panser Anoa, telah menyiapkan pengembangan varian baru perlengkapan militer tersebut, sebagaimana dikatakan Tri Haardjono Direktur Operasi Produk Hankam PT Pindad.   Seperti panser Anoa menggunakan senjata kanon 20 mm, versi amphibious hingga menggunakan meriam canon 90 mm.  Dalam pengembangan kaali ini, PT Pindad bekerja sama dengan industri mitra  luar negeri serta sejumlah perusahaan Tanah Air baik negeri maupun swasta turut membantu mengembangkannya.  " Ini sudah menggunakan system automatic, yang mahal di sistem senjata adalah sistem penembakannya. Nah ini yang harus kita kuasai dan Pindad untuk sementara belum masuk di elektronik dan optiknya. Ini akan didukung oleh instansi lain seperti BPPT, PT Inti, PT Len, dan lain-lain, " ujar Tri. 



TNI menerima 24 unit Panser Anoa 6x6 buatan PT Pindad yang dipesan sejak tahun 2013 lalu 
Kini Panser Anoa buatan PT Pindad telah mendapat pengakuan dunia internasional. Sewaktu di Lebanon pada Oktober 2014 lalu, Panser Anoa yang dibawa TNI dinyatakan layak bertugas oleh (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL) dalam misi perdamaian. Lapisan baja dan rangka Anoa dinyatakan memiliki tingkat Stanag 3, yang bisa menahan peluru kinetis hingga 7,62x51 mm Armor Piercing standar NATO dari jarak 30 meter dengan kecepatan 930 m/s.  Anoa juga bisa menahan ledakan ranjau hingga massa 8 kg di bagian roda gardan dan di tengah-tengah badan.
byMcDonaldBiunG

                              


 Kereta Besi melewati Jalan Berlumpur,
Persenjataan yang canggih mendukung kemenangan bertempur.





1 komentar:

  1. Salut untuk produk dalam negeri Indonesia terus maju alutista Pasukan Garuda MeraHPutiH

    BalasHapus

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...