NusanTaRa.Com.
Bangsa Indonesia mungkin bisa berbangga diri dengan penganan Tempe, sebuah penganan sederhana warisan leluhur, karena saat ini bisa dikatan sebagai salah satu penganan dunia dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenal dan mengkonsumsi penganan tersebut sebagai makanan harian hinggs ke lusr negeri seperti Belanda, Amerika, Jepang, Australia dsb. Kelebihan Tempe bisa dilihat kesederhanaannya yang terbuat dari Kacang Kedelai, Rasanya yang Gurih, berwarna Putih, Mengandung Gizi yang tinggi dan Harga yang relatip terjangkau. Inggris merupakan salah satu negara di Eropah yang tahun 2010 memasukkan Tempa dalam pasar pangan mereka meski dalam bentuk kecil-kecilan yang diproduksi sendiri warga Inggris William Mitchell tepatnya di Kota London.
Tempe merupakan bahan pangan yang dibuat dengan melalui proses
fermentasi yaitu Kacang Kedelai setelah melalui proses awal seperti pencucian, pemasakan dsbgnya kemudian
difermentasikan dengan Ragi atau Kapang Rhizopus. Rhizopus yang khas
digunakan untuk pembuatan Tempe Indonesia seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus, yang akan melahirkan warna putih dari misilia Rhizopus pada kedelai yang terbungkus daun pisang atau plastik.
William Mitchell mulai mengenal Tempe ketika berada di Indonesia bertugas sebagai pengajar bahasa Inggeris tahun 1995, dan ia terkesan dengan satu citarasa yang khas dan gurih yang mudah ia dapatkan di pasar-pasar, dan disetiap warung disepanjang jalan sekitar kediamannya. Tempe juga menurutnya penganan yang mudah disajikan dan dapat disajikan dalam berbagai jenis olahan masakan yang sangat menarik.
Tempe tersebut sejak ia tinggal di Indonesia menjadi makanan kegemarannya, kebiasaan makan Tempe disetiap makan membuatnya rindu akan pangan tersebut ketika ia kembali ke Inggeris dan ia sulit untuk mendapatkan pangan dengan kwalitas baik dipasaran sejak di Inggeris, kerinduannya akan pangan tersebut ternyata menjadi satu awal yang baik bagi William Mitchell selain untuk dapat memenuhi kesenangannya juga menjadi inspirasi baru baginya untuk menggeluti dunia bisnis yaitu bisnis Tempe alias membuat sendiri.
Akan mimpi tersebut terwujut iapun kembali ke Indonesia untuk mempelajari tehnik membuat Tempe yang khas Indonesia dan untuk mengenal lebih jauh seluk beluknya pada Produsen tempe ternama di Jawa, setelah ia berhasil mempelajarinya dengan baik iapun kembali ke Inggris untuk membuat produk tempe tersebut, beber William Mitchell pada BBC Indonesia.
Tempe yang diproduksi William Mitchell pada awalnya dirintis dipasarkannya sendiri sebagaimana ia beberkan pada BBC Indonesia bahwa, " Jadi saya memutuskan cara terbaik untuk memperkenalkan makanan yang masih baru bagi kebanyakan orang di Inggris adalah dengan menjualnya di pinggir jalan ". " Konsumen banyak yang sangat menyukainya dan terbukti sangat populer. Sebagian besar konsumen kami belum pernah mencobanya tapi kemudian menjadi pelanggan tetap ", lanjut beliau.
Selain memasarkan secara langsung produksinya pada warungnya yang
bertuliskan " Warung Tempeh ", ia juga memasarkannya lewat situs
warungtempeh.com dengan menginformasikan berbagai menu sajiannya seperti Tempeh
Kari Kuning, menjelaskan berbagai kandungan tempe seperti Protein Nabati,
Vitamin B, Zat Besi dll serta melayani pemesanan lewat On-Line tersebut.
Tempe penganan asli orang Jawa,
Penganan sederhana bergizi dan bercita rasa istimewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar