Meskipun pengembangan budidaya Rumput laut di
Kabupaten Nunukan relatip baru sekitar tahun 2008 yang awalnya dibudidayakan nelayan di Desa Setabu Kecamatan Sebatik kemudian menyebar ke Pesisir Pulau Nunukan, namun saat ini telah mencapai kemajuan
yang sangat signipikan dengan jumlah
pembudidaya yang sangat besar dan areal yang meliputi wilayah
pesisir Kabupaten seluas 700 Ha dari luas areal yang potensial untuk budidaya rumput laut 20.000 Ha , hingga tercatat sebagai Kabupaten Penghasil Rumput Laut
terbesar di Indonesia dengan total produksi mencapai 750 ton per bulan.
Keberuntungan kembali berpihak bagi petani rumput laut Nunukan manakala pihak Bank
Indonesia yang mempunyai komitmen untuk
mendukung pengembangan Usaha mikro Kecil dan Menengah di Indonesia khususnya membantu mendukung
pertumbuhan usaha yang berbasis
pada sektor Ketahanan Pangan, datang melirik problem petani Rumput laut tersebut dan tergerak
turun tangan untuk mendapatkan solusi problem tersebut. Sehingga pada tahun 2011 Bank Indonesia
menandatangan Memorandum of
Understanding (MOU) dengan pihak Pemerintah Kabupaten Nunukan selama 3 tahun
untuk Program “ PENGEMBANGAN KLASTER RUMPUT LAUT DI WILAYAH PERBATASAN NUNUKAN “,
Program ini sekaligus melaksanakan program pemerintah untuk mendukung
percepatan pembangunan di kawasan Perbatasan sebagai beranda terdepan NKRI.
“ Pemerintah
Provinsi Kalimantan Utara meski masih baru dengan anggaran terbatas untuk tahun
2014 melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan akan mendukung pengembangan
Rumput Laut di perbatasan melalui kegiatan peningkatan
Sumber Daya Manusia dan Peningkatan sarana prasarana pendukung serta akan mengusahakan agar produk rumput
Laut dapat eksport langsung dari Nunukan “, demikain katan Bapak Irianto Lambrie Pj. Gubernur
Kalimatan Utara pada kesempatan
tersebut. Acara ini juga dihadiri Bupati
Nunukan Bapak Basri, Kepala BPD Kalimantan Timur Zainudin, Kodim Nunukan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Prov. Kalimantan Timur, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Prov.
Kalimantan Utara, Kepala SKPD Kab.
Nunukan, Pengusaha, LSM dan Petani
Rumput Laut Nunukan.
Ruslan Petani Rumput laut Desa Mamolo mengatakan usaha budidaya Rumput laut di pantai menggunakan bentangan tali nilon sepanjang 35 meter tempat mengikat bibit Rumput laut yang dibudidayakan, dengan panjang tersebut ia membutuhkan bibit 4 kg dan menghasilkan 10-12 kg/bentangan, dengan 300 bentangan miliknya selama 50 hari ia dapat panen 3,5 ton rumput laut jenis Euchema cottoni. Setelah ada bantuan BI dan pendampingan Penyuluh Perikanan Lapangan Pak Ruslan merasa usaha Rumput Laut semakin menjanjikan, dimana pembentukan Kelompok Nelayan turut mempasilitasi usaha mereka secara bersama, Pelatihan kesemaptaan untuk disiplin, Pelatihan SDM untuk pengembangan tehnologi budidaya, Akses pasar yang diciptakan dengan mendatangkan dan mempertemukan para buyer dan Bantuan modal usaha.
Petani Rumput laut dari Semengkadu mengharapkan agar pemerintah dapat mempasilitasi pengembangan produk olahan lanjutan rumput laut baik pengetahuan maupun sarana tehnologinya sehingga penghasilan para petani akan dapat lebih meningkat terutama petani kecil yang hanya memiliki 30 – 70 bentangan.
by BakriSupian
Enak juga
dimakan mentah si Rumput Laut,
Petani
Berkelompok akan membuat posisi usaha lebih Kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar