NusanTaRa.Com
Mount Everest yang merupakan surganya bagi para pendaki gunung dunia dengan tinggi 8.848 meter dpl berada diantara negara India, Nepal dan Tibet sehingga bagi para pendaki dunia akan tidak sempurna bila belum dapat menapak di atas puncak tersebut, seperti Pendaki wanita tanah air Clara Sumarwati yang tercatat sebagai pendaki pertama dari Indonesia dan Asia Tenggara yang mencapai Mount Everest tahun 1996.
Jauh sebelum itu, Junko Tabei wanita Negeri Matahari Jepang telah menorehkan namanya sebagai wanita pertama yang menaklukkan gunung tertinggi di dunia tersebut tahun 1975. Kesuksesannya menjajaki kaki Di Atap dunia tersebut justru menjadi moment awal dan besar bagi wanita Jepang untuk Kesetaraan Gender di negeri tersebut.
Jauh sebelum itu, Junko Tabei wanita Negeri Matahari Jepang telah menorehkan namanya sebagai wanita pertama yang menaklukkan gunung tertinggi di dunia tersebut tahun 1975. Kesuksesannya menjajaki kaki Di Atap dunia tersebut justru menjadi moment awal dan besar bagi wanita Jepang untuk Kesetaraan Gender di negeri tersebut.
Dilansir dari History Channel,
Junko mencapai puncak Gunung Everest melalui rute tenggara. Jalur yang
sama dengan pendahulunya, Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay yang
dicapai pada tahun 1953.
Pendaki asal Jepang ini berpetualang bersama tim yang digagas koran Yomiuri Shimbun dan Nihon Television. Setelah melakukan seleksi penerimaan peserta pendakian Gunung Mount Everest Wanita akhirnya ditetapkan 15 wanita peserta (termasuk Junko Tabei) dan memasukkan peserta dalam pelatihan yang cukup panjang sebelum awal tahun 1975. Setelah
itu mereka menuju Kathmandu, Nepal dan menemui 9 orang sherpa lokal
untuk membimbing perjalanan ke puncak gunung tertinggi di dunia.
Tragedi besar terjadi pada awal Mei 1975 yang hampir menggagalkan misi penaklukan puncak dunia, ketika para wanita pendaki tersebut berkemah di Best Camp pada ketinggian
6.300 meter gunung yang juga dikenal dengan nama Sagarmatha (Kepala Langit = bhs Sangsekerta). Diluar dugaan tempat mereka berkemah terjadi longsor salju yang kemudian melanda perkemahan dan membuat mereka terkubur
di bawah salju. Keadaan ini sempat membuat J Tabei kehilangan kesadaran selama kurang lebih 6
menit, hingga sherpa menggali timbunan salju yang menguburnya.
Semangat yang kuat dari Junko Tabei untuk menaklukkan Puncak langit tersebut tak membuatnya menyerah, ia kemudian berdiri tegap dan menatap puncak Mount Everest dan melangkah melanjutkan ekspedisinya ke
ketinggian 8.763 meter di selatan Puncak Gunung Everest, sebagai best Camp terakhir sebelum mencapai puncak 8.848 meter tujuan akhir ekspedisi.
Junko Tabei Pendaki wanita berkebangsaan Jepang yang lahir pada 22 September 1939 dan mahasiswa dari Showa Woman University yang banyak mendedikasikan dirinya dalam penaklukan puncak dunia. Satu kutipan yang sangat emosional, " Ketika aku menyadari tantangan berikutnya, aku shock dan marah," kata Yunko Tabei yang dikutip dari Japan Times kala itu.
Dalam pendakian yang berat ini karena selain harus menghadapi tekanan mental dan fisik,
Tabei harus melewati beberapa titik medan yang sangat berat berupa tebing curam berlapis es
yang merupakan pembatas antara Nepal dan China. Kesadaran akan misi yang diemban dan nama negara yang ada dibahunya membuatnya menguatkan tekad untuk tidak bisa mundur dari terus mencapai titik akhir pendakiaan.
" Aku tak menyangka harus menghadapi tantangan itu, pada hal aku sudah menyimak semua
catatan tentang ekspedisi ke Gunung Everest, Aku begitu marah terhadap
para pendaki sebelumnya, yang tidak memberi peringatan tentang medan
curam yang harus dilintasi," kenang Tabei.
Berkat usahanya yang keras, tepat 12 hari setelah longsoran salju
menguburnya, Tabei menjadi wanita pertama yang mencapai puncak gunung
setinggi 29.035 kaki di atas permukaan laut bersama sang sherpa, Ang
Tshering. Akhirnya sesuatu yang dulunya suatu kemuskilan menjadi realita manakala ia suksess menapak ketinggian tersebut dengan mengibarkan bendera Hinomaru (matahari terbit), " Aku tak pernah merasa setegang ini sepanjang hidupku. Aku merinding ketika semuanya berakhir, " tutur Tabei.
Kini, sejarah kesuksesan wanita lulusan Showa Women University jurusan Bahasa
dan Sastra Inggris itu dijadikan simbol kesetaraan dan kebebasan
perempuan di Negeri Sakura. Kesuksesan tersebut juga membuatnya semakin percaya diri dalam penaklukan puncak-puncak dunia berikutnya seperti Gunung Fuji, Matterhorn Alpen Swiss dan 28 Juni 1992 menaklukkan Puncak Jaya di Papua sekaligus menjadi wanita pertama menyelesaikan SEVEN SUMMIT, pada usia 53 tahun ia berhasil menaklukkan 69 puncak gunung dunia.
Adalah Edmundd Hillary pendaki asal Selandia Baru tahun 1953 dan pemandunya Tenzing Norgay asal suku Sherpa di Nepal yang berhasil menjadi manusia pertama mencapai Gunung Everest di ketinggian 8.848 meter pada 29 Mei 1953. Tabei mengaku ia terinspirasi oleh Sir Edmund Hillary yang menjadi orang pertama yang menaklukkan Puncak Everest bersama dengan Sherpa Tenzing pada tahun 1953.
Keberhasilan keduanya memicu pendaki lainnya untuk melakukan hal sama. Pada tahun 1960, ekspedisi dari China berhasil menaklukkan gunung ini dari sisi Tibet. Dilanjutkan dengan James Whittaker di tahun 1963 sebagai warga Amerika Serikat pertama yang menginjakkan kaki di puncak Everest. Terakhir pada 25 mei 2014 tercatat Pendaki wanita termuda yang berhasil menaklukkan Mount Everest dari jalur Tibet pada usia 13 tahun yaitu Malavath Poorna dari India Selatan. Poorna mengatakan, upaya ini dilakukannya untuk membuktikan bahwa seseorang dari kasta rendah (Dalith) seperti dirinya juga bisa melakukan hal - hal besar.
Adalah Edmundd Hillary pendaki asal Selandia Baru tahun 1953 dan pemandunya Tenzing Norgay asal suku Sherpa di Nepal yang berhasil menjadi manusia pertama mencapai Gunung Everest di ketinggian 8.848 meter pada 29 Mei 1953. Tabei mengaku ia terinspirasi oleh Sir Edmund Hillary yang menjadi orang pertama yang menaklukkan Puncak Everest bersama dengan Sherpa Tenzing pada tahun 1953.
Keberhasilan keduanya memicu pendaki lainnya untuk melakukan hal sama. Pada tahun 1960, ekspedisi dari China berhasil menaklukkan gunung ini dari sisi Tibet. Dilanjutkan dengan James Whittaker di tahun 1963 sebagai warga Amerika Serikat pertama yang menginjakkan kaki di puncak Everest. Terakhir pada 25 mei 2014 tercatat Pendaki wanita termuda yang berhasil menaklukkan Mount Everest dari jalur Tibet pada usia 13 tahun yaitu Malavath Poorna dari India Selatan. Poorna mengatakan, upaya ini dilakukannya untuk membuktikan bahwa seseorang dari kasta rendah (Dalith) seperti dirinya juga bisa melakukan hal - hal besar.
byRyanSyahputra.
Tinggi Gunung Seribu Janji,
Takkan mundur kebelakang kalau niat dah tertanam di Hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar