Kepastian Indosat meluncurkan Satelit Palapa - E yang mengorbit di slot 150.5 derajat Bujur Timur (BT) tahun 2016 menggantikan Satelit - C2 yang mengakhir masa tugasnya tahun 2011 semakin nyata, setelah
memenuhi tenggat waktu dari Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait
pemanfaatan slot orbit satelit, dengan telah ditanda tanganinya kontrak kerjasama sebagai suatu persyaratan.
"Indosat menyampaikan surat
kepada Menteri Komunikasi dan Informatika berisi laporan penandatanganan kerja
sama 'Palapa-E in Orbit Delivery Contract' dengan Orbital Science pada tanggal
27 November 2013," kata President Director & CEO Indosat Alexander
Rusli dalam siaran pers Indosat.
Satelit Palapa-E yang diperkirakan memakan biaya hingga US$ 250 juta meliputi desain, produksi dan peluncuran, akan
dikendalikan dari Stasiun Bumi Jatiluhur menggunakan platform Satelit
GEOStar-2 dari Orbital Sciences Corporation. Satelit tersebut juga akan menjadi
bagian dari jaringan backbone untuk mendukung seluruh layanan Indosat, baik
layanan seluler, telekomunikasi tetap maupuan data tetap.
"Orbital Sciences siap mendukung
Indosat sebagai pelanggan kami dalam rencana desain, produksi serta peluncuran
satelit yang merupakan proyek yang penting bagi Indonesia. Dengan seluruh
kapasitas yang dimilikinya, satelit GEOStar-2 dari Orbital Sciences adalah
solusi optimal guna memenuhi kebutuhan satelit Indosat," kata EVP & GM
Orbital Sciences Michael E Larkin.
President Director & CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan, rencana peluncuran satelit ini bertujuan melayani kebutuhan masyarakat atas layanan telekomunikasi serta mendukung pemerintah dalam mempertahankan aset negara Indonesia terkait slot orbit 150.5° BT. "Indosat telah berpengalaman menyediakan layanan telekomunikasi melalui jaringan satelit sejak tahun 1967 dan saat ini jaringan satelit Indosat telah mencakup wilayah Indonesia, ASEAN, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Australia,” kata Alexander dalam siaran persnya.
President Director & CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan, rencana peluncuran satelit ini bertujuan melayani kebutuhan masyarakat atas layanan telekomunikasi serta mendukung pemerintah dalam mempertahankan aset negara Indonesia terkait slot orbit 150.5° BT. "Indosat telah berpengalaman menyediakan layanan telekomunikasi melalui jaringan satelit sejak tahun 1967 dan saat ini jaringan satelit Indosat telah mencakup wilayah Indonesia, ASEAN, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Australia,” kata Alexander dalam siaran persnya.
Layanan Satelit yang disediakan
Indosat antara lain adalah Transponder Lease sebagai layanan dasar untuk
memenuhi kebutuhan konektivitas korporasi dan pemerintahan serta DigiBouquet
dan Telecast Service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan penyiaran. Satelit Palapa-D di lokasi
orbit 113 derajat BT telah menyiarkan 55 saluran TV dan 5 saluran radio tidak
berbayar dari dalam maupun luar negeri termasuk di dalamnya sebagian besar
TV-TV nasional dan dinikmati oleh sekitar 15 juta pesawat penerima (TVRO) di
wilayah Indonesia.
Kalau Peluncuran Satelit Palapa - E tahun 2016 berhasil maka satelit yang dimiliki Indonesia sejak peluncuran pertama Palapa - A1 08 Juli 1976 yang dilepas di atas Samudra Hindia 83o BT bertype HS333 dan massa 574 kg sebanyak sebelas (11) satelit dengan satu mengalami penundaan, yaitu Palapa - A1 08 Juli 1976 (diluncurkan), Palapa - A2 10 maret 1977, Palapa - B1 18 Juni 1983, Palapa B2 03 Februari 1984 (penundaan), Palapa - B2P 21 Maret 1987, Palapa - B2R 13 April 1990, Palapa - B4 14 Mei 1992, Palapa - C1 31 Januari 1996, Palapa - C2 15 Mei 1996, Palapa - D 31 Agustus 2009 dan Palapa - E tahun 2016.
Kalau Peluncuran Satelit Palapa - E tahun 2016 berhasil maka satelit yang dimiliki Indonesia sejak peluncuran pertama Palapa - A1 08 Juli 1976 yang dilepas di atas Samudra Hindia 83o BT bertype HS333 dan massa 574 kg sebanyak sebelas (11) satelit dengan satu mengalami penundaan, yaitu Palapa - A1 08 Juli 1976 (diluncurkan), Palapa - A2 10 maret 1977, Palapa - B1 18 Juni 1983, Palapa B2 03 Februari 1984 (penundaan), Palapa - B2P 21 Maret 1987, Palapa - B2R 13 April 1990, Palapa - B4 14 Mei 1992, Palapa - C1 31 Januari 1996, Palapa - C2 15 Mei 1996, Palapa - D 31 Agustus 2009 dan Palapa - E tahun 2016.
Indosat
Grup memiliki Satelit Palapa-D dan
Palapa-C2 sebagai bagian dari jaringan backbone untuk mendukung seluruh layanan
Indosat Grup, baik layanan seluler, telekomunikasi tetap, maupun data tetap dan
juga anak perusahaan. Satelit
Palapa-D menjadi andalan
sarana penyiaran bagi 3 operator TV berbayar Nasional dengan jumlah
total
saluran berbayar sebanyak 200 saluran. Telecast Service akan digunakan
untuk melayani bermacam kebutuhan siaran acara-acara tertentu
seperti siaran langsung Liga Super Indonesia, Konferensi Tingkat Tinggi
ASEAN
dan PBB, SEA Games, dan lain-lain.
Palapa nama bagi satelit Telekomunikasi Geostasioner Indonesia diambil dari nama " SUMPAH PALAPA ", merupakan satu tekad dari patih GAJAH MADA dalam mempersatukan kawasan Nusantoro dalam kekuasaan Kerajaan MAJAPAHIT pada tahun 1334.
Palapa nama bagi satelit Telekomunikasi Geostasioner Indonesia diambil dari nama " SUMPAH PALAPA ", merupakan satu tekad dari patih GAJAH MADA dalam mempersatukan kawasan Nusantoro dalam kekuasaan Kerajaan MAJAPAHIT pada tahun 1334.
Pohon Enau tempat burung bernyanyi-nyanyi,
Sateli Palapa bagi bangsa sarana informasi dan Komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar