NusanTaRa.Com
Menurut Obama, kemitraan antara Indonesia dan Amerika bukan saja penting bagi Amerika Serikat karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang banyak memainkan peran penting di kawasan Asia Tenggara, merupakan negara dengan jumlah penduduk islam terbesar di dunia dengan tradisi dan toleransi sikap moderat. “Tentu saja Indonesia merupakan negara penting dalam soal perdagangan dan pertumbuhan ekonomi, dan kami tetap pada minat besar sekali dalam memperkuat hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dengan Indonesia,” jelas Obama.
Mengenai pertemuannya dengan Presiden Jokowi, Presiden Obama mengaku membahas beberapa hal yang menyangkut perdagangan dan hubungan kerjasama antara kedua negara, terutama dalam pengembangan ekonomi digital, yang merupakan peluang yang baik sekali di Indonesia. Selain itu dibahas juga eberapa hal yang menyangkut dalam kerjasama keamanan, terutama keamanan maritim dalam peningkatan modernisasi kemampuan Indonesia dalam hal ini, dan pentingnya ASEAN dan forum Asia Timur, dalam mempertahankan aturan main di kawasan Asia Tenggara. Adapun pembahasan soal terorisme, menurut Presiden Obama tentu saja ini sangat baik dalam menyampaikan pesan yang positif yang melawan pesan gerakan radikal radikal Iraqi and Syrian Islamic State (ISIS), dan juga menentukan sikap menyebarluaskan perdamaian sebagai Islam moderat.
“Kami membahas beberapa isu global karena Indonesia dan Amerika dalam bidang keamanan, kesehatan untuk mencegah wabah penyakit, yang merupakan kepentingan bersama, kepentingan global,” tambah Obama. Selain itu, dalam pertemuan kedua Kepala Pemerintahan itu juga dibahas tentang penanganan kebakaran lahan gambut, pertukaran pelajar mahasiswa dan ini merupakan wujud peningkatan kerjasama diantara kita.
“Saya menyambut baik segala upaya Presiden Joko Widodo dalam memenangkan demokrasi, dan meningkatkan hubungan kemitraan dalam kedua negara bukan saja dalam hal strategis tetapi juga merupakan hal yang sangat penting bagi kedua negara,” pungkas Obama.
Saat berkunjung ke Gedung Putih itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang PMK Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri ESDM Sudirman Said, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Duta Besar LBPP RI untuk AS Budi Bowoleksono, dan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Dian Triansyah Djani.
bySekretariat Kabinet Republik Indonesi,27/10/2015
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menerima kunjungan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di West Wing, White House, Washington DC,
Senin (26/10) sekitar pukul 14.35 waktu setempat atau Selasa (27/10)
pukul 01.35 WIB. Setelah melakukan pembicaraan bilateral di Ruang Oval, kedua pemimpin
negara menyampaikan keterangan pers bersama, yang dihadiri oleh
wartawan dari sejumlah negara, termasuk wartawan Indonesia yang
menyertai kunjungan Presiden Jokowi ke negara tersebut.
Presiden Barack Obama mengaku sangat senang menerima kunjungan Presiden Joko Widodo dan rombongannya ke Gedung Putih, yang dinilainya memberikan peluang yang baik untuk hubungan yang kuat antara kedua negara demokrasi yang besar. “Tentu saja saya pernah punya hubungan yang pribadi dengan Indonesia karena masa kecil saya berada di Indonesia, saya masih ada hubungan keluarga di Indonesia,” kata Presiden Obama dalam keterangan pers bersama Pesiden Jokowi.
Presiden Barack Obama mengaku sangat senang menerima kunjungan Presiden Joko Widodo dan rombongannya ke Gedung Putih, yang dinilainya memberikan peluang yang baik untuk hubungan yang kuat antara kedua negara demokrasi yang besar. “Tentu saja saya pernah punya hubungan yang pribadi dengan Indonesia karena masa kecil saya berada di Indonesia, saya masih ada hubungan keluarga di Indonesia,” kata Presiden Obama dalam keterangan pers bersama Pesiden Jokowi.
Menurut Obama, kemitraan antara Indonesia dan Amerika bukan saja penting bagi Amerika Serikat karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang banyak memainkan peran penting di kawasan Asia Tenggara, merupakan negara dengan jumlah penduduk islam terbesar di dunia dengan tradisi dan toleransi sikap moderat. “Tentu saja Indonesia merupakan negara penting dalam soal perdagangan dan pertumbuhan ekonomi, dan kami tetap pada minat besar sekali dalam memperkuat hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dengan Indonesia,” jelas Obama.
Mengenai pertemuannya dengan Presiden Jokowi, Presiden Obama mengaku membahas beberapa hal yang menyangkut perdagangan dan hubungan kerjasama antara kedua negara, terutama dalam pengembangan ekonomi digital, yang merupakan peluang yang baik sekali di Indonesia. Selain itu dibahas juga eberapa hal yang menyangkut dalam kerjasama keamanan, terutama keamanan maritim dalam peningkatan modernisasi kemampuan Indonesia dalam hal ini, dan pentingnya ASEAN dan forum Asia Timur, dalam mempertahankan aturan main di kawasan Asia Tenggara. Adapun pembahasan soal terorisme, menurut Presiden Obama tentu saja ini sangat baik dalam menyampaikan pesan yang positif yang melawan pesan gerakan radikal radikal Iraqi and Syrian Islamic State (ISIS), dan juga menentukan sikap menyebarluaskan perdamaian sebagai Islam moderat.
“Kami membahas beberapa isu global karena Indonesia dan Amerika dalam bidang keamanan, kesehatan untuk mencegah wabah penyakit, yang merupakan kepentingan bersama, kepentingan global,” tambah Obama. Selain itu, dalam pertemuan kedua Kepala Pemerintahan itu juga dibahas tentang penanganan kebakaran lahan gambut, pertukaran pelajar mahasiswa dan ini merupakan wujud peningkatan kerjasama diantara kita.
“Saya menyambut baik segala upaya Presiden Joko Widodo dalam memenangkan demokrasi, dan meningkatkan hubungan kemitraan dalam kedua negara bukan saja dalam hal strategis tetapi juga merupakan hal yang sangat penting bagi kedua negara,” pungkas Obama.
Saat berkunjung ke Gedung Putih itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang PMK Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri ESDM Sudirman Said, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Duta Besar LBPP RI untuk AS Budi Bowoleksono, dan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Dian Triansyah Djani.
Petruk bertemu Superman di Amerika,
Jokowi negarawan RI membawa misi Indonesia ke tingkat dunia.