Selasa, 12 Juni 2012

Pengembangan Kelembagaan Petani dalam mendukung Petani.


NusanTaRa.Com

       Program pembangunan pemerintah sekarang yang berorientasi pada pengurangan jumlah Penduduk miskin di Indonesia yang mencapai 30 % penduduk itu telah teraplikasi kedalam berbagai Kementrian dalam bentuk kegiatan-kegiatan dengan tujuan meningkatkan  kemampuan masyarakat dalam berbagai usaha produksinya dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya.  Salah satu kegiatan yang sangat khusus dalam hal ini adalah PNPM-Mandiri yang dibentuk disetiap daerah dalam rangka mendukung pemerintah mencapai tujuan tersebut serta bekerja sama dengan berbagai instansi terkait di daerah serta bantuan dana dari kementerian, kegiatan lebih difokuskan pada kegiatan yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan kemapanan masyarakat serta menjadi penguat usaha- usaha eknomi mmasyarakat di daerah.
       Kementerian   Pertanian dengan program kegiatan meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Petani Indonesia tentunya bertanggung jawab memajukan  Pertanian sebagai bidang tehnis kegiatannya  dalam turut serta memajukan bangsa.  Tugas ini menjadi lebih signifikan  bila mengingat bahwa data menunjukkan sebagian besar Penduduk miskin di Indonesia berada di Masyarakat Petani dan Nelayan yang mencapai 60 %.   Sasaran Pembangunan pertanian ialah meningkatkan Produksi Pangan dalam menunjang peningkatkan ketahanan pangan Nasional, untuk mencapai program tersebut maka Peran aktip Kelembagaan Petani dalam turut  memberdayakan kemampuan petani dalam meningkatkan produksi usaha mereka  sebagai pelaku utama pertanian dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
       Pemberdayaan Kelembagaan Petani sebagai sarana dalam menunjang pembangunan pertanian khususnya dalam meningkatkan produksi usaha dan kemampuan ekonomi petani mengingat sifat dan bentuk kelembagaan petani,  seperti Kelompoktani dan Gapoktan  sebagai suatu organisasi yang pada dasarnya lahir,  tumbuh  untuk petani.  Kelembagaan petani memiliki fungsi untuk melibatkan petani, pemerintah dan para terkait agar bersama-sama memaajukan pertanian.    Hal mendasar yang perlu ditumbuhkan dalam kelembagaan ini adalah sikap ingin maju dan sikap tolong menolong terhadap sesama anggota karena kekuatan dari kelembagaan sangat ditentukan seberapa besar potensi yang dimiliki oleh para anggotanya  baik dalam menjalin kerjasama dalam kelompok tersebut maupun  dalam menjalin  kerjasama dengan para terkait diluar kelembagaan tersebut.
Kelompoktani pada dasarnya merupakan organisasi non formal di perdesaan yang ditumbuh kembangkan dari, oleh dan untuk Petani, serta memiliki cirri-ciri a.  Saling mengenal, akrab dan saling percaya sesame anggota.  b.  Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam usaha tani.   c.  Mempunyai kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha, jenis usaha, status ekoomi maupun social, bahasa, pendidikan dan ekologi.  d.  Adanya pembagian tugas yang adil.    Fungsi Kelompoktani  1.  Kelas Belajar, Menjadi wadah belajar mengajar bagi anggota guna meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan  berkembangnya kemandirian.   2.  Wahana Kerjasama, Menjadi wahana bagi anggota bagi kelompoktani untuk memperkuat kerjasama diantara sesame petani dalam kelompoktani dan antara kelompoktani dengan pihak lain dalam mencapai suatu kemajuan dalam berusaha tani mereka.  3.  Unit Produksi, Menjadi tempat unit usaha dalam menyalurkan dan memperoleh kebutuhan mereka untuk mencapai hidup lebih sejahtera.
       Penumbuhan Kelompoktani didasari atas kesamaan kepentingan, sumber daya alam, sosial ekonomi, saling percaya dan keserasian hubungan antara petani, yang merupakan unsur  pengikat untuk kelestarian kehidupan berkelompok sehingga setiap anggota akan dapat merasa memiliki  dan menikmati manfaat dari keberadaan kelompoktani tersebut.   Jumlah anggota kelompok tani 20 sampai 25 orang dengan kegiatan usaha yang sangat terkait dengan kepentingan anggotanya.   Prinsip penumbuhan Kelompoktani,  1. Kebebasan, setiap orang bebas untuk berkelompok menurut kepentingannya.  2.  Keterbukaan,  Penyelenggaraan kegiatan Kelompoktani dilaksanakan secara terbuka yang sama buat semua anggota.  3.  Partisipatip, Semua anggota terlibat dalam kegiatan yang ada dalam kelompok sesuai fungsinya.   4.  Keswadayaan, Pengembangan Kelompoktani berdasarkan kemanpuan sendiri dari potensi yang ada dalam kelompok.  5.  Kesetaraan, Semua anggota mempunyai peluang peluang dan kedudukan yang sama dalam beraktifitas.  6. Kemitraan, pelaksanaan kegiatan Kelompoktani berdasarkan kemitraan.
       Gapoktan merupakan Gabungan beberapa Kelompoktani merupakan suatu bentuk peningkatan Kapasitas petani dengan wilayah kerja, jumlah anggota serta aktifitas unit usaha yang lebih berorientasi pasar yang  lebih besar dari sekedar Kelompoktani  dan akan memberikan kemampuan yang lebih besar dalam menjawab tantangan dan hambatan dalam mencapai kemajuan pertanian.   Penggabungan kelompoktani kedalam Gapoktan dilakukan agar kelompoktani dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam penyedian sarana produksi pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani ke sektor hulu dan hilir, pemasaran serta kerja sama dalam meningkatkan posisi tawar.   Diharapkan dengan pembentukan Gapoktan agar aktifitas lebih tertuju  pada kegiatan usaha yang berbasis pasar yang mampu sarana pemasaran dan pengadaan kegiatan pertanian dengan tingkat pengelolaan permodalan yang kuat dan serta pola kemitraan yang berakar.
       Proses pembentukan Gapoktan, dilakukan dalam suatu musyawarah yang dihadiri minimal oleh para Kontak tani/ ketua kelompoktani yang akan bergabung, Dalam rapat pembentukan Gapoktan sekaligus disepakati bentuk, susunan dan jangka waktu  kepengurusannya  dan ketentuan-ketentuan yang menjadi hak dan kewajiban masing-masing kelompok,  Ketua Gapoktan dipilih secara musyawarah  dan demokrasi oleh anggota selanjutnya ketua memilih kepengurusan Gapoktan dan untuk mendapat legitimasi kepengurusan Gapoktan dilakukan oleh pejabat setempat.
       Uraian diatas merupakan beberapa poin utama dalam  kebijakan Pengembangan Kelembagaan Petani khususnya untuk kelompoktani dan Gapoktan yang saya sampaikan dalam Pelatihan Petani Kakao di P4S Lembah Hijau Desa Lapri P Sebatik Kabupaten Nunukan yang dilaksanakan oleh UPTB Balai Pelatihan Sempaja Samarinda Kalimantan Timur Yang berlangsung  pada 04 – 08 Juni 2012 di Padepokan P4S Lembah Hijau, mewakili Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah Kabupaten Nunukan.   Pelatihan ini dilaksanakan oleh 6 instruktur dari Bapetaltan dan beberapa PPL Kabupaten Nunukan.
 By.Bakri Supian.












Jika ke Tawau P Sebatik harus di singgahi,
Petani Maju karna adanya kekuatan dalam kelompoktani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...