NusanTaRa.Com
Miss Universe 2014 di Florida USA pada 25 Januari 2015 akhirnya menetapkan Miss Universe 2014 Paulina Vega dari Kolumbia, Runner-Up 1 Nia Sanches dari USA, Runner-Up 2 Diana Harkusha dari Ukraina, Runner-Up 3 Yamin Verheijen dari Belanda dan Runner-Up 4 Kaci Fennell dari Jamaika. Indonesia di ajang ini diwakili Elvira Devinamira yang merupakan Miss Universe 2014 Indonesia.
Penyertaan Indonesia di ajang Miss Universe 2014 meskipun tidak masuk dalam jajaran Lima besar Miss Universe 2014 tapi ajang ke-63 ini menjadi satu kebanggaan bagi bangsa Indonesia karna untuk pertama kalinya menjadi juara pada kategori Best National Costume dengan menampilkan Busana bernuansa Indonesia bertema " The Cronicle of Borobudur ", meski peserta Canada Chanel Beckenlehner
tampil dengan sangat unik untuk mencuri perhatian juri ajang Miss Universe 2014 dengan mengenakan
pakaian bersayap yang dikomposisi dari 10 stik hockey. Tak
ketinggalan papan skor yang menyala di bagian atas kepalanya yang
ditutupi wig putih.
Konsep dasar busana yang dibawakan Elvira Devinamira pada ajang tersebut adalah Borobudur yang dikemas dalam desain yang menampakkan Hiasan kepala
berbentuk jejeran stupa yang menjulang ke atas menimbulkan kesan megah.
Dengan busana two pieces-nya, gadis Jawa Timur itu bak Srikandi yang kuat nan memikat. Apalagi saat bagian sayap ia bentangkan. Menakjubkan! Dengan kostum bertema ‘The Chronicle of Borobudur’, Elvira mengantar
Indonesia memenangkan kategori kostum nasional terbaik. Untuk kali
pertamanya, sejak Nusantara mengikuti ajang Miss Universe pada tahun
1995.
Dalam penilaian Best National Costume melewati dua sistem penyaringan. Pertama, semua peserta melewati penilaian
dewan juri yang terdiri dari Indonesia bersama 5 negara lainnya seperti Argentina, India,
Jerman -- bahkan busana Kanada yang aneh masuk jajaran Top 5. Kedua sistem seleksi dilakukan lewat voting warga dunia melalui jaringan internet yang disediakan panitia.
Adalah Dynand Fariz Sosok yang ada di balik kemegahan ‘The Chronicle of Borobudur’ yang
merepresentasikan keagungan budaya Indonesia khususnya kemegahan Candi Borobudur dalam satu rancangan gaum seberat 20 kilogram. Pria asal Jember itu punya alasan memilih tema Borobudur. “Borubudur
merupakan keajaiban dunia yang merepresentasikan Indonesia. Borobudur
adalah hal yang menakjubkan,” kata dia dalam wawancara.
“Saya merasa perlu mengangkat roh Borobudur dalam bentuk kostum yang
juga dapat membuat orang takjub,” jelas Dynand tentang alasannya
mengangkat candi warisan Wangsa Sailendra yang berkisah tentang
pencapaian Nirwana itu sebagai tema kostum kontestan Indonesia di ajang
Miss Universe 2014. Hasilnya Dynan F berhasil. membuat Spirit Borobudur dalam karyanya memukau dunia untuk memilihnya sebagai yang terbaik. Kostum tersebut tampil sangat mengagumkan dan mempesona mana kala rancangan Dynand yang dibawakan Elvira
mengembangkan sayap kain berhias royal motif dan gambar stupa Borobudur
warna emas.
Busana two-pieces yang terbilang mini dan dengan detil
batu-batu cantik itu menghadirkan karakter yang kuat sekaligus eksotis.
Satu elemen dekoratif yang memegang peran penting dari kostum tersebut
adalah deretan stupa Borobudur yang menjulang ke atas. Dari elemen
inilah nafas spiritual kostum ini meradiasi. Roh kemegahan dan
keanggungan Borobudur, sang keajaiban dunia yang ada di Indonesia,
meresapi tiap jengkal kostum dan menyirap mata-mata yang melihatnya.
Acara ini mengalami beberapa kali pergantian tempat penyelenggaraan sebelum penetapan Florida, dan merupakan untuk yang pertama kalinya dilaksanakan pada tahun yang bukan tahun penetapan juaranya. Dalam Miss Universe 2014 ini juga ditetapkan tiga kategori yang masuk dalam penyelenggaraan ini yaitu Best National Costume yang menempatkan Elvira Devinamira (Indonesia) sebagai juara kemudian Valentina Ferrer (Argentina), Nayonita Lodh (India), Josefin Donat (Jerman) dan Chanel Bsckenlehner (Kanada). Miss Congeniality Queen Celestine (Nigeria) dan Miss Photogenic Gabriela Berrier (Puerto Riko)
Desainer berambut dicat biru yang kala itu hadir mengenakan jas
mengaku bahwa meski mantap merasa rancangannya hebat, ia sempat cemas
saat melihat kostum kontestan-kontestan negara lain yang juga bagus.
Salah satu yang disebutnya adalah kostum kontestan Argentina. Busana
leotard bertabur batu-batu indah dengan sayap putih ekstra besar yang
dikenakan Valentina Ferrer memang boleh disebut sebagai pesaing berat.
Kostum itu merupakan representasi dari air terjun cantik Iguazu yang
terdapat di negara Eva Peron itu. Bulu-bulu putih dalam busana itu
membangkitkan imajinasi: pusaran air atau sayap sang dewi.
byRyan Syahputra
KREASI JEMBER DI PENTAS BUSANA INTERNASIONAL
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3366974358182964749#editor/target=post,postID=7762132671960708809
Indah busana manis juga pribadi si Suminten,
Pentas Jember tempat seniman mengekspresikan karya gaun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar